This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

Minggu, 30 November 2008

Medan Masih Hujan!

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

Medan - Sejak pagi tadi kota Medan dan sekitar awan mendung menyelimuti, namun sore sekitar pukul 16.00 WIB diguyur hujan dan berhenti sekitar pukul 18.00 sore. Menjelang malam kota Medan
mendung.

Hujan diperkirakan masih akan mengguyur Kota Medan, hari Minggu ini. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) juga memperkirakan hujan juga akan mengguyur kota-kota besar di Pulau Sumatera. Informasi yang didapat Waspada Online dari situs BMG menyebutkan suhu di Medan akan berada sekitar 24 derajat celcius hingga 30 derajat celcius. Sementara itu kelembaban diperkirakan 72 hingga 94 persen.

Sementara itu kota-kota besar di Pulau Sumatera seperti Padang, Jambi, Palembang, Batam, Bengkulu dan Bandar Lampung juga diperkirakan hujan sedang dan ringan.

Menurut BMG perkiraan cuaca Medan untuk esok hari hujan ringan, suhu mencapai 24-30 derajat celcius dan kelembaban 72-94% .

Danau Toba Dimata Mahasiswa Malaysia

’Tour training’ Genting International College

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

Danau toba adalah salah tujuan wisata mancanegara maupun domestik. Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer di Sumatera Utara, Sumatera, Indonesia. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.

Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias. Seperti ’tour tranning’ untuk mengamati proses belajar mengajar di Sumatera Utara khusus di daerah danau toba, seperti dilakukan mahasiswa dari Genting International College sebanyak 18 mahasiswa jurusan Travel & Tourism Management.

Mereka mulai tour dari tanggal 27-28 November. Para mahasiswa Genting tersebut begitu tertarik dengan panorama Danau Toba, kebudayaannya dan keramah-tamahanya masyarakat juga menjadi perhatian khusus. Berikut ini wawancara Waspada Online dengan beberapa mahasiswa Genting International College, Rose Dalina Hermiza (Malaysia), Apple (Malaysia) dan Tsatsa (Mongolia) yang sedang ’tour training’ di Danau Toba Sumatera-Indonesia.

Dalam rangka Genting International College melakukan kunjungan ke Danau Toba?

Kami para mahasiswa Genting International College lagi liburan semester. Liburan kali ini pihak kampus mengadakan program ‘tour training’ ke Danau Toba untuk mengamati proses belajar mengajar di daerah tersebut. Namun pada intinya program ini adalah seperti kunjungan saja yaitu ‘tour training’.

Apa pendapat saudara tentang Danau Toba?

Danau Toba memiliki pemandang yang sangat indah, sungguh luar biasa penoramanya. Udara sejuk dan bersih membuat saya betah dan gembira selama kami di sini.

Bagaimana Masyarakat di daerah Danau Toba?

Masyarakatnya sangat ramah-ramah, seperti para pedagang-pedagang di sangat baik dan ramah saat menawarkan barang dagangannya kepada kami. Masyarakatnya juga bersahaja dalam menyapah para wisatawan yang ada. Hal ini terlihat dari senyum ramah mereka dan tingkah laku mereka.

Selain ke Danau Toba, Daerah mana saja yang sudah dikunjungi?

Kami mengunjungi Tuk-tuk dengan ferry kurang lebih 45 menit dan sempat mencoba tuak (air nira), sangat sedap rasanya. Tapi kata penduduk tuak tersebut dapat menyebabkan mabuk, jadi saya dan rekan-rekan tidak berani mencoba banyak-banyak, takut mabuk.

Bagaimana kebudayan masyarakat asli di Danau Toba?

Yang saya tahu penduduk di sana mayoritas suku Batak. Mereka adalah penduduk asli Danau Toba. Mereka ramah dan bersahabat. Secara detail saya kurang faham. Tapi masyarakat Batak terkenal dengan ulosnya.

Kesan dan Pesan selama berada di Danau Toba?

Danau Toba sangat indah dan penduduk ramah, namun jalan menuju ke sana sangat kurang baik. Pemerintah Indonsesia khusus Sumatera Utara untuk segera memperbaiki jalur lintas dan lalu lintas jalan dari Kota Medan menuju Danau Toba.

Cobra, Cheers United bangkit!

Abal-Abal FC terancam


WASPADA ONLINE

MEDAN - Matchday kedua Kejuaraan Futsal HUT Waspada ke-62 pada Sabtu (29/11) di Lapangan Radja Futsal Medan mulai memakan korban.

Dari sembilan tim peserta, tercatat sudah tiga kubu tersingkir. Ketiga tim yang sudah tidak berpeluang lolos ke babak semifinal tersebut adalah PAP FC, Gank of Sumut dan Rambo Medan.

Di laga pertama, PAP FC dikalahkan Cheers United 4-7. Cheers, kalah di partai pembukanya, membuka peluang lolos dari Grup B berkat sumbangan gol dari Prawira (3) dan M Darwinsyah Purba (4). Empat gol PAP dicetak hatrik Zulkarnain dan Indra Basuki.

Kalah di pertandingan awal, PAP akhirnya menuai kemenangan 6-1 di partai terakhir kala melawan Rambo Medan. Dengan dua kekalahan, Rambo Medan yang dimotori Rizaldi Anwar cs praktis tidak memiliki peluang lolos ke babak berikutnya.

Sementara itu, Gank of Sumut kembali mengalami kegagalan untuk kedua kali. Melawan Cobra Medan yang wajib menang untuk memperpanjang nafasnya, tim asuhan Bustami Chie Pit kalah telak 2-11.

Ke-11 gol Cobra yang kembali diperkuat Edward Thahir diborong hatrik ganda M Ferdinand, Hasanul Hidayat (2), Sugiarto dan dua gol bunuh diri lawan. Angka tim wartawan Sumut disumbangkan Abdul Hakim dan Sukariawan.

Partai seru terjadi antara Goss Community dan Abal-Abal FC. Kedua tim yang sama-sama menang di partai perdana, sama-sama tampil ngotot sejak menit pertama. Goss yang dimotori M Pitoyo dan Armansyah meladeni Abal-Abal yang mengandalkan trio Zultamser, Syaiful Bahri dan Dian Kristanto.

Namun, dewa fortuna lebih berpihak kepada Goss yang akhirnya membuka keunggulan lewat dua gol Pitoyo sebelum skor diperkecil Syaiful. Terpaut satu angka, Zultamser cs terus melancarkan serangan-serangan. Malapetaka menghantam mereka di menit terakhir ketika Juni Hartono memastikan kemenangan tim asal percetakan tersebut.

Akibat kekalahan tersebut, Abal-Abal harus menang di laga penyisihan terakhir Sabtu (6/12) nanti. Pasalnya, calon lawan mereka yakni Cobra Medan hanya membutuhkan hasil seri untuk lolos. Jika gagal, Zultamser dkk otomatis tersisih.

Duel Dragon Ball FC versus Berita Sore FC juga menyuguhkan tontonan menarik. Walau mengalami krisis pemain, Dragon Ball mengejutkan lawan dengan tiga gol yang disarangkan duet David Swayana (2) dan Austin Antariksa.

Gol-gol cetakan Safri Junanda dan Rubin sempat memanaskan permainan, namun Dragon Ball mengakhiri perlawanan tersebut berkat gol Setia Budi Siregar dan Austin plus permainan gemilang Dedi Riono. Dengan demikian, Dragon Ball memuncaki klasemen sementara Grup B.

Cheers United mulai unjuk gigi

WASPADA ONLINE



MEDAN – Setelah kalah pada laga perdana, Cheers United mencoba bangkit dari keterpurukannya saat melibas PAP FC 7–4 dalam lanjutan Kejuaraan Futsal HUT Waspada ke 62 sore tadi, di lapangan Radja Futsal, Jln. HM Joni Medan.

Pada awal pertandingan, Cheers United sempat tertinggal 2-1 atas PAP FC. Namun masuknya Fajar Adestya yang sempat diragukan tampil karena cidera, akhirnya dapat memompa semangat timnya dan mengakhiri pertandingan dengan skor 7-4 untuk Cheers United. Dalam pertandingan ini M Darwinsyah Purba menyumbangkan 4 gol dan Prawira SB 3 gol untuk Cheers United. Sedangkan gol PAP FC disumbangkan oleh Zulkarnaen (3) dan Indra Basuki (1).

Sabtu, 29 November 2008

Cuaca Medan Panas Dingin!

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE
MEDAN - Semenjak pagi cuaca kota Medan mendung, menjelang siang panas dan sore hari mendung dan malam hari hujan deras mengguyur sudut-sudut kota Medan hingga pukul 00.25 WIB.

Pantauan Waspada Online dilapangan Beberapa daerah seperti Medan Deli, Labuhan Deli dan sekitar pada pukul 11.00-12.00 cuaca didaerah tersebut panas. Namum dikawasan Medan Maimoon dan sekitar hujan rintik-rintik. kawasan Padang Bulan dan sekitar hanya mendung.

Menurut BAdan Meteorologi dan Geofisika (BMG) melalui website-nya cuaca di Kota Medan mengalami hujan sedang dengan suhu 24-29°C dan kelembaban mencapai 76-97%. dan diperkirakan hingga besok Kota Medan mengalami hujan. dengan suhu 24-30°C dengan kelembaban mencapai 72-94%.

BMG Ingatkan Bahaya Banjir dan Gelombang Tinggi

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE
MEDAN - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) meminta kepada masyarakat khususnya nelayan dan yang bermukim di daerah rawan agar meningkatkan kewaspadaannya akan bahaya banjir dan gelombang tinggi karena beberapa hari mendatang curah hujan masih cukup tinggi.

Berdasarkan data yang dikutip dari Website BMG, perkiraan gelombang tinggi itu akan terjadi di perairan utara dan timur Aceh, perairan barat Sumatera Utara hingga Sumatera Barat, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten, perairan Sangihe Talaud, dengan ketinggian berkisar 2 hingga 3 meter yang berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang.

Cuaca yang kurang bersahabat itu sehubungan masih aktifnya tekanan udara rendah di lautan Hindia sehingga angin timur dari laut China selatan masih membawa uap air sehingga hujan lama berpotensi terjadi.

Hujan dengan intensitas sedang dan lebat terjadi merata tidak hanya di ujung pulau Sumatera sehingga warga yang bermukim di daerah rawan diminta harus meningkatkan kewaspadaannya karena berpotensi terjadi banjir dan tanah longsor.

Cuaca di Medan berubah-ubah

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE
MEDAN - Keadaan cuaca di Medan berubah-ubah. Berdasarkan perkiraan BMG, 28 November 2008 suhu di Medan berada di kisaran 24ºC hingga 31ºC dengan kelembaban berkisar 69 hingga 95 persen. Sehingga Medan berpotensi hujan dan diperkirakan masih berlangsung hingga besok Sabtu (29/11).

Dari pantauan Waspada Online, turunnya hujan terjadi pada pagi dan sore hari. Namun pada siang harinya, cuaca kembali berubah panas. Hingga malam suhu di kota Medan 23°C.

Jumat, 28 November 2008

Mangkubumi update: Korban kebakaran kehujanan

Wapadai diare dan DBD!

Hujan sejak pagi hingga sore tadi yang mengguyur kota medan, suasana penampungan pun menjadi hiruk-pikuk.

Pantuan Wasapada Online di lakasi penampungan korban kebakaran yang berada dipenampungan basah kuyup akibat hujan yang turun. Anak-anak terlihat riang gembira menyambut air hujan tapi tanpa disadari bahwa air hujan yang turun tersebut dapat berdampak kepada kesehatan mereka.

Anto,39, mengatakan “tadi pagi kami kena hujan, sore hari ini pun kena hujan lagi, dia berharap Pemko Medan segera memberi bantuan berupa tenda yang memenuhi standar. Seharus pihak Pemko Medan segera tanggap sejak awal dalam mengantisipasi hal ini, agar apabila hujan tiba tidak seperti sekarang ini,” katanya.

Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) memperkirakan Kota Medan hari ini akan diguyur hujan. BMG menyebutkan suhu di Medan akan berada sekitar 24ºC hingga 32ºC. Sementara itu kelembaban diperkirakan 65 hingga 94 persen. Dan memperkirakan hujan sedang di Medan akan masih terjadi hingga Sabtu besok.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Umar Zein, di Medan, tadi pagi, mengatakan, tingginya curah hujan dalam beberapa pekan ini dapat meningkatkan jumlah pasien penderita diare terutama pada anak-anak usia 13-15 tahun yang tidak mengetahui pola makan yang baik.

Masyarakat diminta mewaspadai berbagai penyakit yang biasanya mewabah pada musim hujan, seperti DBD maupun diare akibat banyaknya genangan air yang menjadi penyebab berkembangnya nyamuk Aedes Aegypty.

Nama-nama tokoh Bandara Kualanamu dapat Picu Konflik di Sumut

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

Pengusulan nama tokoh atau pahlawan pada Bandara Kualanamu oleh pemerintah dapat terjadi konflik di masyarakat, hal ini dilihat dari perjalanan sejarah para tokoh maupun pahlawan. Karena masyarakat Sumut sangat heterogen yang terdiri dari berbagai macam suku, agama dan latar belakang sejarah yang berbeda pula. Masing-masing suku juga memiliki tokoh dan pahlawan yang mereka banggakan.

Pengusulan nama tokoh atau pahlawan pada bandar udara di Kualanamu oleh pemerintah saat ini dapat menimbulkan konflik, karena hal ini sangat erat kaitannya dengan perjalanan sejarah di Sumatera Utara. Demikian dikatakan sejarahwan Dr. Phill Ichwan Azhari, yang juga Ketua Pusat Sejarah dan Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan usai menghadiri ceramah ilmiah, kemarin siang di Universitas Negeri Medan.

Menurutnya, pengusulan nama ini akan menimbulkan konflik, sebab nama Sisingamangaraja ke-12 yang kini diusulkan oleh pemerintah daerah tidak sesuai dengan kondisi masyarakat di Sumatera Utara, dampak buruknya bisa berupa bentrok fisik pada masyarakat.  

Sementara berkaitan dengan pengusulan nama Sisingamangaraja ke-12 menurut sejahrawan asal Hawaii, Amerika Serikat, Uli Kozok dalam ceramah ilmiahnya mengatakan, bahwa Sisingamangaraja ke-12 buta huruf, itu sebabnya Dia memiliki dua asisten untuk menjalankan tugasnya, yaitu dengan ditemukannya empat surat peninggalannya pada abad ke-19.

Memang ada beberapa fraksi di DPRD mengusulkan, menurutnya juga sangat tidak tepat terlebih jika asal Sisingamangaraja XII akan menjadi provinsi tersendiri, meski belum ditetapkan namun wacana itu akan terus bergulir.

“Apa jadinya kalau dua tahun mendatang provinsi Tapanuli muncul. Orang Sumut tentunya akan mempertanyakan ke DPRD kenapa nama bandara di Sumut meminjam nama tokoh dari daerah lain,”katanya.

Sebaiknya nama bandara menggunakan nama di mana bandara itu didirikan. Bisa dengan nama Bandar Udara Medan, Kualanamu ataupun tetap memakai nama Polonia yang telah dikenal penerbangan internasional hingga tidak menimbulkan konfik.

Berkaitan dengan hal itu, seorang pengamat sosial Dr. Iskandar Zulkarnaen, M.Si mengatakan untuk pemberian calon nama Bandara Kualanamu sebagai bentuk penghargaan untuk mengingat jasa-jasa seseorang, katakan seorang pahlawan. Pemberian seharusnya dapat nama pahlawan tersebut dapat menjadi contoh bagi masyarakat Sumut.

Dia menambahkan, “penambalan nama untuk Kualanamu harus melalui pengkajian dan ranking artinya patokan apa yang menjadi tolak ukurnya. Pemerintah daerah harus membentuk pansus atau tim khusus untuk mensosialisasikan kepada masyarakat secara trnsparan dan jujur agar tidak terjadi perpecahan ataupun dikriminasi di dalam masyarakat,” tambahnya.

Dialog: Paradigma Universitas Islam kontribusi bagi pembangunan

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

MEDAN - Dialog yang diselenggarakan Universitas Al-Washliyah (Univa) Medan, Jln SM Raja, Km 5,6 No.10 Medan, tadi pagi. Tema dialog kali ini adalah "Paradigma Universitas Islam dan Kontribusinya Bagi Pembangunan".

Dialog yang diikuti 40 peserta terdiri dari unsur pimpinan Univa, cendekiawan Al-Washliyah, dosen, serta pimpinan perguruan tinggi dalam lingkungan Al-Jam’iyatul Washliyah menghadirkan nara sumber dari Koordinator Kopertis Wilayah I Sumut-NAD Prof. Dr. Zainuddin, M.Pd, Direktur Pendidikan Kader Ulama MUI Sumut Prof. Dr. H. Ramli Abdul Wahid, MA, Sekretaris Kopertais Wil. IX Sumut yang juga Sekjen MUI Sumut Prof. Dr. Hasan Bakti Nasution, MA, Guru Besar IAIN Sumut Prof. Dr. Saiful Akhyar Lubis, MA dan Direktur Pascasarjana IAIN Sumut Prof. Dr. Hasan Asari, MA.

Ketua panitia yang juga Pembantu Rektor I Sultoni Trikusuma, MS menyebutkan, Universitas Al-Washliyah memerlukan paradigma yang lebih jelas mengenai pengembangannya sebagai universitas yang memiliki visi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan berbasis Islam.

Dia mengharapkan, melalui dialog ini dapat ditemukan paradigma ke-Islam-an bagi Universitas Al-Washliyah sekaligus dapat mewarnai proses dan ciri pengabdian para lulusannya dalam pembangunan, pengembangan keilmuan dan kebudayaan.

”Untuk mewujudkan Universitas Al-Washliyah sebagai pusat keunggulan (centre of excellence) bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbasis Islam dalam pengembangan peradaban dan kebudayaan, untuk kesejahteraan umat manusia pada tingkat nasional dan regional,” tambahnya.

Menurut Rektor Univa Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA mengatakan, Paradigma Universitas Islam sangat mempengaruhi proses belajar mengajar dan sikap terpelajar, serta moralitas. Oleh karenanya paradigma itu harus dijiwai seluruh proses belajar mengajar, kurikulum dan pengabdiannya serta partisipasi civitas akademika dan lulusannya dalam pembangunan.

“Sampai saat ini belum ada rumusan yang jelas tentang kriteria sebuah universitas Islam. Ketidakjelasan dalam hal ini akan membuat orientasi pelaksanaan dan kompetensi lulusannya menjadi tidak jelas pula. jelasnya.

“Univa mencoba menggagas akan terwujudnya universitas Islam, paling tidak dengan dua model universitas islam yang umum terdapat di dunia Islam. Pertama, universitas yang mengasuh fakultas dan program studi bidang agama, namun di dalam fakultas dan program studi umum, keislaman diaktualisasikan dalam bentuk penetapan mata kuliah agama. tambahnya.

Kedua, universitas yang mengasuh fakultas dan program studi umum serta program studi agama, namun ke-Islam-an tidak saja diaktualisasikan dalam bentuk mata kuliah agama, akan tetapi nuansa Islam diterapkan dalam seluruh proses dan materi setiap mata kuliah.

Buruh PT Unibis masih ‘camping’ di DPRD Sumut

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

Hingga hari ini para buruh PT Universal Indofood Product (Unibis), masih camping di DPRD Sumut. Meski pagi tadi diguyur hujan mereka masih tetap tegar dengan aksi mereka.

Para buruh yang camping di Kantor DPRD Sumut ini berawal dari mogok kerja yang dilakukan para buruh, pada 9 April hingga 10 April 2008 lalu. Ketika itu pihak perusahaan memaksa buruh perempuan untuk bekerja di luar jam kerja tanpa perhitungan waktu lembur.

Akibatnya 51 buruh dikenakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak karena dianggap terlalu melawan keputusan perusahaan. Dan membuat persetujuan bersama dengan mencantumkan poin pihak pengusaha tidak akan melakukan tindakan semena-mena terhadap buruh. Tapi pengusaha tidak menjalankannya, bahkan sebulan setelah ditandatangani persetujuan, pihak, manajemen mem-PHK pengurus serikat buruh yang ikut dalam aksi mogok kerja sebelumnya.

Koordinator aksi, Sukriani,36, mengatakan sejak tanggal 14 November lalu, mereka bertahan di gedung DPRD Sumut. Mereka akan tepat menduduki dan menginap sampai pihak perusahan mengabulkan permintaan mereka.

“Saya harap kami bisa bekerja lagi di perusahaan tersebut, keputusan yang akan diumumkan nantinya dapat mengembalikan status mereka menjadi buruh di PT Unibis. Agar keluarga kami dapat menjalani aktifitasnya seperti semula,” ujarnya.

Menurut data yang dikumpulkan Waspada Online di lapangan pada 21 November lalu, komisi E DPRD Sumut sudah memanggil Direksi PT Unibis, namun hingga saat ini belum ada hasil keputusan. Pihak direksi akan memberikan tanggapan satu minggu setelah pertemuan dengan komisi E. Selama itu juga para buruh tetap akan bertahan di gedung DPRD Sumut.

Cuaca Kota Medan demam!

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

Hari ini mulai pagi hari Kota Medan diguyur hujan, namun ketika menjelang siang hari cuaca berubah menjadi panas dan sore hari diguyur hujan lagi.

Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) memperkirakan Kota Medan hari ini akan diguyur hujan. BMG menyebutkan suhu di Medan akan berada sekitar 24 derajat celcius hingga 32 derajat celcius. Sementara itu kelembaban diperkirakan 65 hingga 94 persen.

Dia memperkirakan hujan sedang di Medan akan masih terjadi hingga Sabtu besok.

Sementara itu BMG juga mencatat gempa berkekuatan 5 skala richter sekitar pukul 03:43:46 WIB di 200 kilometer Timur Laut Dili, Timor Leste. Namun gempa yang terjadi di kedalaman 460 kiometer itu diyakini tidak akan mengakibatkan Tsunami.

BMG ingatkan bahaya banjir dan gelombang tinggi

*Cuaca di Medan berubah-ubah

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

MEDAN - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) meminta kepada masyarakat khususnya nelayan dan yang bermukim di daerah rawan agar meningkatkan kewaspadaannya akan bahaya banjir dan gelombang tinggi karena beberapa hari mendatang curah hujan masih cukup tinggi.

Berdasarkan data yang dikutip dari Website BMG, perkiraan gelombang tinggi itu akan terjadi di perairan utara dan timur Aceh, perairan barat Sumatera Utara hingga Sumatera Barat, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten, perairan Sangihe Talaud, dengan ketinggian berkisar 2 hingga 3 meter yang berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang.

Cuaca yang kurang bersahabat itu sehubungan masih aktifnya tekanan udara rendah di lautan Hindia sehingga angin timur dari laut China selatan masih membawa uap air sehingga hujan lama berpotensi terjadi.

Hujan dengan intensitas sedang dan lebat terjadi merata tidak hanya di ujung pulau Sumatera sehingga warga yang bermukim di daerah rawan diminta harus meningkatkan kewaspadaannya karena berpotensi terjadi banjir dan tanah longsor.

Sementara di Medan, keadaan cuaca berubah-ubah. Berdasarkan perkiraan BMG, 28 November 2008 suhu di Medan berada di kisaran 24ºC hingga 31ºC dengan kelembaban berkisar 69 hingga 95 persen. Sehingga Medan berpotensi hujan dan diperkirakan masih berlangsung hingga besok Sabtu (29/11).

Dari pantauan Waspada Online, turunnya hujan terjadi pada pagi dan sore hari. Namun pada siang harinya, cuaca kembali berubah panas. Hingga malam suhu di kota Medan 23°C.

Kamis, 27 November 2008

Kebakaran Mangkubumi: Pemulung dan Tk.butut Ramai

WASPADA ONLINE

MEDAN - Seminggu pasca kebakaran, Jln Mangkubumi di pinggiran Sungai Deli Lingk. IX Kel. Aur Kec. Medan Maimoon. Kini, diramaikan oleh tukang butut dan pemulung.

Pemulung dan tukang butut tersebut berasal dari berbagai penjuru kota medan, mereka mencoba mencari nafkah dari sisa-sisa korban pembakaran yang terjadi Kamis, (20/11). Sore lalu. Seperti seng, paku dan sisi dari puing-puing kebakaran.

Anto,29, seorang tukang butut yang berasal dari Perumnas Mandala, mengaku memborong seng dari salah satu rumah korban kebakaran dengan harga Rp100 ribu. Selanjutnya seng-seng itu akan dijualnya ke agen atau penampungan barang bekas dengan harga Rp400 per kg.

Pantuan Waspada Online di lokasi penampungan, lalu lalang tukang butut dan pemulung sudah ada sejak tiga hari yang lalu sudah terlihat aktifitasnya mereka.

Menurut pengakuan Rudolf,51, korban kebakaran, tadi siang, mengatakan “Dengan adanya tukang butut sedikitnya membantu kami, daripada barang-barang dari sisa-sisa kebakaran terbuang dan menumpuk begitu saja, lebih baik dijual kepada Tukang butut,” katanya.

”Tukang butut menghargai seng-seng rumahnya Rp200/kg. Dan memang ada imbauan juga dari pihak kelurahan, meminta mereka membersihkan seng-seng tersebut.’’ jelasnya.

“Kami sangat mengharapkan bantuan dari tangan-tangan dermawan dan Pemko Medan secepatnya memberi berupa bahan bangunan apalagi saat ini musim hujan,” Tambahnya.

Rabu, 26 November 2008

51 buruh PT Unibis 'nginap' di DPRD Sumut

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

MEDAN - Sebanyak 51 buruh PT Universal Indofood Product (Unibis), sudah Memasuki hari ke sembilan menginap di halaman Kantor DPRD Sumut. hingga tuntutan mereka dipenuhi. Koordinator aksi, Sukriani,36, mengatakan sejak tanggal 14 November lalu, mereka bertahan di gedung DPRD Sumut.

Para buruh menuntut dipekerjakan kembali di PT Unibis dan jika mereka di PHK berikan hak mereka sesuai UU 21/2000. “Kami akan terus bertahan sampai tuntutan kami dipenuhi,“ ujarnya.

Sukriani mengatakan PHK yang dilakukan pihak manajemen tidak masuk akal dan semena-mena. Sebelumnya ada tujuh orang rekan kami yang di PHK sepihak, lalu sebagai solidaritas kami pun menggelar aksi mogok, nah setelah itu 44 buruh di PHK karena kami membela rekan-rekan kami yang di PHK,” tambahnya.

Mengungkapkan nasib mereka semakin memprihatinkan akibat dari sikap dan tindakan pengusaha yang sewenang-wenang, bahkan pengusaha sesuka hati melakukan tindakan skorsing, PHK sepihak, memaksa buruh perempuan bekerja diluar jam kerja tanpa menghitung uang lembur dan pelanggaran hak lainnya. sejumlah buruh yang di PHK ada yang telah bekerja selama 17 tahun. “Yang paling lama sekitar 17 tahun, sedangkan yang baru sekitar 4 tahun, saya sendiri telah bekerja selama 14 tahun,” ungkapnya.

Dia menambahkan pada tanggal 21 November lalu, komisi E DPRD Sumut sudah memanggil Direksi PT Unibis, namun belum ada hasil keputusan. Pihak direksi akan memberikan tanggapan satu minggu setelah pertemuan dengan komisi E. Selama itu juga para buruh tetap akan bertahan di gedung DPRD Sumut.

Sebelumya, Jumat (14/11) lalu, puluhan buruh PT Unibis melakukan unjukrasa ke gedung DPRD Sumut. Mereka mogok kerja dan memprotes tindakan PHK sepihak yang dilakukan manajemen terhadap 51 buruh yang memperjuangkan haknya.

Salah seorang buruh PT Unibis, Ani mengatakan kepada Waspada Online, hal tersebut dilakukan buruh untuk menunggu hasil pertemuan antara pimpinan PT Unibis dengan anggota DPRD sumut pada tanggal 21 November 2008 lalu yang akan diberitahu 10 hari kemudian.

“Kami masih menunggu hasil dari pertemuan tersebut, pengumumannya akan diberitahukan setelah 10 hari sejak tanggal 21 November 2008, kami menunggu di sini saja, lagi pula ongkos kami untuk pulang ke rumah sudah tidak ada lagi,” ujarnya.

“Saya harap kami bisa bekerja lagi di perusahaan tersebut, keputusan yang akan diumumkan nantinya dapat mengembalikan status mereka menjadi buruh di PT Unibis. Agar keluarga kami di rumah bisa makan,” ujarnya.

Sebelumnya, aksi menginap di Kantor DPRD Sumut ini berawal dari mogok kerja yang dilakukan para buruh, pada 9 April hingga 10 April 2008 lalu. Ketika itu pihak perusahaan memaksa buruh perempuan untuk bekerja di luar jam kerja tanpa perhitungan waktu lembur.

Akibatnya 51 buruh dikenakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak karena dianggap terlalu melawan keputusan perusahaan. Dan membuat persetujuan bersama dengan mencantumkan poin pihak pengusaha tidak akan melakukan tindakan semena-mena terHadap buruh. Tapi pengusaha tidak menjalankannya, bahkan sebulan setelah ditandatangani persetujuan, piHak ,manajemen mem-PHK pengurus serikat buruh yang ikut dalam aksi mogok kerja sebelumnya.

DPRD Sumut didemo DKR

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

Sekelompok masyarakat yang tergabung dalam Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Sumut berunjukrasa di DPRD Sumut, tadi pagi.

Mereka menilai kebijakan Departemen Kesehatan RI tentang Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) belum ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah secara serius. Sejak diberlakukannya Jamkesmas pada September 2008, banyak masyarakat miskin di luar kuota Jamkesmas yang membutuhkan penanganan kesehatan.

Pimpinan aksi, Sugianto saat berorasi menegaskan, “Sesuai dengan SK Menteri Kesehatan No. 125/Menkes/II/2008, masyarakat miskin yang membutuhkan penanganan kesehatan itu menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi/pemerintah kabupaten/pemerintah kota,” .

Mereka meminta kepada Pemerintah Sumut untuk segera menyediakan anggaran dalam RAPBD 2008 untuk jaminan kesehatan rakyat miskin di luar kuota Jamkesmas minimal sebesar lima persen. Agar jaminan kesehatan masyarakat dapat tersosalisikan dengan baik dan benar.

Ina,45, salah seorang pengunjukrasa berharap pemerintah benar-benar mengalokasikan anggaran untuk masyarakat miskin, agar kehidupan masyarakat miskin terjamin dari segi kesehatan.

Pasca kebakaran Mangkubumi: Ratusan Anak Kehilangan Peralatan Sekolah

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

Kebakaran di Jln Mangkubumi di pinggiran Sungai Deli Lingkungan IX Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimoon yang 300 rumah yang didiami 800 jiwa musnah terbakar. Melukai 50 jiwa dengan kerugian mencapai Rp1,5 miliar. Sekitar 600 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal sehingga harus ditampung di tenda penampungan.

Evakuasi dan rehabilitasi di lokasi kebakaran Jln Mangkubumi Medan masih terus berlangsung. Namun kisah sedih masih terus mewarnai para korban kebakaran. Tidak terkecuali bagi anak-anak.

Dari data yang dihimpun Waspada Online dari posko layanan anak tadi pagi. Madya Insani di lokasi penampung kebakaran mengatakan, ada ratusan lebih anak korban kebakaran yang kehilangan peralatan sekolah. Oma, penjaga posko layanan anak mengatakan, peralatan sekolah itu begitu mereka butuhkan mengingat anak-anak harus segera sekolah, apalagi anak-anak saat ini tengah ujian.hal ini sangat mengganggu proses bejalar mereka.

"saat ini mereka terpaksa tidak bersekolah, padahal saat ini mereka sedang ujian. Mereka terpaksa tidak bersekolah karena baju seragam dan peralatan sekolah mereka musnah terbakar. Mereka mengaku sangat mengharapkan bantuan agar mereka secepatnya bisa bersekolah kembali.Selain peralatan sekolah, hal yang tak kalah penting yang telah hilang akibat kebakaran tersebut adalah surat kelahiran anak dan rapor. Posko pelayanan anak ini mendata setiap anak yang telah hilang. Dan berharap pemerintah memberikan kemudahan untuk kepengurusannya nanti,"katanya.

Selasa, 25 November 2008

My Design





























design: MHD DARWINSYAH PURBA

Nasib guru harus diperhatikan!

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

MEDAN - Meski usia Hari Guru sudah 63 tahun, namun nasib mereka masih di bawah rata-rata alias masih banyak guru yang belum sejahtera. Isu kesejahteraan guru sudah lama bergulir, isu tersebut bak, bola salju yang semakin hari, semakin besar yang menjadi delima bagi guru dan pemerintah.

Hari Guru Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 November merupakan hari ulang tahun PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia). Hari Guru Nasional bukan hari libur resmi, tetapi dirayakan dalam bentuk upacara peringatan di sekolah-sekolah dan pemberian tanda jasa bagi guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah.

Kalangan guru meminta pemerintah memperhatikan kesejahteraan para guru. Ungkapan ini disampaikan para guru menyambut Hari Guru Nasional dan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-63 yang jatuh hari Selasa (25/11).

“Pemerintah harus terus memberikan perhatian pada guru. Masalah kesejahteraan guru menjadi isu yang sangat penting dibicarakan pada Hari Guru Nasional ini,” kata Wakil Kepsek SMA Negeri 3 Medan, Emiruddin Harahap kepada Waspada Online tadi pagi.

Menurut Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Kisaran, Bangsawan Hasibuan, S.Pd melalui via seluler kepada Waspada Online mengatakan, "pemerintah agar selalu memperhatikan kesejahteraan para guru dengan tindakan nyata seperti memberikan subsidi materi yang layak karena selama pemerintahan memberikan kurang layak apalagi ditambah situasi perekonomian sekarang belum stabil sehingga dirasakan gaji guru jauh di bawah standar terutama guru yang masih golongan rendah (golongan 2) dan honor," katanya.

"Masalah sertifikasi guru yang sedang di galakkan di oleh Diknas untuk para guru senior jangan dipersulit karena sertifikasi tersebut sangat membantu kesejahteraan para guru baik di kota maupun di daerah-daerah. satu hal lagi, untuk peneriman CPNS untuk guru diharapkan pemerintah murni untuk menyaring para calon-calon guru tersebut agar mutu pendidikan di Indonesia berjalan dengan baik dan benar sehingga bangsa dan negara ini lebih maju," tambahnya.

Pengamat sosial Prof. Dr. Suwardi Lubis, MS. mengatakan "Nasib guru harus diperhatikan baik dari segi kebutuhan sandang, pangan dan papan karena hal tersebut untuk menunjang kinerja dan kualitas mengajar mereka. pemerintah harus pro aktif dan tanggap dalam melihat keluhan mereka keran guru adalah seorang pahlawan tanpa tanda jasa, guru adalah mesin cetak generasi bangsa ini" tegasnya.

Hujan guyur Hari Guru

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

MEDAN - Sejak tadi pagi kota Medan diguyur hujan, sejumlah sekolah-sekolah yang sedang merayakan Hari Guru sangat terganggu namun dengan hujan yang turun tidak ternyata tidak mengganggu aktifitas mereka untuk merayakan hari Guru tersebut.

Dalam memperingati Hari Guru Nasional dan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Ke-63 yang jatuh hari ini, tadi pagi, suasana di Kota Medan yang mendung. Bahkan hujan lebat sudah turun di beberapa wilayah di Sumatera Utara. Balai Meteorologi dan Geofisika (BMG) menyatakan hujan merata kembali melanda Sumut akibat mulai berakhirnya angin musim timur.

Seperti kegiatan yang dilaksanakan Panca Budi di Jln Jend. Gatot Subroto Medan, "meski rintik-rintik hujan mewarnai pelaksanaan upacara tetap dilaksanakan dengan khidmat dan penuh hikma. Selain itu, kegiatan yang kami adakan seperti lomba masak antarguru, pidato berbahasa Inggris antarguru tapi bukan guru dibidang bahasa Inggris, karya ilmiah karena para guru diberi insentif Rp150.000 per guru oleh pihak yayasan. Jadi, dengan begitu kegiatan di sini menjadi lebih meriah," tegasnya Nurhilmi Daulay salah seorang guru.

Menurut Seksi Data dan Informasi BMG Stasiun Bandara Polonia, Firman mengatakan kepada Waspada Online “Cuaca mendung disertai hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini akibat dari fenomena alam yang menjelang berakhirnya angin musim timur,” katanya.

Dia menambahkan menjelaskan, akibat kondisi itu maka saat ini di perairan pantai timur Sumatera atau Selat Malaka terjadi gejala cuaca angin yang memutar sehingga terjadi pengumpulan awan yang memanjang ke Sumut.

"Awan yang memanjang tersebut sangat berpotensi menimbulkan hujan sewaktu-waktu sepanjang hari, karena pada saat yang bersamaan gangguan cuaca di Laut China Selatan telah mengirim uap air ke Selat Malaka. Uap air yang cukup basah dari Laut China terus dikirim ke Selat Melaka yang mengarah ke Sumut menyebabkan terjadinya hujan yang terjadi secara regional dengan intensitas ringan hingga lebat," tambahnya.

Senin, 24 November 2008

2 pelaku 'cyber crime' di tangkap!

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE
MEDAN - Poltabes Medan menangkap dua tersangka pelaku cyber crime. Dari pelaku, berhasil diperoleh barang bukti berupa sebuah komputer, kartu ATM, KTP, serta jam tangan dan dua unit handphone, tadi sore.

Tersangka DH,30, dan NN,28. Keduanya masih menjalani pemeriksaan intensif, di Poltabes Medan. Kedua tersangka tersebut ditangkap di kantor Bank Mandiri Jln Cirebon, Medan, saat akan mengambil uang hasil setoran seorang korban berkewarganegaraan Swedia berjumlah Rp100 juta. Uang tersebut dikirimkan korban sebagai uang muka pembayaran atas produk yang diiklankan tersangka melalui www.ebay.com.

Produk yang ditawarkan itu fiktif. Melalui situs tersebut keduanya mengiklankan produk telefon genggam mutakhir seperti Nokia N-95 dan komputer jenis Toshiba dengan harga relatif murah sehingga menarik perhatian para korban.

Modus mereka terbongkar menyusul adanya laporan dari Interpol yang menerima pengaduan enam orang korban dari tiga negara di Amerika Serikat dan Eropa tentang kejahatan yang dilakukan keduanya. Para korban mengirimkan uang melalui rekening di Bank Mandiri atas nama David William, yakni nama palsu tersangka Dicky Hasudungan Silalahi dengan alamat yang juga palsu di Medan Denai.

Setelah bekerja sama dengan bank, kedua pelaku berhasil diciduk. Kepada juru periksa, tersangka NN menyatakan, sudah beberapa kali melakukan aksinya. Sejauh ini berhasil menggasak hingga Rp500 juta rupiah. Sementara Rp100 juta yang masih berada di rekening tersangka, saat ini diblokir.

Polisi masih mendalami perkara tersebut. "Tersangka diancam melanggar pasal 35 UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, serta UU No 25 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang," ujar Kepala Poltabes Medan AKBP Aton Suhartono.

Minggu, 23 November 2008

Korban minta perhatian Gubsu

*Seorang warga meninggal
M DARWINSYAH PURBA & DIAN SYAHPUTRA
WASPADA ONLINE

MEDAN – korban kebakaran jln. Mangkubumi yang terjadi Kamis, (20/11) sekira pukul 14.30 siang. Mengaharapkan perihatian khusus. Ditambah lagi (22/11) kemarin malam, guyuran hujan sejak sore hingga malam mengenangi lokasi penampungan korban kebakaran.

Warga korban kebakaran jln. Mangkubumi mempertanyakan perhatian dari pemerintah Provinsi Sumut, karena hingga malam tadi Gubernur dan Wakilnya tidak ada yang melihat langsung kondisi korban kebakaran. “Biasalah yang namanya pejabat sibuk sana-sini, pintarnya cuma saat kampanye, pejabat provinsi yang sudah datang kemari Ibu Wagub, tapi cuma tebar-tebar pesona, seharusnya setelah melihat kondisi kami, tahu apa yang harus di bantu” ujar Marni, korban kebakaran.

Bantuan makanan yang diterima korban cukup banyak namun korban mengharapkan bantuan bahan bangunan seperti seng dan triplek agar mereka bisa menata lagi kehidupan
di tempat tersebut.

“Bapak Gubsu yang terhormat, berikanlah kami selembar seng agar kami bisa menata lagi kehidupan di sini, sampai hari ini beliau tak pernah melihat kami “ Ujar Indrayani, seorang korban.

Kondisi kesehatan korban kebakaran masih relatif stabil, seorang petugas kesehatan dr. Anni Mariani mengatakan selama ini keluhan warga masih dalam tahap wajar, seperti demam, pusing. “Saya hanya menghimbau warga banyak minum air putih, menggunakan air yang bersih untuk sanitasi” Katanya.

Sementara itu, seorang korban kebakaran, Nadea,40, meninggal dunia dikarenakan komplikasi penyakit yang dideritanya, namun tim medis di posko pelayanan kesehatan Pemko Medan sempat merawat dan akhirnya meninggal.

Credit/teks foto:
Sejumlah warga Jln Mangkubumi, Medan, Kel.Aur, Kec.Medan Maimun sedang menyantap makan malam dalam tenda darurat saat hujan lebat, Sabtu (22/11) malam. [Waspada/Hang Tuah J Said]

Sabtu, 22 November 2008

Tim Cheers United

TIM CHEERS UNITED

Indahnya Memory Ramadhan

TIM Los gae SOS

KARIKATUR Cheers United

Jumat, 21 November 2008

Gank Of Sumut Masuk Grup Maut

Futsal HUT Ke-62 Waspada

MEDAN - Tim Gank Of Sumut masuk Grup A dalam turnamen futsal Hari Ulang Tahun (HUT) ke-62 Harian Waspada yang mulai bergulir, Sabtu (22/11) siang.

Grup A merupakan grup maut, karena kontestannya merupakan tim-tim unggulan sekaligus favorit juara, yakni Goss Community, Abal-Abal FC dan Cobra Medan. Tim Sumut diperkuat Nurkarim Nehe, M. Zeini Zen dan Sukariawan yang harus berjuang keras agar lolos ke semifinal.

Di grup ini, pulihnya striker M Ferdinand Sembiring membuat Cobra Medan semakin diperhitungkan. Apalagi, penampilan Rudi Arman, Sugiarto, Hasanul Hidayat dan Ismanto Ismail terlihat kian solid pada ujicoba terakhir pekan lalu.

Berbeda dengan tim Abal-Abal FC yang diasuh H Andi Said. Tim yang tak pernah tampil selama masa ujicoba ini merekrut dua pemain handal seperti Dian Kristanto (STIK-P) dan Handaya W Yuga (Waspada Kreasi), sehingga tidak bisa dianggap enteng.

Di Grup B, Prakarsa Abadi Press (PAP FC) dan Berita Sore selaku tim terakhir yang mendaftar dalam turnamen ini, harus bertarung melawan Dragon Ball (Sport), Cheers United (Waspada Online) dan Rambo Medan.

Dragon Ball dengan andalannya Setia Budi Siregar Marwan, David Swayana, Austin Antariksa, Erwinsyah dan Dedi Riono, menjadi pengganjal serius. Karenanya, Berita Sore yang hanya bertumpu kepada Sapri Junanda dan Robin harus berjuang keras untuk menyelamatkan muka dari kekalahan.

Cheers United menjadi tim yang paling malang jelang turnamen ini. Pasalnya, pada laga pertamanya melawan Berita Sore, Cheers United minus penjaga gawang Avian Tumengkol yang mengalami cedera, sehingga harus banyak berharap kepada trio muda Hang Tuah J Said, Prawira SB dan Fajar Adestya.

Grup A: Goss Community, Abal-Abal FC, Cobra Medan, Gank Of Sumut.
Grup B: Berita Sore, PAP FC, Dragon Ball, Cheers United, Rambo Medan.

Tim labfor Medan tinjau kebakaran Mangkubumi

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE



MEDAN - Kebakaran di Jln Mangkubumi di pinggiran Sungai Deli Lingkungan IX Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimoon ludes terbakar, kemarin sekitar pukul 14.30 WIB. Akibat kebakaran tersebut, sekitar 600 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal sehingga harus ditampung di tenda penampungan.

Dari pantauan Waspada Online di lokasi kejadian, tadi siang Laboratorium Forensik (Labfor) Cabang Medan mengambil sampel atau contoh dari sisa kebakaran, untuk diteliti guna mengetahui penyebab kebakaran yang menghabiskan ratusan pintu rumah.

Kepala Labfor Cabang Medan, Kombes Pol CH. Syafrian. S Balistik Metalurgi Forensik Polri di Medan, mengambil sampel ambil sisa pembakarannya sudah dingin. Labfor belum dapat mengambil sampel tersebut beberapa saat setelah kebakaran, karena masih dalam kondisi panas.

Dia mengatakan bahwa pihaknya juga belum dapat memastikan penyebab kebakaran tersebut, apakah murni peristiwa murni atau adanya faktor sabotase. Jika sampel itu sudah diteliti di laboratorium baru Labfor Cabang Medan dapat mengetahui penyebab kebakaran, katanya.

Kepala Divisi Kebakaran Labfor Cabang Medan, AKP Jhon Hutabarat mengatakan, benda-benda yang diambil di lapangan untuk dijadikan sampel itu antara lain kabel listrik, setrika dan rice cooker (alat pemasak nasi).

“Benda-benda tersebut akan diteliti di laboratorium untuk mendalami efek kebakarannya guna mengetahui penyebabnya, apabila dapat diketahui sebab dan akibat dari kebakaran akan segera saya beritahu kepada kawan-kawan wartawan” katanya.

Dibalik pasca kebakaran Mangkubumi

Posko partai tidak mendapat simpati

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE
MEDAN - Untung tidak dapat diraih, malang tidak dapat dihindari. Begitulah yang dirasakan oleh warga masyarakat lingkungan IX kelurahan kampung Aur, kecamatan Medan Maimoon yang harus tidur di bawah tenda-tenda darurat.

Kebakaran yang memusnahkan tempat tinggal mereka kemarin sore, sekira pukul 14.30 WIB. Yang menelan kerugian sekitar miliaran rupiah, 50 luka-luka dan 300 KK kehilangan tempat berteduh. penerangan seadanya, seperti lilin, lampu minyak dan lampu kecil bertenaga baterai.

Ronald Pardede,65, mengatakan, tadi malam kami tidur di bawah tenda dan penerangan seadanya, ada juga sebagian masyarakat tidur di teras ruko. Apalagi tadi malam di guyur hujan.

“sekarang memang sudah banyak posko-posko bantuan tapi kalau bisa Pemko Medan segera menangani dan menyelesai masalah ini hingga tuntas. Samapai kapan kami harus bertahan di sini” tambahnya.

Dari data yang dikumpulkan Waspada Online Pemko Medan akan segera memberikan beras sebanyak enam ton kepada masyarakat korban kebakaran yang terjadi di. Hal tersebut dikatakan Lurah Aur, Puji Latuperissa kepada Waspada Online, di lokasi kejadian, Jumat siang.

Dia mengatakan, pasca kebakaran yang terjadi Kamis siang, pemerintah Kelurahan Aur bersama jajaran Pemko Medan melakukan rapat untuk membahas tentang apa yang dibutuhkan masyarakat terkait kebutuhan sehari-hari yang mendesak.

“Pemko Medan sejak malam tadi telah memberikan 1.200 sarung kepada masyarakat dan akan memberikan sembako berupa beras, berikut gula, minyak, ikan asin dan lain sebagainya,” katanya.

Akibat peristiwa itu mengakibatkan sekitar 50 korban luka bakar dan luka koyak, tetapi sudah dapat ditanggulangi oleh tim emergency kesehatan dan memperkirakan lima hari ke depan persediaan logistik masih dapat dapat ditanggulangi dan berharap kepada donatur dapat memberikan bantuan bagi korban kebakaran di daerahnya tersebut.

Dari pantauan Waspada Online dilapangan hingaa sore ini, posko-posko terus berdiri berdiri baik dari Pemko Medan, partai-partai dan LSM sudah banyak berdiri untuk menampung dan memberi bantuan sembako kepada para korban kebakaran di sekitar lokasi kebakaran itu. Mereka memberikan bantuan makanan dan minuman. Posko parpol juga secara atraktif menunjukkan atribut parpol seperti bendera, baliho dan gambar para tokoh partai. Di lokasi juga tampak sejumlah pimpinan parpol yang meninjau lokasi itu.

Namun, keberadaan posko parpol tersebut ternyata belum mendapatkan simpati dari masyarakat. Mereka masih terlihat sibuk membereskan rumahnya untuk mencari harta benda yang bisa diselamatkan atau membersihkan puing-puing bangunan.

Kamis, 20 November 2008

Squad Tim cheers

Partai dirikan posko di Mangkubumi

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

Musibah kebakaran jln Mangkubumi Kelurahan Kampung Aur, Medan, tadi siang dimanfaatkan sejumlah partai politik untuk menggalang simpati masyarakat di lokasi kebakaran. Hingga pukul 23.00 WIB malam, terdapat beberapa posko peduli kebakaran milik sejumlah partai politik peserta Pemilu 2009 .

Berdasarkan pengamatan Waspada Online di lapangan, setidaknya ada lima partai yang telah membuka posko. Lima partai politik tersebut adalah PKS, Demokrat, Hanura, PDIP dan PPP.

Posko-posko tersebut dihiasi spanduk dan bendera partai. Di tenda-tenda posko turut diramaikan kader-kader partai yang siap melayani korban kebakaran, seperti penyediakan makanan, kesehatan dan tempat mengungsi sementara.

“Kami langsung terjun kelokasi saat kebakaran berlangsung. Kami mengharapkan ini bisa membantu penderitaan mereka para korban bencana,” ujar seorang kader partai kepada Waspada Online.

Saat disinggung adanya unsur kampanye terselubung dalam pembentukan posko, mereka mengatakan pembangunan posko ini murni sebagai wujud kepedulian bagi korban kebakaran.

Sementara itu seorang korban musibah kebakaran, Leli (45) mengharapkan kehadiran posko-posko partai tersebut mampu meringankan beban derita mereka. “Kalau cuma untuk cari perhatian karena pemilu sudah dekat, lebih baik mereka pergi saja, kalau memang berniat bantu jangan ada embel-embel lain lah” ujarnya.

Dia sendiri merupakan salah satu korban kebakaran hebat di jln. Mangkubumi. Janda lima anak ini mengaku tidak mampu menyelamatkan barang berharganya karena api sangat cepat merambat. Di tempat tersebut dia menyewa sebuah rumah kecil dengan biaya 110 ribu per bulan. Tambahnya.

Penampungan
Sebagian besar korban kebakaran telah mengambil tempat penampungan di tiga gedung SDN 060902, 060897 dan 067094 yang berdekatan dengan lokasi kebakaran. Sementara yang lainnya, terpaksa menumpang di rumah warga yang selamat dari amukan api.

Dari data yang dikumpulkan Waspada Online dilapangan hingga malam ini. Dalam peristiwa tadi siang itu, 50 warga luka-luka dan kerugian ditaksir miliaran rupiah.

Sedikitnya 300 rumah warga di kawasan Jln Mangkubumi Medan Lingkungan IX Kel. Aur, Kec. Medan Maimun, yang musnah terbakar.

Kapoltabes Medan AKBP Drs Aton Suhartono berada di lokasi kepada Waspada Online mengatakan, pihaknya sudah menurunkan puluhan personel melakukan pengamanan terdiri dari Samapta, Reskrim Poltabes Medan, Polsekta Medan Kota dan Satlantas sekaligus mengantisipasi pencurian.

Menurut Kapoltabes, beberapa orang saksi telah diperiksa termasuk warga untuk mengungkap motif kebakaran ini. Petugas Labfor Polri Cabang Medan dan tim olah TKP Poltabes telah mengumpulkan bukti-bukti di lapangan dan memasang police line.

“Saya prihatin lihat para korban kebakaran,” kata Aton sambil memberikan pertolongan terhadap seorang warga yang menderita penyakit.

Kebakaran Mangkubumi: Segera Memberi Bantuan!

M DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE
MEDAN - Sejumlah warga korban kebakaran di jln Mangkubumi Kelurahan Kampung Aur Kamis (20/11) tadi sore yang ditemui Waspada Online, berharap pemerintah kota secepatnya memberikan bantuan berupa bahan-bahan bangunan guna mendirikan kembali rumah warga yang hangus terbakar untuk sementara.

“Kami berharap Pemko Medan segera tanggap sebab, seluruh rumah kami dan tetangga juga hangus terbakar, kami tidak tahu harus mengungsi kemana,” ucap Wasigi (57) warga lingkungan IX Kelurahan Kampung Aur Medan Maimun.

Namun harapan Wasigi tampaknya masih jauh panggang dari api. Sebabnya, pengamatan Waspada Online, Pemko Medan hingga pukul 15.30 WIB api sudah dapat di padamkan belum menentukan di mana letak dapur umum maupun lokasi pengungsian bagi warga.

Saat dikonfirmasi kepada Lurah Kampung Aur, Puji Latuperissa mengaku pihaknya sedang sibuk menyelamatkan rumah yang berpotensi terkena jalaran api, serta warga yang terluka.

“Tapi kami akan ungsikan sebagian warga ke kantor lurah dan SD Mangkubumi, pihak Pemko Medan,” katanya.

Budi Syahputra (35), yang rumahnya hangus terbakar, sempat histeris lalu menunjuk-nunjuk wajah Lurah Kampung Aur itu sambil menagih janji Pemko Medan dan Pemprovsu tentang pemadaman arus listrik.

“Mana janji kalian Pemko Medan dan Pemprovsu, katanya tidak ada lagi pemadaman lampu semenit pun. Gara-gara kalian matikan lampu dari pagi tadi, kebakaran ini menimpa kami,” teriaknya.

Lurah berpenampilan menarik itu hanya bisa menatap wajah warga yang sedang histeris karena tertimpa musibah kebakaran itu dengan tatapan iba dan saya. Insiden tersebut tak berlangsung lama karena sejumlah warga mencoba menenangkan Budi agar tak menghabiskan tenaga untuk menyalahkan orang lain di musibah tersebut.

Kebakaran Mangkubumi: Ada Unsur Sengaja

Kebakaran yang ke-3

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE
MEDAN - Warga lingkungan IX Kelurahan Kampung Aur yang terletak di Jln Mangkubumi Medan, yang menjadi korban kebakaran, Kamis (20/11) menduga musibah kebakaran tersebut disengaja oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap pembebasan lahan di lingkungan tersebut.

"Sepertinya anda sudah tahu tengang masalah sengketa tanah di sini, yang hingga saat ini belum ada kepastian dari keduabelah pihak" Tegas Rawi (35) seorang warga kampung aur korban kebakaran tersebut ketus pada Waspada Online.

Menurutnya kecurigaan tersebut didasari adanya pemutusan arus listrik sejak pagi. Ditambah lagi, Musibah kebakaran yang menimpa kampungnya itu berlangsung untuk kedua kalinya pada tahun 2005 lalu.

"Sekitar bulan Agustus tahun lalu, kampung kami juga hampir terbakar, namun cepat diketahui dan tak sempat menjalar," ungkapnya.

Terkait masalah ini, menurut Kepling lingkungan IX, Bambang Supetno membenarkan kejadian tersebut, kejadian sama pernah terjadi pada tahun 1979 dan 2005 dan namun hingga kini tidak dapat diketahui, padahal kejadian tersebut sudah ditangani oleh pihak kepolisian.

Menurut Camat Medan Maimun, Arfan Harahap, penyebab kebakaran belum dapat diketahui, hal ini adalah sebuah musibah, namum sekarang yang terpenting bagaimana menangani korban dulu biar pihak polisi yang menyelidiki masalah ini.

Pernyataan warga yang menjadi korban tersebut kemungkinn ada benarnya, pasalnya tepat disamping lokasi kebakaran adalah lahan kosong yang sedang bersengketa di bawah advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan.

"Kami sebenarnya tak masalah harus keluar dari tanah ini, akan tetapi ganti ruginya, damai-damailah, jangan ngotot maunya pengembang kota aja," ucap Wasigi (57) salah seorang warga yang rumahnya hangus terbakar.

Sementara itu Kapoltabes Medan, Kombes Aton Suhartono yang dimintai komentarnya oleh wartawan di lokasi musibah, terkait kecurigaan warga tersebut menolak untuk berkomentar soal kecurigaan. "Kita tidak boleh menduga-duga, kami masih mencari data dan fakta sumber api," ucapnya singkat.

Teks/credit foto: Kebakaran yang terjadi sore tadi di Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun lingkungan IX, tidak hanya menimbulkan kerugian harta benda bagi penduduk setempat.[Waspada Online/fajar]

Kebakaran Mangkubumi: Mobil DP2K di rusak warga

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE
MEDAN - Kebakaran yang terjadi sore tadi di Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun lingkungan IX, tidak hanya menimbulkan kerugian harta benda bagi penduduk setempat.

2 unit mobil pemadam kebakaran milik Pemko Medan yang diterjunkan ke lokasi kebakaran di rusak warga. Akibatnya kaca depan mobil pemadam tersebut hancur berantakan. yang mengakibatkatkan api semakin membesar dan mengakibatkan seorang petugas pemadam kebakaran, Toni Hutagalung terluka parah.

Toni Hutagalung yang sedang bertugas memadamkan api mengalami patah tulang kaki akibat tertimpa besi alat pemadam api. Toni langsung dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans oleh petugas.

Warga kesal dengan petugas pemadam yang dinilai sangat lamban sehingga kebakaran cepat meluas. Di Jln Mangkubumi sendiri hanya terdapat tiga unit mobil pemadam kebakaran saat api telah membesar. Mobil yang dirusak tersebut langsung meninggalkan lokasi kebarakaran.Tidak lama berselang dua mobil lainnya juga meninggalkan lokasi.

Sekitar 15 menit, tidak ada satupun mobil pemadam kebakaran di lokasi Jln Mangkubumi. Warga berusaha memblokir api dengan merusak sejumlah rumah yang masih berkontruksi kayu namun tidak membuahkan hasil, api tetap saja menjalar.

Menurut DP2K, Redward W. Balura, hal tersebut wajar terjadi karena korban merasa panik, kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memadamkan api, katanya

Hingga saat ini menurut pantauan tim Waspada Online dilapangan api dapat dijinakkan sekira pukul 17.30 sore tadi, korban jiwa tidak ada namun kerugian materi mencapai ratusan juta.

Rabu, 19 November 2008

Cerpen Pujangga

Bujang Lapokh Sejati

Oleh Mhd Darwinsyah Purba
Bersih dan bersinar. Tubuhnya yang masih berbalutkan tubuh perempuan usia belasan tahun, layaknya seperti beras punel pulen. Tentu saja sebagian orang tak kan mengira dia sudah berumur kepala empat. Parto, seperti yang ditanya banyak orang kepadanya, selalu ia menjawab belum ada perempuan yang benar-benar Tuhan jodohkan buatku. tungu aja tanggal mainnya??

Singkat namun menggetarkan hati jawaban itu. Dan, akhirnya menjadi maklum, biasanya tersirat dari si penanya tadi. Memang, begitu menyebut nama Parto, nama itu yang akan mengusik dan dieluk-elukan di Kampung Bandar Slamet Ujung. Kemudian, setiap bibir perempuan itu untuk digunakan selalu mengulum liur, jika mengingat Parto. Memendam kepekatan kata-kata di dada, bagaimanapun keseganan untuk mengusik status Parto yang masih lajang diusia 39 tahun. Rasa eman, hormat, menggumpal bagi setiap perempuan, jika melihat Parto. Dia ibarat manusia setengah dewa. Yakin terhadap pilihan hidupnya.

Bayangan Parto, mungkin gambaran seorang Robin Hood . Segala kebaikan sifat dan behaviour-nya ada pada Ariel . Siapa perempuan yang akan bisa tahan, berhadapan dengan bidadari itu. Termasuk aku mungkin ndak akan tahan.

Aku hampir menangis jika selalu mengingat dan mengenang riwayat percintaannya. Mungkin hanya aku tahu seorang yang bias tahu isi hati Parto. Karena mungkin pula di sana aku juga terlibat. Pada akhirnya aku hampir tak berdaya serta tak kuasa untuk bisa menolongnya.

Sudah cukuplah aku anggap kamu menolong aku, sedemikian besar meskipun hanya mendengar ceritaku yang terasa menyesakan dada ini, begitu selalu kata Parto, setiap kali ku telphon dia.

Aku mengenal Parto, sejak duduk di bangku SMA. Sebuah SMA Negeri favorit di kampung kami. Dan, 21 tahun sudah aku mengenalnya. Parto tak berubah. Tetap menjadi primadona. Incaran perempuan-perempuan desa.

Aku tahu keluarganya merupakan keluarga demokratis. Kawin campur beda agama. Ayah-ibunya, kakak perempuannya, adiknya laki-laki .. Parto, pun saat itu juga mungkin akan mengalami hal serupa, jika jadi menikah dengan aku. Dan kini, adiknya juga demikian. Ibunya pergi meninggalkan keluarga, ke negeri jiran tetangga. Parto,

Yang aku tahu saat kali pertama, berkenalan, kakaknya sudah memilih menetap di kapung lain. Tidak tahan dengan kekangan Bapaknya .. katanya.

Mamankya pun demikian, kali. Hanya tiga kali aku melihat mamanya. Pertama saat mengajak Parto kencan. Kedua, membantu membersihkan halaman dari daun-daunan kerung serta ranting-ranting patah yang berhamburan. Ketiga, Saat liburan panjang, mamaknya pulang ke Surabaya. Kesanku, sungguh aku dalam sebuah pertemuan dengan seorang ibu.

Dialah yan merubah hidupku. Hidupku sejak itu menjadi berwarna. Aku benar-benar merasakan pengaruhnya begitu dahsyat dalam penentuan pilihan jalan hidupku. Memag sebuah cita-cita yang akan diraih selalu didorong oleh cinta ataupun amarah. Tapi Parto begitu tabah ..

Aku ingin jadi biarawati aku setengah gila setelah mendengar Parto mengatakan demikian. Wanita yang kupuja, ternyata menentukan pilihannya di saat usia belia. Bukan aku tak tahu, pilihan biarawati mengharuskan dia harus tidak boleh menikah hingga hayat menjemput.

Namun, biarlah ... itu tetap jadi pilihan hidupnya. Aku sendiri, asik dengan kehidupanku. Parto pun memang sepatutnya tak membawaku ke dalam kehidupannya. Banyak perempuan yang mendekat ... Dari mulai Asnay, Ahduy dan terakhir Sanimen. Semuanya kandas.

perempuan yang dipilihnya, selalu unik. Pernah dia mengungkap, apakah seorang aktor, layak untuk mendampinginya. Kepadaku, dia berkata seakan, Ahduy pilihannya telah menyakitinya. "Semua perempuan memainkan drama. Munafik," katanya.

perempuan pemain band, juga pernah hinggap dalam kehidupannya. Namun, memang segalanya tak cocok. Tentu saja, seperti problema klasik lainnya, perbedaan agama.

Sanimen, mungkin aku kira dia yang terlama dalam kehidupan Parto. Sejak bangku SMA dia mengincarnya. Namun cukup posesif memang Sanimen ini. Urakan dan semau gue. "Paranoid, kataku," begitu Parto berkata, kemarin.

Akibatnya, sungguh diluar dugaan. Parto memutuskan hubungan Sanimen. Sanimen marah berat. "Sanimen mengancam akan menculik adikku dan membunuhku," ujarnya.

Setiap kali, itu terjadi. Parto tak mampu menepisnya. Tiada bukti. Maka diputuskannyalah ia, ayah dan kedua adiknya pindah dari Surabaya ke kota Bandung.

Parto sejenak melupakannya. Dia lulus dari Fakultas Sastra sebuah universitas negeri di tanah Jawa. Kelar, dia melamar bekerja di Malaysia. Sungguh, ternyata, suasana laut membuat hatinya tentram. "Gajinya banyak..." ucapmu. Dan bisa bepergian secara gratis.

Sebagai karyawan di sebuah perusahaan traveling di Singapura, agaknya membuat semangat hidup Parto kembali terbuka. Dua tahun ditekuninya, dan Parto bisa mengembangkan bakatnya. "Aku sempat juara pertama untk kategori penyanyi band di atas kapal pesiar, " katamu bangga.

Menyanyi, membuatmu seakan melangkah di atas awan. Aku dulu pernah membawamu ke dalam dunia band. Band kampus, meski kamu bukan penyanyi utama. Tapi kebahagiaan di wajahmu membuat dunia ini seakan cerah.

"Agaknya, cara pendang orang Singapura terhadap profesi selalu begitu bisa mengungkap sisi kehidupan manusia yang diletakan pada porsinya," kata Parto.

cerita Parto begitu berkesan. Dia mempunyai teman seorang bule perempuan. Menghormati dan rasa respek terhadap dirinya, sungguh pujian yang begitu berharga baginya. Bule itu penumpang kapal dan Parto seorang waitres. "Aku pelayan, tapi, bule itu tidak canggung," katamu. Maka seperti kisah film Love Boat, arti sebuah persahabatan terjadi. Parto menceritakan dengan antusiasisme seorang gadis yang masih polos. Tapi aku kini kembali berpijak pada duniaku kembali.

"Aku menerima kartu pos-mu setiap kali sebelum sampai ke tanganku, selalu dibaca teman-temanku. Katanya basi,.. abis kamu pakai bahasa Indonesia sih ??" ujarmu tentang kartu pos yang selalu aku kirim setiap kali. Tentu saja dengan kata-kata pujaan sejak dulu terhadap sikap dan sifatnya serta perjuangan hidupnya. Parto bertambah matang.

Tapi, kebohongan ternyata mulai masuk dalam relung jiwanya. Parto berani membohongiku. Dia mengatakan menikah dengan seorang temannya. Bertaut muda usianya. Namun, dia suka. Dan dikatakannya ia telah menikah.

"Aku bohong kepadamu. Sebenarnya aku masih sendiri. Aku banyak yang mencintai tapi tidak ada yang berkesan di hati. Semuanya menunggu suara dari Tuhan," ucapmu.

Mungkin .. ini balasan. Aku pernah membuatmu kecut ... mungkin. Mungkin, sekali lagi. Tapi, tidak. Aku dan kamu yang hanya tahu ketidakseriusan ini. Maafkanlah aku Parto.

Kau pun meminta tolong untuk dicarikan kerja. Namun, aku sekali lagi tak pernah bisa mengabulkannya. Aku merasa berdosa lagi. Dari dulu ....

ceritamu menyadarkan aku. Kamu gigih dan feminin, peka sebagai seorang perempuan. Dan itu pula, yang membuatmu bertahan sebagai seorang Bujang lapokh sejati.

Batak dan Budaya Malu

MHD DARWINSYAH PURBA

Ada yang bertanya: Apakah Batak memilki budaya malu? Sampai sejauh mana budaya malu itu? Jika mayoritas Batak adalah Kristen, bagaimana pastoralnya?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, saya rasa kita harus membedakan dulu antara konsep “budaya malu” dan konsep “malu”. Budaya malu itu adalah sebuah konsep baru dalam bahasa Indonesia. Ia dikembangkan pada masa pemerintahan seorang Raja Jawa bernama Suharto, yang memerintah Indonesia dari 1965–1988. Boleh jadi konsep ini memang berasal dari budaya feodal Jawa.

Untuk mengeliminir praktek-praktek korupsi di kalangan pejabat dan rakyatnya Suharto memperkenalkan budaya malu sebagai “self-controlled”. Sebenarnya banyak budayawan (antara lain Mochtar Lubis–orang Batak) yang menentang konsep budaya malu ini. Konsep ini tidak memiliki dasar moral yang kokoh. Seseorang diajar untuk tidak korupsi, bukan dikarenakan korupsi itu adalah sesuatu yang bertentangan dengan perintah Tuhan atau suara hati nurani, tapi karena korupsi adalah suatu hal yang ditertawakan oleh orang banyak. Korupsi boleh dilakukan asal jangan ketahuan, karena akan memalukan.

Implikasi lebih jauh dari konsep ini ialah, orang tetap korupsi tapi berusaha untuk menutup-nutupi perbuatannya. Sementara itu, karena orang yang melakukan korupsi semakin banyak saja, dan semua saling tutup-menutupi, maka pemahaman bahwa korupsi adalah sebuah perbuatan yang memalukan, pun semakin pudar. Korupsi menjadi hal yang biasa-biasa saja dan tidak memalukan lagi. Puncaknya adalah apa yang terjadi dalam minggu-minggu terakhir ini: Suharto yang mempopulerkan konsep budaya malu itu hanya senyum-senyum saja ketika oleh sebuah badan PBB ia “dinobatkan” sebagai kepala negara yang mencuri uang paling banyak. (Dan oleh Mahkamah Agung RI, nama baiknya oleh majalah Times juga telah “dicemarkan” sebagai koruptor besar-dipulihkan dengan ganti-rugi sebesar 1,5 triliun rupiah!).

Sebagai akibat persentuhan dengan budaya feodal Jawa itu, maka tidak dapat dipungkiri bahwa kini banyak juga orang Batak yang menganut konsep budaya malu, atau konsep mendasarkan tindakan lebih pada pertimbangan apakah nantinya dia akan dihina atau ditertawakan orang. Dan ukuran akan hal-hal apa saja yang akan dihina atau ditertawakan
orang itu pun menjadi sama dengan yang dipahami oleh budaya feodal Jawa, dan yang secara perlahan-lahan berkembang menjadi budaya Indonesia.

Malu itu adalah kesepakatan. Dengan lain perkataan, hal-hal apa saja yang akan dihina atau ditertawakan oleh orang banyak, berbeda-beda dari satu masyarakat ke masyarakat yang lain. Bahkan di suatu masyarakat yang sama pun, disebabkan oleh perbedaan jaman, hal-hal apa saja yang dihina atau ditertawakan oleh orang banyak bisa berubah.

Bagi beberapa sub-etnis Papua, berseliweran kesana-kemari hanya dengan memakai koteka sebagai penutup penis tentu bukalah hal yang memalukan. Tapi bagi orang-orang Jawa yang tinggal di keraton hal yang demikian tentu sesuatu yang sangat memalukan. Bagi orang Batak menandaskan teh atau juadah yang dihidangkan oleh tuan rumah bukanlah hal yang memalukan. (Itu justeru merupakan penghormatan). Tapi bagi orang Jawa atau Sunda hal itu tentu adalah sesuatu yang memalukan.

Dahulu bagi orang Batak melacur adalah sesuatu hal yang memalukan. Tapi kini sudah banyak pelacur yang berasal dari etnis Batak.Dahulu bagi orang Batak menyemayamkan jenazah orang tua di rumah duka adalah sesuatu yang memalukan. Tapi kini disebabkan oleh situasi dan kondisi hidup di kota besar, hal itu bukanlah sesuatu yang memalukan lagi.

Sebagaimana halnya masyarakat dan budaya lain yang ada di muka bumi ini, maka orang Batak juga tentu mengenal konsep malu (maila). Tapi budaya malu, sebagaimana yang telah diterangkan di atas, bukanlah konsep Batak in the first place.

Pada dasarnya orang Batak memiliki karakter yang suka berterus-terang dan apa adanya. Agak aneh juga kalau orang yang memiliki karakter seperti ini mendasarkan suatu tindakan lebih banyak atas penilaian orang lain (dihina atau ditertawakan) . Pada orang yang memiliki karakter berterus terang dan apa adanya, suatu tindakan seyogianyalah lebih didasarkan kepada apakah hal itu menyenangkan hati sendiri, atau apakah hal itu sejalan dengan pertimbangan moral yang dimiliki. Tapi sebagaimana yang telah diterangkan di atas, budaya Batak pun telah terkontaminasi dengan budaya malu.

Orang Batak perlu kembali ke akar budaya dan imannya. Orang Batak perlu mereformasi konsep budaya malu, bahkan konsep malu itu sendiri: Kalau seorang Batak tidak mencuri, tida kmelakukan pelecehan seksual, rajin pergi ke gereja, tidak berjudi dsb maka seyogianya itu bukanlah karena dilandasi oleh ketakutan akan malu kalau ketahuan orang, tapi lebih karena tindakan itu akan

"Speedy tidak beres!"

Wednesday, 05 November

WASPADA ONLINE

WASPADA - Pelayanan internet Speedy akhir-akhir ini banyak mengecewakan pelanggan, tidak hanya koneksi yang sering putus tapi juga pelayanan customer service-nya. Promosi dan iklan-iklan Speedy terkesan tidak sesuai dengan pelayanan produk yang diberikan kepada pelanggannya.

Hal itu menjadi keluhan media online nomor satu di Sumatera, Aceh dan diluar pulau Jawa. Redaktur Kota Medan Waspada Online, Darwinsyah Purba, membenarkan bahwa pelayanan Speedy memang sangat mengecewakan. "Operasional media online sangat bergantung pada koneksi internet yang menjadi faktor fundamental untuk dapat melayani publik dan pembaca di seluruh dunia," kata dia.

Dulu, Darwinsyah bercerita, ketika kami sedang mencari ISP yang permanen, Speedy menjadi salah satu pilihan. Ketika pihak Speedy menawarkan produk dan pelayanannya, mereka berhasil memuaskan manajemen kami dengan janji-janji yang ditawarkan. "Tapi semua itu ternyata omong kosong. Kami dibohongi," kata Darwinsyah.

"Waspada Online sangat mengedepankan pelayanan publik, salah satunya dengan berita-berita terkini. Tapi itu menjadi kendala apabila pihak penyedia servis internet tidak mendukung. Dengan memilih Speedy, kami sangat merasa rugi. Mereka (Speedy-red) hanya bagus beberapa hari setelah menjadi pelanggan. Tapi setelah itu, janji-janji yang semula ditawarkan hilang seketika. Keluhan kami ke bagian Telkom Call Center itu tidak pernah memuaskan.Kalau tidak di desak, bisa jadi teknisi tidak datang meski sudah berhari-hari menunggu. Itu tidak beres," keluhnya.

Hal serupa juga dialami sebuah kantor LSM di Medan yang berulang-ulang kali mengeluh tentang gangguan koneksi. Teknisi sudah berulangkali datang, tetapi tidak ada perubahan. "Kami sering bertanya kenapa pelayanan Speedy sekarang kacau dan tidak profesional, teknisinya juga sudah sering kami panggil, tapi hasilnya tetap saja koneksinya putus sambung berulangkali. Hal ini sangat mengganggu kerja kantor kami karena aktifitas kantor kami sangat tergantung pada internet," kata Shailo, karyawan LSM itu mengeluh kepada Waspada, Selasa (4/11) malam.

Meski demikian, seorang pakar teknologi informasi di Medan, M Asbin, mengaku tidak terlalu terganggu dengan koneksi Speedy. Tapi akhir-akhir ini dia mengakui kecepatan koneksi memang menurun.

"Saya belum pernah merasa kecewa dengan pelayanan Speedy, tapi sebulan terakhir ini kecepatan Speedy memang agak lambat," kata Asbin.

Petisah Hulu Terbakar

Thursday, 04 September 2008
112 Rumah Terbakar, 200 KK Hilang Tempat Tinggal


MEDAN - Sedikitnya 112 rumah yang berada di tepian Sungai Babura, Lingkungan VII, Kel. Petisah Hulu, Kec. Medan Baru, tadi sore, terbakar. Akibatnya 200 KK kehilangan tempat tinggal.

Pantauan Waspada Online di lokasi kejadian, kobaran api membesar dan sulit dipadamkan karena puluhan rumah di tiga lorong itu, yakni Lorong Famili, Lorong Bulan dan Lorong Baru umumnya bangunan semi permanen dan berada di lokasi yang sulit dijangkau petugas pemadam kebakaran Pemko Medan.

Suasana yang heboh, bingung dan panik itu, sesekali sempat terjadi keributan. Apalagi keterlambatan petugas pemadam kebakaran yang tiba sekira satu jam lebih ke lokasi membuat puluhan warga merasa kesal dan gampang terpancing emosi.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Meski ada beberapa sebagian barang yang berhasil diselamatkan namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Seorang saksi mata yang juga korban kebakaran, Riris, di sela-sela kepanikan mengatakan, informasi yang diterimanya api bersumber dari ledakan mercon/petasan yang menyambar kabel listrik sehingga menimbulkan percikan api dan menyambar ke salah satu rumah warga.

Mercon diketahui berasal dari arah seberang sungai. "Saya saat itu sedang bekerja di pabrik tahu kawasan Sunggal. Saya ditelefon adik saya, memberitahukan rumah terbakar. Saat itu sekira pukul 13.30 WIB," kata Riris. Ditambahnya, kebakaran yang menghanguskan puluhan rumah ini juga pernah terjadi sekira 1990-an. "Persis sama dengan kejadian sekarang," sebutnya.

Namun salah seorang warga lainnya menimpali dan membantah sembari mengatakan bahwa api berasal dari ledakan sebuah kompor dari rumah seorang warga lainnya.

Sementara itu, Kapolsekta Medan baru AKP Darfin Purba, mengatakan, kejadian ini masih dalam penyelidikan. "Kita masih mencari informasi dan menyelidiki asal sumber api dan belum dapat dipastikan apa penyebab kebakaran tersebut."

Kencangnya tiupan angin saat itu ditambah lagi bangunan-bangunan yang berada di tepian Sungai Babura kebanyakan bangunan semi permanen, kobaran api pun begitu cepat melahap puluhan rumah. Sekira pukul 17.15 WIB, api baru berhasil dijinakkan warga dengan dibantu petugas pemadam kebakaran Pemko Medan yang mengerahkan puluhan mobilnya mondar-mandir ke lokasi memadamkan api.

Upaya disengaja

Tercibir cerita miring menyikapi peristiwa kebakaran tersebut. Salah seorang warga korban kebakaran mengatakan kepada Waspada Online, berdasarkan asumsinya kejadian ini merupakan upaya yang disengaja dari pihak-pihak tertentu yang tidak menginginkan adanya bangunan-bangunan di tepi Sungai Babura tersebut.

Menurutnya, rumah-rumah tersebut sengaja diberanguskan. Namun asumsinya itu tidak menjelaskan lebih jauh gambaran seperti apa yang diinginkan pihak-pihak tertentu tersebut. Suasana hingga pukul 17.50 heboh.[team]

YPAI-Waspada Online Peduli Korban Kebakaran Petisah Hulu

Sunday, 14 September 2008
WASPADA ONLINE

MEDAN - Yayasan Pendidikan Ani Idrus (YPAI) bekerja sama dengan Waspada Online (WOL) menggalang dana untuk para korban kebakaran di Jln S Parman, Kelurahan Petisah Hulu, Medan Baru yang terjadi 5 September lalu.

Ketua I YPAI, Hj. Ida Tumengkol, B.Comm, M.Hum, tadi siang mengatakan penggalangan dana itu merupakan inisiasi yang bertujuan untuk melindungi para korban. "Peristiwa nahas itu sangat memprihatinkan. Hampir 200 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Bayangkan saja nasib mereka seperti apa menjelang Idul Fitri," kata Ida.

Ida yang juga Komisaris Harian Waspada dan Pemimpin Umum Waspada Online itu prihatin terhadap kondisi hidup para korban. Kepala keluarga yang terkena musibah itu rakyat yang kesehariannya berjuang untuk mencari nafkah keluarganya. "Dalam kondisi seperti ini, sudah sepantasnya sesama warga saling membantu dan mengasihi," tambahnya.

Redaktur Kota Medan Waspada Online, Darwinsyah Purba yang survei mendatangi beberapa lingkungan kebakaran mengatakan, kondisi di lapangan masih belum stabil dan para korban sangat membutuhkan bantuan.

"Banyak korban yang masih terlihat bingung. Para kepala keluarga tampak berusaha untuk membangun kembali rumah mereka dengan mengumpulkan sisa-sisa batu bata dan membersihkan areal rumah masing-masing yang musnah," kata Darwinsyah.

Meski sebagian korban sudah mulai melakukan renovasi, lanjut Darwinsyah, kebanyakan di antara mereka masih membutuhkan bahan bangunan. "Karena itu, kami menjumpai lurah setempat untuk koordinasi bantuan yang akan kami salurkan. Mereka sangat membutuhkan," imbuhnya.

Inisiatif ini, menurut Hj. Ida Tumengkol, mengumumkan nama-nama penyumbang di situs www.waspada.co.id lengkap dengan nomor rekening. "Pembaca Waspada Online mencapai 500,000 pengunjung dari seluruh Indonesia dan dunia. Banyak di antaranya memiliki kedekatan dengan Sumut-NAD. Ini juga merupakan salah satu cara kami untuk mengundang pembaca peduli dengan para korban," imbaunya.[team]