This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

Minggu, 04 Januari 2009

Akibat longsor jalur ke Danau Toba macet total

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

SIMALUNGUN - Akibat Hujan yang deras mengguyur Sumatera Utara dari sore hingga malam tadi malam, jalur ke Danau Toba menjadi macet sepanjang 15 Kilometer.

Pantuan Waspada Online dilapangan, Tanah longsor terjadi di Kilometer 4 Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, tadi pagi. Longsor terjadi di jalan yang menuju lokasi wisata Danau Toba. Polisi bersama warga berupaya membersihkan material longsor dengan peralatan seadanya.

Misrawati,48, penumpang Sampri mengatakan, "kami sudah dua jam antri di sini, menunggu bongkahan batu di singkirkan, namun hingga kini bongkahan yang diakibatkan lonsor tersebut belim dapat dipindahkan" cetusnya.

Saat ini pihak polisi dan warga setempat tidak berhasil mengangkat bongkahan material longsoran dengan ukuran besar. Hal itu terjadi karena jalur longsor berada di daerah perbukitan, sehingga tidak memungkinkan dimasuki alat berat. Akibat lonsgor di Kabupaten Simalungun, terjadi kemacetan kendaraan dari dan menuju Danau Toba. Kemacetan panjang dijalur tersebut mencapai 15 kilometer.

Sabtu, 03 Januari 2009

LAPORAN KHUSUS Tahun 2008: 149 kasus kebakaran di Kota Medan

Kebakaran Mangkubumi yang terbesar
MHH DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

Kota Medan mendapat julukan kota sampah, lalu lintasnya yang macet dan ternyata Kota Medan adalah salah satu kota yang sering terjadi kebakaran. Ternyata Sudut-sudut Kota Medan merupakan incaran developer yang telah lama membidik lahan seperti Jln Mangkubumi, Petisah Hulu dan Multatuli karena ada dugaan sabotase pihak yang tidak bertanggung jawab di balik musibah kebakaran yang menimpa daerah itu. Ada pihak-pihak yang menguasai demi kepentingan bisnis jahatnya itu.

Contoh nyata pada kasus Mangkubumi yang areal kebakaran yang berada di daerah aliran Sungai Deli itu sudah dua kali terjadi kebakaran, Areal itu menjadi incaran developer karena lahannya sangat setrategis. Tapi untuk memenuhi unsur rumor developer yang berada di balik skenario itu memang perlu dibuktikan yang akurat, baik secara administratif juga informasi dari masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengungkap setiap kasus kebakaran yang terjadi di Kota Medan.

Kebakaran besar tersebut terjadi pada 20 November sekitar pukul 12.15 WIB siang di jln Mangkubumi, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun lingkungan IX Medan yang menghanguskan 300 rumah 800 jiwa, 300 pintu dan 50 luka-luka korban.

Terkait dengan masalah tersebut, pemerintahan Kota (Pemko) Medan menyatakan tidak akan mengubah peruntukan wilayah perumahan penduduk menjadi apartemen atau merelokasi warga korban kebakaran. Tahun ini perubahan peruntukan lahan Mangkubumi belum dilakukan. Kita sudah minta warga membangun rumah mereka yang terbakar. Memang bagi warga berniat membangun rumahnya tidak masalah dan Pemko tidak melarang, namun soal tanah bukan urusan Pemko. Pascakebakaran pihak Pemko Medan tidak mampu menyediakan bantuan material bangunan.

Labfor Cabang Medan, Balistik Metalurgi Forensik Polri di Medan, sudah mengambil sampel ambil sisa pembakarannya sudah dingin pascakebakaran. Pihaknya juga belum dapat memastikan penyebab kebakaran tersebut, apakah murni peristiwa murni atau adanya faktor sabotase. Jika sampel itu sudah diteliti di laboratorium baru Labfor Cabang Medan.

Divisi Kebakaran Labfor Cabang Medan, telah mengamati benda-benda yang diambil di lapangan untuk dijadikan sampel itu antara lain kabel listrik, setrika dan rice cooker (alat pemasak nasi). Benda-benda tersebut sudah diteliti di laboratorium untuk mendalami efek kebakarannya guna mengetahui penyebabnya, apabila dapat diketahui sebab dan akibat dari kebakaran, namun hingga saat ini penyebab kebakaran masih belum dapat diketahui penyebab dari kebakaran terbesar sepanjang 2008 tersebut.

Data yang dikumpulkan tim WOL berhasil mengumpulkan dari DP2K (Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran) dan menjabarkan bahwa sepanjang tahun 2008 mulai bulan Januari hingga Desember 2008, di Medan terjadi 149 kasus kebakaran dengan kerugian Rp33,5 M lebih. Peristiwa kebakaran Jln Mangkubumi, merupakan peristiwa terbesar yang menghanguskan 300 rumah. Sedangkan korban luka-luka pada peristiwa kebakaran selama ini 27 orang.

Tim WOL juga merinci secara seksama, pada bulan Januari 2008, terjadi 10 kasus kebakaran dengan kerugian Rp1,9 miliar lebih. Salah satu kasusnya adalah ruangan Bagian Umum Kantor Walikota Medan seluas 120 m2.

Februari 2008, 25 kasus kebakaran dengan kerugian Rp1,5 miliar lebih. Pada peristiwa ini korban luka satu orang. Maret 2008, tujuh kasus, dengan kerugian Rp875 juta. April 2008, delapan kasus dengan korban luka satu orang.

Sedangkan Mei 2008, terjadi 21 kasus kebakaran, dengan kerugian Rp2,9 miliar lebih. Bulan Juni, 20 kasus, dengan kerugian Rp3,1 miliar lebih. Juli 11 kasus dengan kerugian Rp2,6 miliar lebih dan Agustus 16 kasus dengan kerugian, Rp2 miliar lebih.

Sementara bulan September 2008, terjadi sembilan kasus kebakaran dengan kerugian Rp3 miliar lebih. Salah satu peristiwa terbesarnya adalah kebakaran yang melanda rumah masyarakat di Jalan Suparman, Kelurahan Petisah Hulu, Kec. Medan Baru. Sebanyak 120 rumah musnah terbakar, dengan 360 kepala keluarga. Kerugian pada peristiwa ini Rp2,5 miliar.

Pada Oktober 2008, ada delapan kasus kebakaran dengan kerugian mencapai Rp9 miliar. Peristiwa paling besar saat itu adalah terbakarnya Restoran Garuda di Jln Gajah Mada.

Dia menambahkan, sampai tanggal 24, terjadi 10 peristiwa. Kerugian mencapai Rp3 miliar. Kasus terbesarnya adalah peristiwa kebakaran di Jln Mangkubumi, Kelurahan Aur, Kec. Medan Maimoon. Sebanyak 300 rumah yang didiami 800 jiwa musnah terbakar. Peristiwa ini melukai 50orang dengan kerugian Rp1,5 miliar.

Data kebakaran di bulan Desember.

Pertama, Kebakaran di Jln Multatuli lorong lima, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun. Sebanyak tiga rumah terbakar akibat peristiwa kebakaran tersebut. Tiga rumah permanen milik Manullang, Lumbantobing dan Kelik, di Jln Multatuli, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, hangus terbakar, Jumat (5/12) sekira pukul 14.30 WIB. Keterangan yang diperoleh, api berawal dari lantai dua rumah Manulang. Ketika itu anak kost yang ada di rumahnya sedang memasak. Mengetahui telah terjadi kebakaran anak kost yang tidak diketahui namanya itu pergi begitu saja meninggalkan rumah.

Kedua, Kebakaran di Jln Mangkubumi simpang Jln Kol. Sugiono. Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Kebakaran diketahui pukul 20.10 WIB, ketika asap mengepul ke udara. Melihat karena tidak jauh berjualan dari lokasi itu, asal api duga dari toko servis kenderaan (bengkel kendaraan) tersebut. Empat rumah terdiri dari dua rumah tempat tinggal dan dua rumah toko (ruko) merupakan Rumah Makan Tabona dan Bengkel Honda Indako yang letaknya bersebelahan. Di Jln Kolonel Sugiono, Kelurahan Aur Medan.

Ketiga, Kebakaran yang terjadi di kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Medan, Kamis (11/12) pukul 01.00 WIB. meliputi ruangan Tata Usaha dan Bendahara. Dalam musibah tersebut tidak ada korban jiwa, begitu juga kerugian akibat kebakaran itu belum diketahui dan masih didata. Kasus kebakaran tersebut, saat ini sudah ditangani pihak kepolisian dan masih dilakukan penyelidikan namun hingga kini masih belum diketahui siapa pelakunya.

Keempat, Hari Natal, tujuh rumah terbakar di Helvetia di Jln Asrama By Pass, Helvetia Medan, terbakar sekitar pukul 11.00 WIB siang. Para pemilik rumah yang terbakar itu sedang pergi ke gereja untuk merayakan Natal.

Dari Uraian singkat di atas Pemko Medan dan pihak-pihak terkait dapat menggambarkan betapa naïf kejadian tersebut tanpa ada upaya serta langkah-langkah yang riil dalam mengantisipasi dan mengungkap dibalik setiap kasus kebakaran disepanjang 2008 yang tercatat buram bagi Pemko Medan.

Jumat, 02 Januari 2009

Masuk ke Kualanamu rumit!

Joko Waskito: Boleh saja asal ada izin

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

MEDAN - Masuk areal pembangunan Bandara Kualanamu sangat rumit dan penuh prosedur. Tidak sembarangan orang dapat keluar masuk tanpa prosedur yang jelas dan akses jalan di sana sangat sulit.

Kristanton Nainggolan, salah satu anggota keamanan posko I dari PT Fajar Indonesia Corperation yang sedang bertugas, mengaku tidak berani memberi izin kepada siapapun yang memasuki area proyek Kualanamu tanpa ada prosedur dari pihak PT (Persero) Angkasa Pura II, dan hanya menjalankan tugas sebagai keamanan.

"Kami akan memberi izin bagi siapapun yang memasuki wilayah proyek, dengan mengawal dan memberikan petunjuk yang dibutuhkan oleh siapapun asalkan sesuai prosedur yang berlaku demi keamanan," katanya, tadi pagi.

Ketika tim Waspada Online berkunjung ke penyulingan pasir laut, beberapa petugas keamanan yang memakai seragam OKP (Organisasi Kepemudaan) menhadang dan tidak mengizinkan tim WOL melihat lokasi tersebut. Apalagi mengambil foto-foto di areal tersebut.

Saat dikonfirmasi ke Project Implementation Pembangunan Sisi Darat Bandara Baru Kualanamu, Ir. Joko Waskito, MSc, menjelaskan, pihaknya hanya memberikan tugas kepada pihak keamaan agar siapapun tidak seenaknya saja memasuki lokasi kerana perlengkapan dan peralatan proyek sering hilang. Hal tersebut sangat mengganggu kinerja pembangunan proyek, dan oleh sebab itu, pihanya selaku penanggung jawab harus bertindak tegas dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kami akan menerima dengan senang hati siapa saja yang ingin berkunjung untuk melihat secara langsung keadaan dan kondisi Kualanamu, asal ada prosedurnya. "Ini demi kenyaman dan keamanan pembangunan," jelasnya.

Ketika ditanyakan mengenai akses jalan untuk mengangkut bahan material yang selama ini mengganggu masyarakat,dia menjelaskan, salah satu faktor yang menghambat adalah akses jalan karena hanya ada satu jalur yang harus dilewati oleh pengangkut bahan material yaitu melalui Jln Pantai Labu Desa Perkebunan Ramonia.