This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

Senin, 15 Desember 2008

BBM turun, konsumen masih antri

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

MEDAN - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Minggu kemarin, mengumumkan keputusan pemerintah yang menurunkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dari Rp5.500 menjadi Rp5.000 dan solar dari Rp5.500 menjadi Rp4.800. Keputusan ini mulai berlaku Senin mulai pukul 00.00 WIB.

Pasca harga BBM turun disejumlah SPBU di Medan m seperti di SPBU 14.202.0118 Jln HM Yamin Medan. T. Sembiring, salah seorang karyawan di SPBU itu mengatakan, mulai sejak tadi pagi konsumen antri untuk mendapatkan BBM untuk sepeda motornya, terutama premium.

Hal yang sama terjadi di SPBU 14.203.136 di Jln Letda Sujono. Sementara, SPBU di persimpangan kawasan Jln Aksara, SPBU di kawasan Jln Binjai Medan juga mengalami hal sama, di antaranya SPBU di Jln Medan Binjai Km 16 sibuk melayani konsumen dibantu oleg para security untuk menertibkan antrian .

Begitu pula SPBU di Jln SM Raja (depan Hotel Semarak) terlihat antrian panjang. Jln Yos Sudarso, Jln Krakatau, Jln Putri Hijau, Bridjend Katamso, A.R Hakim, S. Parman, Jln Patimura, AH. Nasution, Kayu putih dan Perintis Kemerdekaan, serta beberapa SPBU lainnya.

Pantauan Waspada Online dilapangan, memang sejak kemarin malam sejumlah SPBU di Medan terlihat para konsumen antri untuk mengisi BBM hingga sore hari ini. Konsumen masih banyak yang antri diberbagai SPBU di kota Medan.

Minggu, 14 Desember 2008

Soal ONH plus: PT Azizi Kencana Wisata berkilah!

*MPR akan pertanyakan ke Menteri Agama

MHD DARWINSYAH PURBA & IBRAHIM JALIL
WASPADA ONLINE

MEDAN - Beragam komentar para jemaah haji asal Sumut bergulir setelah pulang dari ibadah haji, begitu banyak komentar buruk mengenai ONH plus sebagai pelayan Wisata Tour and Travel banyak tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

Seperti kasus 54 orang rombongan jemaah ONH plus, masing-masing dua orang dari Jakarta, tiga orang dari Batam, 20 orang dari Kalimantan dan selebihnya dari Sumut. Tapi sebagian besar dari mereka mengeluhkan pelayanan haji plus karena lebih buruk dari pelayanan haji reguler yang dikelola pemerintah

Saat dikonfirmasi Waspada Online, pimpinan PT Azizi Kencana Wisata Tour and Travel, Hj. Nusla Lubis berkilah dengan mengatakan apa yang dialami para anggota jemaah haji adalah dampak dari kebijakan pemerintah Arab Saudi.

"Kami telah melayani perjalanan haji ONH plus sejak tahun 2002 dan apa yang mereka alami mulai dari bus, penginapan dan sebagainya itu adalah pelayanan yang diberikan pemerintah Arab Saudi," jelasnya.

Mendengar banyaknya keluhan dari jemaah haji ONH plus, Anggota DPD-MPR RI asal Sumatera Utara, Parlindungan Purba, tadi pagi. Berjanji akan mempertanyakan masalah pelayanan haji ONH plus kepada Menteri Agama RI.

"Saya akan pertanyakan bagaimana pelayanan terhadap ONH Plus," tegas Parlindungan Purba saat menjemput rombongan jemaah haji kloter 1 Sumatera Utara di Bandara Polonia Medan.

Walaupun menurutnya, program ONH plus ini bukanlah program pemerintah melainkan program swasta, tetapi Menteri Agama tetap bertanggung jawab atas ketidaknyamanan para jemaah ONH plus, terkait masalah pelayanan terhadap mereka.

Sedangkan untuk pelayanan haji reguler, Parlindungan sependapat dengan Gubernur Sumatera Utara bahwa untuk tahun ini sudah dilaksanakan dengan sangat baik.
"Saya menilai sudah sangat bagus," katanya.

Dia juga berpesan agar komentar-komentar yang terkait permasalahan pelayanan terhadap jemaah haji ini tidak terlalu dihebohkan. "Haji ini adalah masalah ibadah dan kuncinya adalah ikhlas," katanya.

Sore, Medan hujan deras!

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

MEDAN-Sejak pagi kota Medan diselimuti awan mendung hingga siang hari, namun menjelang sore medan diguyur hujan.

Hujan yang terjadi sekira pukul 15:05-15:45 WIB. Hujan yang mengguyur kota Medan selama 40 menit ini membuat sebagian sudut-sudut kota Medan tergenang air. seperti di seputar Jln Yos Sudarso air mencapai 1-2 cm tepatnya di pajak Pulo Brayan. Kawasan lainnya yang tergenang air adalah Simp. Mabar, Simp. Marelan, Simp. Kayu Putih, Simp. Labuhan, daerah pajak Sei Kambing, kawasan Kapten Muslim, kawasan Jln Dr. Mansyur, Jln Helvetia, Jln Bromo dan sekitarnya dan Jln Pancing.

Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) melalui website-nya menyatakan hari ini cuaca di kota Medan mengalami hujan sedang, dengan Suhu mencapai 23-31°C dan kelembaban mencapai 65-97%. Sementara perkiraan cuaca untuk esok hari Medan masih mengalami hujan ringan, dengan suhu mencapai 23-31°C dan kelembaban mencapai 63-96%.

Jumat, 12 Desember 2008

Medan hujan rintik-rintik

Waspada! cuaca ekstrim di perairan Nias
MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

MEDAN - Sejak Shubuh hujan rintik-rintik membasahi kota Medan sampai dengan pukul 11.00 WIB. Cuaca di siang hari cerah namun menjelang sore hari hingga malam ini kota Medan diselimuti awan mendung dengan suhu 23-31 °C dan kelembaban sekitar 65-97 %.

Menurut Balai Besar Meteorologi dan Geofisika (BBMG) Wilayah I Medan mengingatkan dunia pelayaran agar mewaspadai gelombang setinggi 3 meter yang dalam sepekan kedepan berpeluang terjadi di perairan Kepulauan Nias, Sumut.

Terkait cuaca buruk yang berpotensi melanda sejumlah daerah di tanah air termasuk Sumut. saat ini hingga sepekan kedepan wilayah perairan pantai barat Sumut terutama di sekitar Kepulauan Nias terdapat gangguan udara bertekanan rendah dari Samudera Hindia yang berdampak pada tingginya permukaan laut.

Kondisi itu juga berpotensi menimbulkan terjadinya pembentukan pusaran air (water spot) yang bersifat lokal karena di daerah itu terjadi pembentukan awan Camulonimbus (CB).

"Untuk saat ini hingga sepekan kedepan memang cuaca ekstrim di laut berpotensi melanda perairan Nias dengan gelombang mencapai tiga meter dengan kecepatan angin sekitar 30 knot atau 60 kilometer per jam," tegas dia.

Sementara kondisi wilayah perairan pantai barat Sumbagut yang meliputi wilayah NAD, Sumut dan Sumbar masih relatif normal dengan ketinggian gelombang berkisar antara dua hingga 2,5 meter dengan kecepatan angin 18-20 knot.

Kondisi laut yang bersahabat hingga sepekan ke depan juga terjadi di wilayah pantai timur Sumbagut dengan ketinggian gelombang laut berkisar antara 0,5-1 meter dengan kecepatan angin secara umum mencapai 20 knot atau 40 kilomter per jam.

Pimpinan PT Azizi Kencana Wisata Tour and Travel, Hj Nusla Lubis berkilah dengan mengatakan apa yang dialami para anggota jemaah haji adalah dampak dari kebijakan pemerintah Arab Saudi.

"Kami telah melayani perjalanan haji ONH plus sejak tahun 2002 dan apa yang mereka alami mulai dari bus, penginapan dan sebagainya itu adalah pelayanan yang diberikan pemerintah Arab Saudi," jelas dia.

ONH plus kecewakan jemaah!

Kamar hotel sekelas melati
MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

MEDAN - Sejumlah anggota jemaah haji ONH plus asal Sumatera Utara yang diberangkatkan PT Azizi Kencana, setiba di tanah air Kamis malam (12/12), mengeluhkan pelayanan selama ibadah haji di tanah suci dari dua perusahaan itu sangat buruk dan mengecewakan.

H Idun Siagian, (74) penduduk Jln Merdeka, No.16 Sipirok, Tapanuli Selatan, mengaku, walau telah membayar ONH plus sebesar Rp75 juta, pengalaman berhajinya tidak sesuai dengan yang dijanjikan perusahaan biro perjalanan itu.

Mulai dari jam makan yang tidak teratur, kemudian penginapan yang dijanjikan hotel bintang empat ternyata hotel dengan pelayanan kelas melati, sementara penginapan yang sebelumnya dijanjikan berada dekat tempat ibadah seperti Masjidil Haram ternyata berjarak kiloan meter.

Transportasi dengan armada dan pelayanan juga buruk sehingga pernah pada satu kesempatan ketika menuju perjalanan pulang dari Mina menuju Mekkah mereka harus berjalan sejauh empat kilometer karena mobil yang ditumpangi rusak, ungkap dia.

Hj Asni Lubis (66) lain lagi, warga Jln Imam Bonjol, Kota Padang Sidempuan ini mengaku sempat jatuh pingsan tidak diberi makan selama 17 jam, disamping juga karena keletihan melakukan ibadah serta minimnya layanan kesehatan.

"Jam makan kami tidak teratur dan pernah suatu hari kami tidak makan mulai dari jam 12 malam hingga jam lima sore sehingga saya pingsan," katanya.

Meski kondisi pelayanan buruk, para haji ini mengaku dan mengucap syukur bisa menunaikan rukun haji selama berada di Arab Saudi.

Namun bagi anggota DPRD Kabupaten Mandailing Natal, H Razman Arif Nasution, yang juga menjadi salah seorang jemaah ONH plus, pelayanan haji plus sama sekali tidak memiliki nilai plus karena hanya jadwal penerbangan yang tepat, lainnya tidak.

"Rombongan jemaah ONH plus kami ada 54 orang, masing-masing dua orang dari Jakarta, tiga orang dari Batam, 20 orang dari Kalimantan dan selebihnya dari Sumut. Tapi sebagian besar dari mereka mengeluhkan pelayanan haji plus karena lebih buruk dari pelayanan haji reguler yang dikelola pemerintah," ujarnya.

Dia meminta pemerintah bersikap perihal pengalaman buruk para jemaah haji ONH plus itu, jika perlu menutup PT Azizi Kencana Wisata Tour and Travel, apalagi dia menduga ada "permainan" dengan Departemen Agama.

Kamis, 11 Desember 2008

Mangkubumi update: RM Tabona tidak terbakar!

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

MEDAN - Kebakaran yang terjadi kemarin malam pada pukul 20.10 WIB Rabu, (09/12) di Jln Mangkubumi simpang Jln Kol. Sugiono. Ternyata banyak media yang salah memberitakan peristiwa tersebut.

Rumah Makan Tabona di Jln Kolonel Sugiono, Kelurahan Aur, Medan Maimoon, yang diberitakan beberapa di Medan terbakar, ternyata salah informasi. Menurut pemilik rumah makan itu, Frederic,48, peristiwa kebakaran itu tidak sempat menjalar ke tempat usahanya.

“Api tidak sempat menjalar ke rumah makan kami, hanya sampai rumah warga di sebelah rumah kami yang berlantai empat. Rumah kami tidak sempat terbakar, dengan memperlihatkan foto-foto rumah yang tidak ada tanda-tanda terbakar.” katanya.

Dia mengaku terkejut ketika membaca pemberitaan disejumlah media. “Kami mengetahui pemberitaan itu dari keluarga yang membaca koran. Kami terkejut ketika membacanya dengan pernyataan beberapa media dan masyarakat menyatakan RM Tabona terbakar.

menjelaskan, yang terbakar Bengkel Indako dan dua rumah di sebelah bengkel itu. Dia mengungkapkan, sempat kerepotan karena banyak mendapat pertanyaan tentang kebenaran pemberitaan itu baik dari keluarga maupun pelanggan rumah makannya yang sehari-hari berkunjung ke rumah makan kami.

Diakuinya, ada juga media lain yang memberitakan seperti itu. “Kami bukan mau apa-apa, hanya saja dengan pemberitaan itu kami jadi kurang tenang,” tamabahnya.

Menurut Puji Latuperissa, Lurah Kampung Aur, yang terbakar hanya bengkel sepeda motor tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu dan pihaknya belum bisa memastikan sebab terjadinya kebakaran. Sedangkan kerugian, ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. tegasnya.

Pekerja sebagai "Objek Eksploitasi"

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

MEDAN - Pekerja di Indonesia merupakan suatu polemik yang tiada habisnya untuk dibicarakan oleh masyarakat dan pemerintahan. Masalahnya terus bergulir seperti bola salju, yang makin hari semakin pelik untuk diselesaikan.

Para pekerja baik karayawan swasta dan karyawan pabrik, selama ini masih dianggap sebagai "objek eksploitasi" dalam dunia usaha, diberi upah sekedarnya agar bisa bertahan hidup supaya tenaganya tetap terus dimanfaatkan oleh pengusahan-pengusaha yang tidak bertannggung jawab.

Drs. Irfan Simatupang, MSi di Medan, Dosen Ilmu Sosial Universitas Sumatera Utara (USU), tadi pagi. Pengupahan belum sampai tahap untuk mensejahterakan buruh tetapi hanya agar pekerja tetap hidup. tegasnya.

Dia menambahkan kesan eksploitasi tersebut dapat dilihat dari masih rendahnya standar gaji yang tercantum dalam upah minimum regional (UMR). Jumlah gaji yang didapatkan pekerja masih sangat rendah dan tidak sesuai sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok mereka sehari-hari.

Menurut Ketua Umum SBSI Sumut Pahala Napitulu dimeja kerjanya, kepada Waspada Online siang tadi, mengatakan pengupahan yang dilakukan juga tidak dimaksudkan agar para pekerja dapat hidup sejahtera, minimal mampu meningkatkan taraf kesejahteraan mereka. Pengupahan hanya dimaksudkan agar pekerja tetap hidup guna dapat terus dieksploitasi.

Dia menambahkan, "penderitaan pekerja dan buruh semakin bertambah dengan tidak adanya "resistensi" terhadap fluktuasi moneter yang mempengaruhi perekonomian. Ketika perekonomian melemah dengan hilangnya penguasaan pasar yang menyebabkan harga beli barang menjadi tinggi, pekerja yang merupakan rakyat kecil menderita karena tidak mampu membeli kebutuhan pokoknya sehari-hari" katanya.

"Namun ketika perekonomian menguat dengan mampunya penguasaan pasar yang menyebabkan harga melemah, pekerja juga menderita karena banyak mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) disebabkan pengusaha merasa merugi.

"Para pengusaha sangat jarang memikirkan kepentingan dan kesejahteraan pekerja karena terlalu memegang prinsip ekonomi yang selalu "mendewakan" keuntungan semata. Padahal, kondisi perekonomian sendiri dapat terganggu akibat kerusuhan yang dilakukan rakyat yang sedang lapar," tambahnya.