This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

Selasa, 16 Desember 2008

Rahmat Shah: KPUD kekurangan dana cetak surat suara

MHD DARWINISYAH PURBA
WASPADA ONLINE

MEDAN - Baru-baru ini KPUD Sumatera Utara dikritik karena menerima uang dari seorang pengusaha daerah. Uang Rp5,700,000 yang diberikan untuk membantu sosialisasi Pemilu akhirnya dikembalikan.

Rahmat Shah, saat dikonfirmasi melalui via seluler tadi sore mengaku, pemberian uang tersebut hanya sebatas membantu KPUD Sumut dalam mensosialisasikan pemilu dan tidak ada muatan politiknya. KPUD Sumut kekurangan dana untuk mencetak dan men-copy kertas suara yang harganya Rp150 per lembar, katanya.

"Hal ini sudah dibicarakan didepan anggota DPR RI dan mereka semua memberi aplaus dan bahkan mendukung agar masyarakat tidak terjebak golput kerena ketidaktahuannya dengan sistem Pemilu yang sekarang," kata Rahmat yang juga calon anggota DPD Sumut itu.

Dia pun mengakui sudah menerima pengembalian uang itu dari pihak KPUD Sumut. "Pemberian bantuan dana tersebut tidak ada unsur apapun, saya dengan ikhlas memberinya, semata-matanya hanya membantu," tegasnya.

Pasca BBM turun, tarif angkutan segera dievaluasi

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

MEDAN - Pasca BBM turun resmi yang berlaku Senin (15/12) mulai pukul 00.00 WIB. Jajaran Pemprovsu didesak segera mengevaluasi tarif angkutan dan harga kebutuhan pokok di Sumut yang tetap tinggi saat ini meski harga BBM sudah turun.

Anggota Komisi C DPRD Sumut Rafriandi Nasution menyatakan, Pemprovsu harus segera menyurvei tarif angkutan dan harga kebutuhan pokok. Hal ini seiring penurunan harga BBM. Jika tidak, dia mengkhawatirkan pengusaha malah memanfaatkan penurunan harga BBM untuk keuntungan sendiri, tanpa bersedia menurunkan harga tarif angkutan dan harga jual kebutuhan pokok.

“Saya perhatikan sejak penurunan minyak tahap pertama 1 Desember lalu, tidak ada perubahan tarif angkutan dan harga bahan pokok. Karena itu, kami minta pemerintah mengevaluasinya agar tarif dan harga sembako saat ini disesuaikan dengan penurunan harga BBM itu,” ujarnya.

Dia menambahkan menilai pengusaha saat ini cenderung cengeng jika ada kebijakan yang mengurangi keuntungan usahanya. Sementara itu, jika ada kebijakan yang memberi peluang untuk memberikan keuntungan besar, pengusaha memilih diam tanpa mau berbagi dengan rakyat, misalnya menurunkan harga.

Salah satu perilaku pengusaha yang diamatinya saat kenaikan harga BBM pada April lalu. Saat itu, pengusaha langsung ribut dan protes pada pemerintah untuk segera menaikkan tarif angkutan. “Padahal, saat harga BBM belum naik saja, pengusaha sudah menaikkan tarif angkutan.

Setelah itu, mereka juga masih ribut-ribut. Sekarang, saat harga BBM sudah turun mereka malah diam-diam saja dan tak mau menurunkan tarif angkutan,”ujarnya. Hal yang sama dilakukan pengusaha kebutuhan bahan pokok. Bahkan, harga sembako sudah naik jauh sebelum harga BBM naik.

Sementara itu, sejak turunnya harga BBM pada 1 Desember lalu, belum ada harga sembako yang turun, kecuali minyak goreng yang memang sudah turun sejak dua bulan lalu. “Karena itu, kami berharap harga sembako sudah turun menjelang Natal dan Tahun Baru ini,” tuturnya.

Pemprovsu dinilai memiliki wewenang yang besar untuk menetapkan kebijakan penurunan harga, terutama tarif angkutan.Pemprovsu disarankan tidak perlu menunggu penurunan tarif angkutan di Pulau Jawa.

Sementara itu, Kepala Subdinas Angkutan Darat Dinas Perhubungan (Dishub) Sumut Darwin Purba kepada Waspada Online menyatakan, mereka akan rapat dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Sumut, tadi siang.

Rencananya,tarif angkutan turun sekitar 4–5% saja. Darwin mengakui pada penurunan harga BBM 1 Desember lalu,mereka tidak mengeluarkan kebijakan menurunkan tarif angkutan. Alasannya, penurunan harga yang hanya Rp500 tidak signifikan memengaruhi penurunan tarif angkutan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Medan T Basyrul K Mahalli mengakui belum ada penurunan harga sembako karena pengaruh penurunan harga minyak dunia pada awal bulan ini. Namun, dia memperkirakan penurunan harga BBM kali ini menurunkan harga kebutuhan pokok di pasar.

“Kami akan memantau perkembangan harga sembako di pasar. Kemungkinan besar,harga akan turun secara otomatis dengan penurunan harga BBM kali ini,” tuturnya.

Pasca BBM turun, SPBU di Sumut rugi Rp1,75 M

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

MEDAN - Penurunan harga premium sebesar Rp500 menjadi Rp5.000 per liter, yang berlaku sejak 15 Desember 2008, menyebabkan pengusaha stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di Sumut terpaksa mengalami kerugian. Hal ini dikarenakan pemilik SPBU masih menebus harga permium dengan harga yang lama. Karena itu, pemerintah didesak merealisasikan kompensasi yang dijanjikan.

Detmalem Ginting, Ketua Dewan Penasehat Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Sumut, memperkirakan kerugian SPBU mencapai Rp1,75 miliar. Perhitungan tersebut diperoleh dengan perhitungan, jumlah premium yang ditebus oleh anggotanya pada hari Jumat (12 Desember) sekitar 3.500 kiloliter. Jumlah ini dikalikan dengan selisih harga sebesar Rp500 per liter.

“Jumlahnya pasti lebih besar, mengingat data ini hanya berupa perkiraan kebutuhan per hari saja,” katanya, seraya menambahkan hitungan jumlah tersebut merupakan kebutuhan SPBU yang menjadi anggota Hiswana Migas sebanyak 200 SPBU. Jumlah ini, tentu bisa bertambah, mengingat berdasarkan data PT Pertamina Unit Pemasaran Region I, SPBU di Sumut saat ini mencapai 276 unit.

Meski demikian, lanjut Ginting, pihaknya tetap menyerukan kepada seluruh SPBU untuk mengamankan pasokan dan memperlancar distribusi BBM. Di sisi lain, pihaknya berharap pemerintah dan Pertamina bisa melihat dan membantu perjuangan pengusaha SPBU.

“Menjual rugi kan merupakan perjuangan. Satu hal lagi, penebusan Jumat lalu untuk kebutuhan sampai Senin masih normal. Karena, kami pun baru tau harga turun dari televisi,” lanjutnya. Setelah itu, tambahnya, pihaknya baru mendapatkan pemberitahuan resmi dari Pertamina.

Parlindungan Purba, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Sumut mengimbau pengusaha SPBU tetap menjaga distribusi BBM sebagaimana biasanya. Di sisi lain, dirinya juga mendesak Pertamina segera merealisasikan kompensasi yang dijanjikan. “Pertamina harus transparan terkait besaran kompensasi, jangan seperti sekarang memberikan janji tanpa menyebut besarannya,” tegasnya.

Dia menambahkan, dalam waktu dekat dirinya akan melakukan diskusi dengan pemilik SPBU, terkait permasalahan yang mereka hadapi. Untuk selanjutnya, menyampaikan dan meminta solusi dari pihak-pihak terkait. “Saya akan tanyakan masalah ini dulu kepada pengusaha SPBU. Setelah itu, baru bisa dimintakan solusinya dari pemerintah maupun Pertamina,” tambahnya.

Asisten Customer Relation PT Pertamina Unit Pemasaran Region I, Rustam Aji mengatakan, pemberian kompensasi merupakan wewenang pusat. Di daerah sendiri, katanya, hanya menjalankan apa yang sudah diputuskan di pusat.”Penebusan sebelum tanggal 15 Desember pun masih normal. Hal ini, mungkin dikarenakan pengumuman yang mendadak,” kata Rustam. Dia memaparkan, stok BBM relatif cukup, yakni premium sebanyak 16.000 kiloliter, dan solar 28.900 kiloliter.

Seperti diketahui, penurunan premium 1 Desember 2008 lalu, pemerintah memberikan kompensasi kepada SPBU sebesar Rp160 per liter. Penurunan kali ini pun, pemerintah menjajikan pemberian kompensasi. Sayangnya, tidak disebutkan nilainya.

PLN selamatkan Rp3,6 M selama 2 bulan

341 konsumen tertangkap basah mencuri listrik

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

MEDAN - Realisasi operasi P2TL sadar wilayah Sumut yang digelar PT PLN (Persero) Selasa (18/11) hingga Jum'at (13/12), telah menangkap basah 241 konsumen. baik penguna liar (non-pelanggan) dan pelanggan.

Menurut Rutman Silaen, Kepala P2TL (Pengoperasian Penertiban Tenaga Listrik) pagi tadi, mengatakan tim yang terdiri dari 5 tim ini, 1 tim berjumlah 6 orang terdiri dari 2 dari pihak kepolisian dan 4 dari PLN telah mengumpulkan data operasi di bulan November s/d Desember dari Cabang Medan terdapat 213 penguna liar dan pelanggan 89. Sementara dari Cabang Lubukpakam 38 penguna liar dan 1 pelanggan berarti jumlah keseluruhan 241 baik penguna liar dan pelanggan mencuri secara ilegal arus listrik. Total keseluruhan adalah 341 konsumen baik dari industri, rumah tangga dan UKM-UKM menengah dan kecil.

"241konsumen berarti 53,978 kWh, apabila dirupiahkan negara di rugikan sebesar Rp3,6 Miliar selama 2 bulan terakhir, belum lagi masalah tunggakan yang dari data statistik tunggakan konsumen mencapai 1% dari pendapatan per tahun sebesar Rp4 triliun yang masih disubsidi 8 triliun dari pemerintah yaitu 40 miliar," jelasnya.

Dia menambahkan, "kecenderungan mencuri arus listrik ini berdampak kepada jaringan listrik seperti travo meledak, karena daya yang ditampungnya berlebihan kapasitas. Seringnya terjadi pemadaman-pemadaman disejumlah daerah, jadi siapa yang dirugikan? pasti masyarakat juga," katanya.

"Realisasi Operasi P2TL Sadar tahun 2008 Wilayah Sumut kali ini, tim melakukan investasi terjun langsung ke lapangan ke daerah kota karena daerah kota sangat rawan sekali pencurian, walaupun demikian pihak PT PLN melakukan dengan cara persuasif dan kooperatif agar tetap menjaga mutu pelayanan kami sebagai pelayanan di tengah-tengah masyarakat," jelasnya.

Terkait masalah itu, Ir Manerep Pasaribu, MM, General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Sumut di meja kerja kepada Waspada Online menegaskan, kami menindak tegas bagi siapa saja yang diketahui mencuri listrik ilegal. baik itu dari jajaran PT PLN, pemerintahan dan swasta, apabila dari salah satu pegawai PLN terlibat akan dikenakan sanksi yaitu pemecatan.

"mengaharapkan kepada lapisan masyarakat untuk tidak mencuri listrik ilegal, karena akan dikenakan sanksi tindak pidana, mulai dari sekarang marilah kita bersama-sama untuk memeranginya agar anak cucu kita dapat tidur nyenyak di rumah. Karena listrik untuk kehidupan yang lebih baik," pesannya.

Ketua YLKI Sumut, H Abu Bakar Sidiq yang juga hadir mengimbau, "Dengan tidak mencuri arus listrik berarti kita mengurangi pemadaman, mari kita bekerja sama untuk menanggulangi permasalahan ini agar tidak ada lagi pemadaman di daerah-daerah," tegasnya.

Senin, 15 Desember 2008

Tanpa Sebab Yang Jelas di Aniaya Paman Sendiri

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

MEDAN - Tanpa sebab yang jelas, Irwansyah Panjaitan tega memukuli Epan Hasyim Siregar keponakannya sendiri di hadapan orang ramai. Peristiwaitu terjadi minggu (14/12) kemarin di depan lapak dagangan milik orang tua Epan dijalan AR Hakim Medan, simpang Pasar Sukaramai Medan.

Akibatnya korban menderita pecah bibir dan pipi bengkak. Sejurus kemudian korban langsung melaporkan tindakan premanisme pamannya itu ke Polsek Medan Area, dengan No Polisi STBL/1100/XII/2008/TBS/Area. Dari hasil visum yang dikeluarkan oleh rumah Sakit Bakti jalan HM Joni Medan, Epan mengalami robek di bibir sepanjang dua centimeter dan memar di pipi kirinya.

Diceritakan Epan, siang itu sekira pukul 13.00 WIB, usai dirinya menutup lapak dagangan milik ibunya, ia duduk santai disebuah meja lapak yang telah ditutup pemiliknya sambil memperhatikan kerumunan orang di Pasar Sukaramai. "Tiba-tiba dia datang dan bilang kalau aku mencuri helm dan uangnya. Setelah aku bantah, dia bilang aku sudah besar dan sudah jadi preman, lalu ditumbuknya aku tepat di bibirku, sampai aku terjengkang bang" ujar Epan.

Tanpa memandang korban adalah keponakannya sendiri, kata Epan, pamannya itu menjotosnya sampai dua kali dan menginjak perutnya. "Untung kuhalangi pakai lututku bang, kalau gak ancur aku," katanya.

Kata korban yang lulusan USU itu, pamannya itu memang arogan dan pemarah. "Mamaku juga pernah ditamparnya. Kalau adik-adikku agak nakal sikit aja langsung di pukulinya," paparnya.

Epan berharap polisi serius menangani kasus penganiayaannya tersebut. "Biar dia jera, selama ini kami ditindasnya, mentang-mentang keluarga kami berjualan didepan tokonya?," tambahnya.

BBM turun, tarif angkutan di Medan belum turun

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

MEDAN - Penurunan harga BBM jenis premiun dan solar dinilai menjadi tidak bermakna jika tidak diikuiti dengan penurunan tarif angkutan umum.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Husna Zahir tadi pagi mengatakan, dengan penurunan harga BBM, yang diharapkan masyarakat secara umum adalah terjadinya penurunan tarif angkutan umum.

Jika tarif angkutan tidak juga diturunkan, menurut dia, maka penurunan BBM menjadi tidak bermakna, karena nantinya yang menikmati penurunan hanya orang yang membeli BBM padahal yang juga terkena dampak kenaikan BBM adalah orang-orang yang menggunakan angkutan umum.

"Kalau BBM turun ya mestinya kemudian tarif angkutan umum juga turun, karena itu baru akan bermakna buat masyarakat dan kalau tidak maka tidak akan bermakna apa-apa," tegasnya.

Pantuan Waspada Online di Medan tarif angkutan masih belum menurunkan tarifnya, seperti yang dikatakan salah seorang sopir metro mini Morina 81 trayek Ampas-Belawan, keberatan jika tarif angkutan diturunkan, karena kondisi saat ini masih belum memungkinkan, dimana harga suku cadang kendaraan masih mahal. Belum lagi, kata dia, setoran untuk pemilik kendaraan juga masih sama dan tidak diturunkan.

Menurutnya jika terpaksa harus dilakukan penurunan tarif, para sopir meminta tidak lebih dari dari Rp500. Pasalnya untuk operasional kendaraan menghabiskan solar sebanyak 20 liter.

Salah seorang sopir metro mini Hikma, Yanto juga merasa keberatan apabila tarif angkutan diturunkan. Namun, menurutnya, dengan diturunkannya harga solar dan bensin hari ini maka akan dilakukan penyesuaian tarif oleh Dinas Perhubungan Medan.

SPBU di buat tarif baru

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

MEDAN - Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Medan, mulai tadi malam, telah memasang harga baru untuk premium dan solar sesuai keputusan pemerintah menurunkan harga jual kedua bahan bakar itu.

seorang petugas SPBU di kawasan Jln Abdul Haris Nasution, Medan. “Ada perintah harga premium dan solar diturunkan, makanya kami langsung pasang harga baru,” kata

Salah seorang petugas SPBU di Jln Krakatau, Budi,28, menyebutkan bahwa SPBU-nya langsung memasang daftar harga baru begitu memasuki pukul 00.00 WIB tengah malam tadi.

Rahmat mengaku dirinya mendapat instruksi untuk memasang tarif baru itu dari pemilik SPBU tempatnya bekerja. "Tidak ada perintah dari bos untuk menutup SPBU terkait turunnya harga premium dan solar. Saat turun harga dulu, kami juga tidak tutup. Tapi waktu itu premium habis jadi tidak bisa melayani pembeli".

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Minggu (14/12), mengumumkan keputusan pemerintah yang menurunkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dari Rp5.500 menjadi Rp5.000 dan solar dari Rp5.500 menjadi Rp.4.800 yang berlaku Senin mulai pukul 00.00 WIB.