This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

Rabu, 18 Februari 2009

168 Institusi di Dunia Pelajari Bahasa Indonesia

Lebih dari 168 lembaga pendidikan formal maupun non formal di beberapa negara, telah memberikan pelajaran bahasa Indonesia kepada peserta didiknya.

Kepala Balai Bahasa Medan (BBM), Prof. Amrin Saragih, di Medan, mengatakan, Bahasa Indonesia yang juga merupakan sebagai jati diri bangsa Indonesia dapat menjadi bahasa internasional seperti halnya bahasa Spanyol, Inggris, China maupun Prancis.

“Dengan dipelajarinya bahasa Indonesia di lembaga-lembaga pendidikan di beberapa negara di dunia, merupakan peluang emas bagi Bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa internasional,” katanya.

Begitupun, kata dia, usaha menjadikan bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa Internasional harus dimulai dari masyarakat Indonesia sendiri. Artinya masyarakat Indonesia harus lebih mencintai bahasanya sendiri dari pada bahasa asing.

“Yang ironisnya, justru dewasa ini kemurnian bahasa Indonesia banyak dirusak oleh masyarakat itu sendiri terutama kalangan muda dengan banyak menggunakan bahasa campuran. Begitu juga dengan pemimpin-pemimpin kita yang juga banyak menggunakan bahasa campuran baik dalam forum resmi maupun tidak,” katanya.

Sebenarnya, tambah dia, peluang bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa Internasional pernah terbuka pada tahun 60-an ketika Indonesia memprakarsai terbentuknya perkumpulan negara-negara di Asia tenggara yang juga disebut dengan Asean.

Saat itu negara-negara yang menjadi anggota Asean seperti Malaysia, Singapura dan Brunei adalah negara-negara yang banyak masyarakatnya menggunakan bahasa Melayu.

Namun peluang itu menjadi hilang seiring dengan semakin bertambahnya negara-negara anggota Asean yang lebih banyak masyarakatnya tidak menggunakan bahasa Melayu seperti Vietnam, Myanmar, Laos.

Pada bagian lain ia mengatakan, sistem pendidikan Indonesia, bahasa pengantar atau bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Namun, kenyataannya menunjukkan bahwa saat ini sejumlah sekolah telah menyatakan diri mereka sebagai sekolah internasional dengan kebanggaan bahwa bahasa yang digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran adalah bahasa asing, khususnya bahasa Inggris.

Keadaan ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia telah mengalami krisis identitas, yang realisasinya adalah krisis dalam pemakaian Bahasa Indonesia dalam berbagai bidang.

Untuk menggalakkan kecintaan akan Bahasa Indonesia, kata dia, pihaknya dalam waktu dekat ini akan menggelar seminar internasional dan pertemuan Masyarakat Lingustik Utara VII.

Seminar yang digelar tanggal 2-3 Maret di Medan nanti, akan ikuti oleh tokoh-tokoh lingustik dari beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Brunai, dan Indonesai sendiri sebagai tuan rumah.

“Ada sekitar 30 pemakalah dari luar negeri yang akan menyampaikan materinya dan 20 dari Indonesai. Mereka semua merupakan pakar-pakar dalam bidang Bahasa melayu dan Bahsa Indonesai,” katanya.

Sementara Ketua panitia seminar, Dr.T Syafrina M Hum, mengatakan , seminar tersebut bertujuan mencari formula atau rumusan dan strategi dalam menyikapi perkembangan Bahasa Indonesia untuk pembangunan masyarakat dunia.

“Pemateri-pemateri yang berkelas internasional itu nantinya akan menyajikan makalah berupa analisis, kajian pustaka atau hasil penelitian dalam bidang linguistic dan kebahasaan,”katanya.

Sekda Kota Medan: “Stop Proyek di RS Pirngadi!”


Manajemen RSU Pirngadi Medan harus bertanggung jawab dengan menghentikan proyek pembangunan rumah sakit rawat inap kelas III pasien yang telah melewati batas waktu.

Sekda Kota Medan Drs Dzulmi Eldi saat ditemui wartawan, Senin (12/1) di Medan mengatakan proyek itu harus distop (dihentikan). Soalnya telah melampaui satu tahun anggaran. Jadi, tegas Sekda, manajemen RS Pirngadi harus mengambil kebijakan untuk memberhentikan proyek pembangunan. "RSU Pirngadi sudah menyelesaikan tugasnya, pokoknya apapun namanya sudah ada batasannya. Jadi domainnya RSU Pirngadi Medan untuk memberhentikan proyeknya," tegasnya.


Dia menegaskan, sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), RS Pirngadi bertanggung jawab mengelola anggaran. "Bukan lagi penyerahannya ke Pemko Medan atau mana pun, RSU Pirngadi harus menunjukkan tanggung jawabnya," tegasnya.

Sekda juga mengharapkan RSU Pirngadi memiliki komitmen untuk menegaskan seluruh peraturan yang ada terkait penggunaan anggaran. "Bila masih dikerjakan juga, maka seluruh pelanggaran jadi tanggung jawab RSU Pirngadi," ucapnya.

Di tempat terpisah, Kepala Bagian Keuangan Pemko Medan, Datuk Djohansyah mengatakan proyek di RSU Pirngadi Medan cukup beralasan untuk ditelusuri. Sebab, ada kesalahan pemberi pengerjaan dalam hal waktu yakni evakuasi pasien terlambat dilaksanakan. Seharusnya pekerjaan bisa dilaksanakan terhitung 1 Agustus, ternyata baru bisa dilaksanakan 19 September. "Ini alasan cukup kuat, jadi ini harus diperhitungkan lagi dan perlunya ada tim yang dibentuk untuk merumuskan permasalahan proyek pembangunan RSU Pirngadi," katanya.

Dia menambahkan sesuai pembayaran, pihaknya sudah membayar pada November 2008 sebesar 50% dari 95 persen total anggaran, atau 5% dari seluruh anggaran 100% dibuat sebagai jaminan menyosong penyerahan 100% bangunan.

"Tentunya ada pengembangan pengerjaan sekarang ini, maka kami siap membayar untuk tahun ini. Tapi, kalau pengerjaan tetap dilaksanakan tentunya melanggar Keppres No 80/2003," ucapnya.

Dia menerangkan adanya alasan kuat dari RSU Pirngadi ini. Dia menyarankan proyek ini bisa diluncurkan ke tahun 2009 dan dibuatlah anggaran yang tersisa ini menjadi Selisih Penggunaan Anggaran (SILPA) dan dianggarkan lagi pada APBD 2009.

“Kemungkinan ini masih tetap bisa dilakukan dengan catatan perusahaan tetap diberikan denda dan dikenakan black list dari seluruh proyek yang ada di Kota Medan,” ungkapnya

Jurnalis Ramaikan Pemilu Legislatif

(Medan, Hari Ini) – Pemilu legislatif 52 hari lagi, selain selebritis, seniman, pengusahan dan pansiunan jenderal, ternyata para jurnalis ikut berpartisipasi dalam pecaturan politik yang diajukan partai politik (Parpol) menjadi calon anggota legislatif (caleg).

Fenomena politik ini terus bergulir mewarnai dinamika politik ditanah air. sebelumnya jurnais dari Seputar Indonesia yang di bawah naungan RCTI, Putra Nababan juga diisukan menjadi caleg dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Namun berita tersebut dibantah oleh Putra.

Terkait fenomena tersebut, Partai Golkar telah menyerahkan daftar caleg sebanyak 675 orang kepada KPU pada tanggal 19 Agustus 2008. Nama-nama yang diajukan partai berlambang pohon beringin itu di antaranya Tantowi Yahya, Jeremy Thomas dan Nurul Arifin. Sementara, caleg termuda berusia 23 tahun adalah Jerry AK Sambuaga, putra ketua DPP Partai Golkar Theo Sambuaga. Namun terselip salah satu nama dari kalangan jurnalis yaitu Neutya Hafid,30, sebagai calon anggota DPR RI Dapil I Sumatera Utara urut dua di bawah nomor ketua DPP Partai Golkar Burhanuddin Abdullah.

Muetya Hafid seorang sarjana Manufacturing Engineering dari Universitas New South Wales, Sydney-Autralia mengatakan melalui via seluler, Senin (16/02) kepada Hari Ini “saya sudah non-aktif dan bisa kembali kapanpun, resmi sejak bulan September dari Metro TV”

Semula dia tidak tertarik walaupun tawaran itu datang dari politikus senior Golkar Sumut
Tapi, setelah mengetahui dapat restu dari Surya Paloh yang tidak adalah bosnya dan ketua penasehat Golkar.

Hermansyur: UN 2009, PR Semua Pihak!

HARI INI
Mhd Darwinsyah Purba


(Medan. 09.04) – Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2009 semakin dekat berbagai pihak mulai melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi UN yang akan dilaksanakan April mendatang. Baik pemerintah pusat, kabupaten/kota, sekolah dan para murid telah sibuk mempersiapkan diri.

Seperti persiapan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dari Februari hingga Maret akan melaksanakan Pelatihan Penulisan Soal UASBN (Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional) tahun pelajaran 2008/2009 guna mengumpulkan soal-soal yang objektif yang dikumpulkan dari berbagai provinsi seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Riau.

Pemerintah telah menetapakan nilai standar kelulusan nasional dari 5,25 menjadi 5,5. dari data yang dihimpun Hari Ini mengenai nilai kelulusan di Sumatera Utara tahun pelajaran 2008 tingkat ketidaklulusan untuk SMA mencapai 4% dan untuk SMP mencapai 6%.

Sementara apabila diurut per mata pelajaran, mata pelajaran Biologi nilai rata-rata mencapai 7,96, Fisika 7,11, Matematika dan Bahasa Inggris 7,02, nilai yang paling rendah dimata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 6,51. Nilai rata-rata untuk jurusan, IPA mencapai 7,50, IPS 7,34 dan Bahasa dengan nilai rata-rata 6,41. Jadi, nilai rata-rata untuk SMA untuk negeri dan swasta mencapai 6,85 pada tahun pelajaran 2008 lalu.

Kepala SMUN 1 Medan, Rebeca Girsang dimeja kerjanya, Rabu, (18/02) tadi pagi menjelaskan, pihaknya telah banyak melaksanakan berbagai kegiatan untuk menghadapi UN mendatang dengan mengadakan simulasi-simulasi, try out, diskusi dan uji coba pra UN di sekolahnya.

“Kami mencoba melakukan yang terbaik untuk siswa-siswi kami dalam menghadapi UN mendatang, kami pihak sekolah tidak mau dari sekolah ini ada yang gagal satu pun” tegasnya.

Dewi,17, siswi kelas III dari SMUN 3 Medan terkait malasah UN, dia menjelaskan menyiapkan diri baik mental dan fisik karna hal ini juga menjadi salah faktor penghambat untuk mendapatkan hasil maksimal di UN nanti, selain itu harus sesering mungkin melatih diri menghadapi soal-soal yang didapat di sekolah maupun dibimbingan studi.

Kasubdis PMU Dinas Pendidikan Sumut, Hermansyur, Menanggapi adanaya tim sukses sekolah mengatakan, tim sukses dibenarkan asalkan objektif dan tidak menyalahi aturan dengan cara mengadakan pelatihan-pelatihan, simulasi, bimbingan yang dapat membantu siswa-siswanya, bukan dengan berkerja sama dengan tim pengawas.

“kami akan menindak tegas tim sukses yang melanggar aturan dengan memberi sanksi hukum” tegasnya.

Dia menambahkan, “Mari kita bersama-sama menyukseskan UN 2009 ini kerena hal ini adalah PR dan tanggung jawab kita bersama-sama untuk menyiapkan putra-putri kita dalam menghadapi UN mendatang” jelasnya.

Minggu, 04 Januari 2009

Akibat longsor jalur ke Danau Toba macet total

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

SIMALUNGUN - Akibat Hujan yang deras mengguyur Sumatera Utara dari sore hingga malam tadi malam, jalur ke Danau Toba menjadi macet sepanjang 15 Kilometer.

Pantuan Waspada Online dilapangan, Tanah longsor terjadi di Kilometer 4 Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, tadi pagi. Longsor terjadi di jalan yang menuju lokasi wisata Danau Toba. Polisi bersama warga berupaya membersihkan material longsor dengan peralatan seadanya.

Misrawati,48, penumpang Sampri mengatakan, "kami sudah dua jam antri di sini, menunggu bongkahan batu di singkirkan, namun hingga kini bongkahan yang diakibatkan lonsor tersebut belim dapat dipindahkan" cetusnya.

Saat ini pihak polisi dan warga setempat tidak berhasil mengangkat bongkahan material longsoran dengan ukuran besar. Hal itu terjadi karena jalur longsor berada di daerah perbukitan, sehingga tidak memungkinkan dimasuki alat berat. Akibat lonsgor di Kabupaten Simalungun, terjadi kemacetan kendaraan dari dan menuju Danau Toba. Kemacetan panjang dijalur tersebut mencapai 15 kilometer.

Sabtu, 03 Januari 2009

LAPORAN KHUSUS Tahun 2008: 149 kasus kebakaran di Kota Medan

Kebakaran Mangkubumi yang terbesar
MHH DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

Kota Medan mendapat julukan kota sampah, lalu lintasnya yang macet dan ternyata Kota Medan adalah salah satu kota yang sering terjadi kebakaran. Ternyata Sudut-sudut Kota Medan merupakan incaran developer yang telah lama membidik lahan seperti Jln Mangkubumi, Petisah Hulu dan Multatuli karena ada dugaan sabotase pihak yang tidak bertanggung jawab di balik musibah kebakaran yang menimpa daerah itu. Ada pihak-pihak yang menguasai demi kepentingan bisnis jahatnya itu.

Contoh nyata pada kasus Mangkubumi yang areal kebakaran yang berada di daerah aliran Sungai Deli itu sudah dua kali terjadi kebakaran, Areal itu menjadi incaran developer karena lahannya sangat setrategis. Tapi untuk memenuhi unsur rumor developer yang berada di balik skenario itu memang perlu dibuktikan yang akurat, baik secara administratif juga informasi dari masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengungkap setiap kasus kebakaran yang terjadi di Kota Medan.

Kebakaran besar tersebut terjadi pada 20 November sekitar pukul 12.15 WIB siang di jln Mangkubumi, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun lingkungan IX Medan yang menghanguskan 300 rumah 800 jiwa, 300 pintu dan 50 luka-luka korban.

Terkait dengan masalah tersebut, pemerintahan Kota (Pemko) Medan menyatakan tidak akan mengubah peruntukan wilayah perumahan penduduk menjadi apartemen atau merelokasi warga korban kebakaran. Tahun ini perubahan peruntukan lahan Mangkubumi belum dilakukan. Kita sudah minta warga membangun rumah mereka yang terbakar. Memang bagi warga berniat membangun rumahnya tidak masalah dan Pemko tidak melarang, namun soal tanah bukan urusan Pemko. Pascakebakaran pihak Pemko Medan tidak mampu menyediakan bantuan material bangunan.

Labfor Cabang Medan, Balistik Metalurgi Forensik Polri di Medan, sudah mengambil sampel ambil sisa pembakarannya sudah dingin pascakebakaran. Pihaknya juga belum dapat memastikan penyebab kebakaran tersebut, apakah murni peristiwa murni atau adanya faktor sabotase. Jika sampel itu sudah diteliti di laboratorium baru Labfor Cabang Medan.

Divisi Kebakaran Labfor Cabang Medan, telah mengamati benda-benda yang diambil di lapangan untuk dijadikan sampel itu antara lain kabel listrik, setrika dan rice cooker (alat pemasak nasi). Benda-benda tersebut sudah diteliti di laboratorium untuk mendalami efek kebakarannya guna mengetahui penyebabnya, apabila dapat diketahui sebab dan akibat dari kebakaran, namun hingga saat ini penyebab kebakaran masih belum dapat diketahui penyebab dari kebakaran terbesar sepanjang 2008 tersebut.

Data yang dikumpulkan tim WOL berhasil mengumpulkan dari DP2K (Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran) dan menjabarkan bahwa sepanjang tahun 2008 mulai bulan Januari hingga Desember 2008, di Medan terjadi 149 kasus kebakaran dengan kerugian Rp33,5 M lebih. Peristiwa kebakaran Jln Mangkubumi, merupakan peristiwa terbesar yang menghanguskan 300 rumah. Sedangkan korban luka-luka pada peristiwa kebakaran selama ini 27 orang.

Tim WOL juga merinci secara seksama, pada bulan Januari 2008, terjadi 10 kasus kebakaran dengan kerugian Rp1,9 miliar lebih. Salah satu kasusnya adalah ruangan Bagian Umum Kantor Walikota Medan seluas 120 m2.

Februari 2008, 25 kasus kebakaran dengan kerugian Rp1,5 miliar lebih. Pada peristiwa ini korban luka satu orang. Maret 2008, tujuh kasus, dengan kerugian Rp875 juta. April 2008, delapan kasus dengan korban luka satu orang.

Sedangkan Mei 2008, terjadi 21 kasus kebakaran, dengan kerugian Rp2,9 miliar lebih. Bulan Juni, 20 kasus, dengan kerugian Rp3,1 miliar lebih. Juli 11 kasus dengan kerugian Rp2,6 miliar lebih dan Agustus 16 kasus dengan kerugian, Rp2 miliar lebih.

Sementara bulan September 2008, terjadi sembilan kasus kebakaran dengan kerugian Rp3 miliar lebih. Salah satu peristiwa terbesarnya adalah kebakaran yang melanda rumah masyarakat di Jalan Suparman, Kelurahan Petisah Hulu, Kec. Medan Baru. Sebanyak 120 rumah musnah terbakar, dengan 360 kepala keluarga. Kerugian pada peristiwa ini Rp2,5 miliar.

Pada Oktober 2008, ada delapan kasus kebakaran dengan kerugian mencapai Rp9 miliar. Peristiwa paling besar saat itu adalah terbakarnya Restoran Garuda di Jln Gajah Mada.

Dia menambahkan, sampai tanggal 24, terjadi 10 peristiwa. Kerugian mencapai Rp3 miliar. Kasus terbesarnya adalah peristiwa kebakaran di Jln Mangkubumi, Kelurahan Aur, Kec. Medan Maimoon. Sebanyak 300 rumah yang didiami 800 jiwa musnah terbakar. Peristiwa ini melukai 50orang dengan kerugian Rp1,5 miliar.

Data kebakaran di bulan Desember.

Pertama, Kebakaran di Jln Multatuli lorong lima, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun. Sebanyak tiga rumah terbakar akibat peristiwa kebakaran tersebut. Tiga rumah permanen milik Manullang, Lumbantobing dan Kelik, di Jln Multatuli, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, hangus terbakar, Jumat (5/12) sekira pukul 14.30 WIB. Keterangan yang diperoleh, api berawal dari lantai dua rumah Manulang. Ketika itu anak kost yang ada di rumahnya sedang memasak. Mengetahui telah terjadi kebakaran anak kost yang tidak diketahui namanya itu pergi begitu saja meninggalkan rumah.

Kedua, Kebakaran di Jln Mangkubumi simpang Jln Kol. Sugiono. Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Kebakaran diketahui pukul 20.10 WIB, ketika asap mengepul ke udara. Melihat karena tidak jauh berjualan dari lokasi itu, asal api duga dari toko servis kenderaan (bengkel kendaraan) tersebut. Empat rumah terdiri dari dua rumah tempat tinggal dan dua rumah toko (ruko) merupakan Rumah Makan Tabona dan Bengkel Honda Indako yang letaknya bersebelahan. Di Jln Kolonel Sugiono, Kelurahan Aur Medan.

Ketiga, Kebakaran yang terjadi di kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Medan, Kamis (11/12) pukul 01.00 WIB. meliputi ruangan Tata Usaha dan Bendahara. Dalam musibah tersebut tidak ada korban jiwa, begitu juga kerugian akibat kebakaran itu belum diketahui dan masih didata. Kasus kebakaran tersebut, saat ini sudah ditangani pihak kepolisian dan masih dilakukan penyelidikan namun hingga kini masih belum diketahui siapa pelakunya.

Keempat, Hari Natal, tujuh rumah terbakar di Helvetia di Jln Asrama By Pass, Helvetia Medan, terbakar sekitar pukul 11.00 WIB siang. Para pemilik rumah yang terbakar itu sedang pergi ke gereja untuk merayakan Natal.

Dari Uraian singkat di atas Pemko Medan dan pihak-pihak terkait dapat menggambarkan betapa naïf kejadian tersebut tanpa ada upaya serta langkah-langkah yang riil dalam mengantisipasi dan mengungkap dibalik setiap kasus kebakaran disepanjang 2008 yang tercatat buram bagi Pemko Medan.

Jumat, 02 Januari 2009

Masuk ke Kualanamu rumit!

Joko Waskito: Boleh saja asal ada izin

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

MEDAN - Masuk areal pembangunan Bandara Kualanamu sangat rumit dan penuh prosedur. Tidak sembarangan orang dapat keluar masuk tanpa prosedur yang jelas dan akses jalan di sana sangat sulit.

Kristanton Nainggolan, salah satu anggota keamanan posko I dari PT Fajar Indonesia Corperation yang sedang bertugas, mengaku tidak berani memberi izin kepada siapapun yang memasuki area proyek Kualanamu tanpa ada prosedur dari pihak PT (Persero) Angkasa Pura II, dan hanya menjalankan tugas sebagai keamanan.

"Kami akan memberi izin bagi siapapun yang memasuki wilayah proyek, dengan mengawal dan memberikan petunjuk yang dibutuhkan oleh siapapun asalkan sesuai prosedur yang berlaku demi keamanan," katanya, tadi pagi.

Ketika tim Waspada Online berkunjung ke penyulingan pasir laut, beberapa petugas keamanan yang memakai seragam OKP (Organisasi Kepemudaan) menhadang dan tidak mengizinkan tim WOL melihat lokasi tersebut. Apalagi mengambil foto-foto di areal tersebut.

Saat dikonfirmasi ke Project Implementation Pembangunan Sisi Darat Bandara Baru Kualanamu, Ir. Joko Waskito, MSc, menjelaskan, pihaknya hanya memberikan tugas kepada pihak keamaan agar siapapun tidak seenaknya saja memasuki lokasi kerana perlengkapan dan peralatan proyek sering hilang. Hal tersebut sangat mengganggu kinerja pembangunan proyek, dan oleh sebab itu, pihanya selaku penanggung jawab harus bertindak tegas dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kami akan menerima dengan senang hati siapa saja yang ingin berkunjung untuk melihat secara langsung keadaan dan kondisi Kualanamu, asal ada prosedurnya. "Ini demi kenyaman dan keamanan pembangunan," jelasnya.

Ketika ditanyakan mengenai akses jalan untuk mengangkut bahan material yang selama ini mengganggu masyarakat,dia menjelaskan, salah satu faktor yang menghambat adalah akses jalan karena hanya ada satu jalur yang harus dilewati oleh pengangkut bahan material yaitu melalui Jln Pantai Labu Desa Perkebunan Ramonia.