Selasa, 31 Maret 2009
Dibalik Kampanye, Pemulung Mengais Untung
MEDAN 09.25 WIB Masa Kampanye tinggal delapan hari lagi, namun para pemulung terus mengais untung, beberapa dari mereka kebanjiran rezeki dengan sampah yang dihasilkan dari kampanye yang sudah lama berlangsung ini.
Pantuan HARI INI dilapangan Lapangan Pertiwi Jalan Budi Pembangunan, Lapangan Helvetia, Lapangan Bola Kaki Air Bersih. Kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) Legeslatif yang sedang berlangsung saat ini, ternyata membawa keberuntungan bagi para pemulung. Seperti kampanye yang diselenggarakan di lapangan Gajah Mada, Jalan Krakatau Medan. Para pemulung banyak memperoleh keuntungan dari sampah-sampah yang bisa didaur ulang dan sampah lainnya.
Ketika para Caleg (Calon Legislatif) sedang sibuk melakukan orasi dengan menyampaikan janji-janjinya dengan semangat yang berkobar-kobar, para pemulung yang datang untuk malah mengais rejeki. Mereka dengan tekun mengumpulkan botol-botol atau gelas kemasan isi ulang yang bekas digunakan oleh massa yang memadati lapangan Gajah Mada tersebut.
Salah seorang pemulung di jalan Gajah Mada yang sedang asyik mencari nafkah Anto,35 yang sehari-hari dapat mengumpulkan 4 sampai 5 Kg botol bekas per hari. selama ada kampanye dilaksanakan oleh partai-partai yang ikut dalam Pemilu Legeslatif,” ungkapnya kepada HARI INI tadi pagi.
Diselenggarakannya kampanye model rapat umum/terbuka seperti ini sepertinya memang meberikan berkah kepada para pemulung. Meskipun dengan berpanas-panasan mereka mengutip botol dan gelas kemasan isi ulang , akan tetapi begitu mereka pulang kerumah, mereka bisa membawa uang yang lumayan dari hasil penjualan barang-barang bekas tersebut.
“Ya,lumayanlah bisa cukup untuk makan kami dirumah. Pendapatan kami dari adanya kampanye ini sedikit bisa bertambah, hal ini sudah pasti kami syukuri,” katanya.
Menurutnya, dimanapun lokasi kampanye rapat umum di Kota Medan ini digelar, dirinya tetap mendatanginya dengan berjalan kaki untuk mengutip bararang-barang bekas tersebut. Panas yang menyengat kulitnya pun tidak lagi menjadi penghalang baginya untuk memburu barang-barang bekas tersebut,”setidaknya, selain dapat botol dan gelas kemasan isi ulang yang bisa dijual, kita juga mendapat kaos dari partai-partai yang kampanye. Lumayan untuk ganti dirumah,” tambahnya.(darwinsyah)
Soal Penganiayaan Siswa SMU Pancawan
*Guru Akui Pemukulan
Kasus pemukulan terhadap dua siswa SMK Pancawan Medan, Boyke dan Taufik yang dilakukan dua Guru nya Darmawan Barus dan Veranika mulai terungkap, kedua guru tersebut mengakui telah melakukan pemukulan terhadap dua siswanya yang kini telah pindah sekolah ke SMK di Deliserdang. Hal ini diakui Darmawan Barus, dalam pertemuan yang dilakukan di Komisi B DPRD
Dia juga mengatakan, pada hari ketika dirinya memanggil siswa tersebut kemudian mendorong mukannya dengan tangan.“Saya panggil siswa tersebut, kemudian saya hanya mendorong mukannya saja,” papar
Darmawan. Sementara itu Veranika mengakui jika dirinya tidak pernah melakukan tindakan penamparan dan lainnya. “Saya tidak pernah melakukan itu, bahkan saya tidak pernah menyentuh anak ibu,” ungkapnya
tegas.
Siswa Ngaku Ditelanjangi
Sementara itu, dua siswa Boyke dan Taufik saat ditanya mengatakan, jika dirinya diperlakukan tidak senonoh oleh guru SMK pancawan. “ Bang, pertama saya dipanggil alasannya karena saya tak memakai seragam dan memakai sendal. Kemudian saya di bawa keruangan dan ditanyai,” ungkapnya.
Lebih lanjut Boyke juga mengatakan tanpa diketahui apa alasannya salah seorang guru bernama Darmawan kemudian melakukan pemukulan.“Setelah saya dipanggil, tiba-tiba pak Darmawan memukul saya. Sudah itu saya disuruh membuka baju oleh ibu Veranika,” paparnya lagi.
Boyke mengakui tidak mengerti dengan alasan penelanjangan dan pemukulan yang dilakukan gurunya tersebut. Boyke juga mengakui jika selama menuntut ilmu di SMK Pancawan dirinya tidak pernah mengalami masalah apa-apa.
Menanggapi permasalahan ini Komisi Perlindungan Anak Daerah Sumatera Utara, Muslim Harahap mengatakan, KPAID telah menerima kasus ini pada 12 Januari 2009 dan pihaknya mengatahui jika masalah tersebut merupakan tindak pidana . “Permasalahan ini masih ditangani Polsek Delitua, dan kini kasusnya masih ditindaklanjuti dan polisi masih mengumpulkan bukti-bukti,” paparnya.
Muslim juga mengakui jika pihaknya telah melakukan wawancara dan menurut bukti forensik dan bukti lainnya terdapat luka tumbuk benda keras.
Akan Beri Tindakan
Sementara itu, Pendiri sekaligus Ketua Yayasan SMK Pancawan, Masti Pancawan ketika dikonfirmasi mengatakan jika pihaknya akan melakukan teguran kepada Guru yang melakukan pemukulan terhadap siswa. “Di Sekolah kita memang diberlakukan disiplin tegas, namun tidak membenarkan pemukulan,” papar nya.Masti juga mengakui jika selama SMK Pancawan berdiri baru kali ini kasusnya mencuat kepermukaan.
Namun yang mengherankan, ketika ditanya soal sanksi yang akan diberikan kepada guru yang melakukan pemukulan Masti Pancawan mengatakan jika permasalahan pemukulan hanya biasa saja.
“Itu biasa saja, namanya juga gurunya masih muda. Dan tidak benar jika ada siswa yang sampai berdarah dan luka akibat pemukulan itu. Ini terlalu dibesar besarkan,” paparnya.
Sementara itu Komisi B DPRD Medan, meminta pihak SMK Pancawan menegur dan memberikan peringatan terhadap guru yang melakukan pemukulan tersebut. “Kita meminta pihak SMK Pancawan memberikan peringatkan Guru yang melakukan pemukulan terhadap siswa “, ungkap Jusmar Efendi .
Senin, 30 Maret 2009
Rapat Paripurna DPRD Medan Molor Lagi

Agenda Rapat paripurna DPRD Kota Medan yang mendengar pendapat dari fraksi-fraksi sekaligus pengambilan keputusan DPRD Medan terhadap Raperda (Rancangan Peraturan Daerah) Kota Medan tentang RPJPD (Rancangan Peraturan Jangka Panjang Daerah) tahun 2006-2025.
Pantuan HARI INI diruang sidang DPRD Medan, sejak pukul 09.10 WIB sejumlah camat dan Kadis telah hadir serta sejumlah jajaran Pemko Medan serta Kepala Humasy Pemko Medan menunggu dengan wajah kesal. Hingga rapat dimulai beberapa fraksi di DPRD Medan ada yang tidak hadir yaitu, Idamawati Nababan, Syarizal, Yusran Sihombing, Telegap Simatupang dan dari fraksi PDIP. Marudut Nadapdap, Daniel Pinem dan Swetti dari Fraksi Demokrat juga ada yang tidak hadir mengikuti rapat paripurna DPRD Medan pada hari ini.
Sekcam Medan Timur, H Irfan Siregar yang sejak pukul 09.00 WIB telah hadir diruangan sidang merasa kecewa karena harus menunggu berjam-jam menanti pimpinan sidang memasuki ruangan sidang. “Hampir dua jam saya di sini,” cetusnya.
Menanggapi hal tersebut Pengamat Politik dari Universitas Sumatera Utara, Wardjio mengatakan, seharusnya wakil rakyat tidak mementingan kepentingan pribadi semata, apalagi ada beberapa dari mereka tidak hadir mengikuti rapat paripurna. Hal tersebut akan mempengaruhi pengambilan keputusan karena apabila jumlah forum tidak memenuhi 2/3 yang hadir tidak dapat menghasilkan keputusan.
”Lebih mementingkan kepentingan pribadi dan menghambat pembangunan di Kota Medan,” jelasnya.
Terkait hal tersebut, Pengamat sosial dari Universitas Sumatera Utara,, Prof Suwardi Lubis MA mengungkapkan, fenomena pemilu membawa dampak negatif terhadap kinerja wakil rakyat yang melepaskan tanggung jawabnya untuk kepentingan pribadi dan partai. Seharusnya, mereka malu “wakil rakyat sudah bolos mencalonkan diri lagi dan tidak hadir saat rapat paripurna” cetusnya.
Dia menambahkan, budaya ini akan terus berlanjut dan menular ke generasi selanjutnya, apabila pemerintah tidak membuat peraturan yang jelas untuk mengatur ketentuan- ketentuan dan kewajiban sebagai wakil rakyat. budaya ini merupakan citra buruk bagi perkembangan politik dan pembangunan di negeri ini. jelasnya.[darwinsyah]
Minggu, 29 Maret 2009
PDAM Tirtanadi Kecewakan Warga
Medan 10.31 WIB Permasalahan pasokan air minum PDAM Tirtanadi ke rumah pelanggan di Kota Medan merupakan persoalan yang masih belum teratasi. Beberapa warga kecewa terhadap kinerja PDAM Tirtanadi saat ini.
Dari Data yang dikumpulkan HARI INI beberapa wilayah yang mengalami gangguan distribusi air seperti Tanjung Morawa, Medan Denai, Medan Amplas, Medan Tembung dan kawasan Medan Area, Medan Helvetia dan Medan Polonia yang sedang mengalami .
Salah seorang warga Perumnas Mongonsidi Nurhayati, 49 tahun mengatakan, air PDAM Tirtanadi tidak lancar, apalagi di pagi hari airnya macat total. Hal tersebut, sangat mengganggu pekerjaan sehari-hari. “Saya kecewa dengan kinerja PDAM Tirtanadi, padahal kita tidak pernah telat untuk membayar rekening airnya,” kesalnya
Hal yang sama dialami warg Simalingkar Yusrizal, 50 tahun warga mengatakan, penurunan kualitas air sering terjadi sehingga menyulitkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Terhadap hal itu warga minta PDAM Tirtanadi mempercepat perbaikan berbagai fasilitas yang menunjang kelancaran pasokan air bersih ke rumah warga, ujarnya.
Terkait dengan hal itu, Direktur Lembaga Advokasi Perlindungan Konsumen (LAPK), Farid Wajdi, Kepada HARI INI mengungkapkan, masih ada konsumen PDAM di banyak kawasan tidak dapat menikmati aliran air, karena distribusi air telah berhenti total, hingga harus menggunakan alat tambahan (pompa air) untuk membantu mengalirkan air, bahkan ada terpaksa menggunakan sumur tanah (bor).
''Secara normatif, pelayanan demikian bertentangan dengan ketentuan UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Pasal 8 ayat (1) huruf a, karena tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-undangan,'' ujarnya
Dia melanjutkan, Menurut Permenkes RI Nomor 416/Menkes/PER/1990 air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari, yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah masak. Sebaliknya air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
''Sesuai publikasi media dan pengaduan warga ke LAPK, masyarakat di beberapa wilayah kota Medan, hari ini, mengeluhkan mengenai tidak lancarnya pengaliran air dari PDAM Tirtanadi ke rumah-rumah mereka. Beberapa tempat tersebut antara lain di wilayah Tanjung Morawa, Medan Denai, Medan Amplas, Medan Tembung dan kawasan Medan Area, Medan Helvetia dan kita akan menyurati PDAM Tirtanadi Medan untuk menindaklanjutinya.
Kepala Public Relations PDAM Tirtanadi Delviyandri kepada HARI INI menjelaskan, gangguan air akibat adanya pekerjaan interkoneksi jalur pipa IPA Limau Manis dengan jalur IPA Tirta Lyonaisse Medan.
Teknisi PDAM Tirtanadi, akan melakukan pemasangan magnetic flow meter di booster dalam rangka optimalisasi pelayanan dan sistem jaringan sehingga mengakibatkan terjadinya gangguan pendistribusian air. Gangguan pasokan air itu berdampak di beberapa wilayah
Masalah kualitas air yang memenuhi persyaratan pemerintah tercantum dalam keputusan Menkes No 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang Syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum.Dikatakan, pada proses desinfeksi yakni proses pemusnahan kuman-kuman dan bakteri yang berbahaya khususnya kuman coli, Tirtanadi menggunakan bahan kimia yang mengandung chlor sebagai zat aktif membasmi kuman.
Mengenai kelancaran intensitas airnya PDAM Tirtanadi sedang melakukan perawatan dan perbaikan pompa air dan sumur bor disejumlah tempat seperti beberapa wilayah yang Cabang Medan Amplas meliputi kawasan Tanjung Morawa, Amplas, Denai, Simpang Limun, Patumbak, Marendal. Panglima Denai, Perjuangan, Swadaya, Pelikan, Datuk Kabu, Padang Bulan, Kampung Baru, Al Falah dan Kompleks Cemara Asri, Krakatau dan sekitarnya. kawasan Simpang Kantor, Sei Mati, Pancing, Brayan, Martubung. Sementara itu, Cabang Belawan Kota yang terganggu di antaranya Belawan, Sicanang, Young Panah Hijau dan sekitarnya.
Menanggapi permasalahan pasokan air minum ini, Walikota Medan Afifuddin Lubis, mengatakan, Pemko Medan melakukan kerja sama dengan USAID dan World Bank yaitu program sanitasi berupa pengadaan air bersih kepada 3,543 kk di 3 kelurahan di Belawan, yang pengerjaannya telah di mulai pada 2008 lalu. Dananya Pemko Medan sebesar Rp2,5 M dan Tirtanadi sebesar Rp25 M, sedangkan pihak serta melakukan pembinaan pemberdayaan kepada masyarakat, seperti merubah prilaku ke pada kebiasaan yang sehat.
Untuk program senitasi pada 2009 ini, akan dibangun jaringan air bersih dengan dana dari Pemko Medan Rp3 M dan Tirtanadi Rp3 M, dengan sasaran kepada 3.500 lebih KK di tiga kelurahan yang ada di Medan Belawan.
Program ini akan terus dilaksanakan sampai 2013, karena pemkoSabtu, 28 Maret 2009
Foto plus Medan



BALIHO UNIK, KREATIF & ANEH DI KOTA MEDAN










