Rabu, 15 April 2009

Disbudpar Medan Tak Mampu Kembangkan Pariwisata


MEDAN 12.00 WIB Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Medan dinilai tidak punya kemampuan untuk mengembangkan pariwisata. Bisanya hanya ‘menjual’ Istana Maimun.

Penilaian itu disampaikan Sekretaris Komisi C DPRD Medan, Zulkifli Husein, ketika melakukan kunjungan kerja ke Disbudpar Medan, tadi pagi. Hadir dalam pertemuan itu Ketua Komisi C Jamhur Abdullah, Yoserizal Lubis, Zainuddin Nasution, dan Syahrizal.

“Sejauh ini Disbudpar tidak punya produk andalan untuk mengembangkan dunia pariwisata. Produk yang ‘dijual’ hanya Istana Maimun. Padahal banyak potensi lain yang bisa digali,” kata Zulkifli.

Disebutkannya, Kota Medan saat ini hanya merupakan daerah transit bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Artinya, turis yang datang hanya sekedar singgah untuk kemudian melanjutkan perjalanannya ke daerah objek wisata, seperti Parapat dan Berastagi.

Padahal jika Dinas Pariwisata punya kemampuan untuk melakukan inovasi, sangat besar kemungkinan kota Medan bisa dijadikan sebagai daerah tujuan wisata bukan sekedar untuk transit saja. “Tapi inilah yang tidak dimiliki Disbudpar. Malah konsep untuk memajukan wisata saja tidak punya,” katanya.

Selain itu, Disbudpar juga dinilai tidak punya kemampuan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Hal itu terbukti dengan banyaknya sektor-sektor yang sebetulnya berpotensi untuk menambah PAD, namun belum tersentuh. “Misalnya hotel, restaurant, dan tempat hiburan, pengutipan retribusinya belum maksimal,” ujarnya.

0 comments: