This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

Kamis, 06 Agustus 2009

Ekonomi Today

PTPN II Tidak Pernah Menjual Tanah

Banyak suara-suara sumbang yang menuduh kalau PTPN II telah menjual lahannya melalui Hak Guna Usaha (HGU) yang selama ini dikelolanya kepada perusahaan asing. Namun tuduhan tersebut Humas Legino Jauri, dan mengatakan, tidak ada lahan PTPN II yang dijual, yang ada penyewaan tanah melalui Sistem Kerjasama Operasi (KSO).

Dijelaskan Legino, KSO tidaklah sama dengan penjualan lahan tetapi tidak lebih merupakan kerjasama bagi hasil perkebunan. Luas lahan yang dikelola dan masuk dalam KSO mencapai 20.221 hektar yang keseluruhannya berada di Langkat. PTPN II menyewakan lahan tersebut kepada PT Langkat Nusantara Kepong (LNK).

"Lahan kebun yang terdapat di kawasan Bukit Lawang, Tanjung Keliling, Padang Brahrang, Besilam dan Kebun Gohor Lama terbagi dalam pemisahan lima kebun yang cakupan luas seluruhnya 20.221 hektar mencakup luas kebun kelapa sawit 13.389,89 hektar dan kebun karet 6.815,73 hektar.

PT KLN sesuai KSO akan menanam modal Rp 800 miliar. Dana sebesar itu diantaranya akan digunakan merehabilitasi tanaman kebun kelapa sawit, tanaman karet sekaligus merehabilitasi pabrik yang selama ini di bawah pengelolaan PTPN II," katanya.

Dijelaskannya, melalui KSO diyakini cukup efektif menggairahkan kembali kinerja penglolaan PTPN II sekaligus membuka lowongan kerja bagi masyarakat. KSO ini sudah pilihan yang dianggap merupakan solusi terbaik karena diharapkan produksi kebun sawit di wilayah yang masuk paket KSO meningkat hingga mencapai 27 ton per hektar.

Tanaman Herba Semakin Langka, Pengrajin Jamu Kewalahan

MEDAN | tanaman herba (obat-obatan) kurang mendapat perhatian masyarakat. Jenis tanaman obat-obatan kurang dikenal dibandingkan tanaman hias dan bunga-bungaan seperti aglonema, anthurium atau sansiveira. Namun sebenarnya manfaat tanaman obat-obatan lebih menguntungkan dari sisi ekonomi, karena sejumlah tanaman herba tidak kalah berharga dibandingkan tanaman hias.

Sarinten yang lebih akrab disapa Mak Inten penduduk Jalan Marelan VII Medan Marelan pembudidaya tanam-tanaman Herba dan pengrajin jamu tradisionil mengatakan, pada 15 Juni-15 Juli 2009, ia diundang secara khusus oleh Fakultas Pertanian Universitas Siantar (USI) untuk mengikuti pameran dan bursa tanaman hias dan obat-obatan FP USI Expo 2009. Rektor USI Drs Ulung Napitupulu MSi dan Ketua USI Expo 2009 Ir Mustafa Ginting, MSi memberi penghormatan spesial kepadanya untuk memperkenalkan aneka jenis tanaman obat-obatan di Kota Siantar.

"Masyarakat Siantar mulai meyakini tumbuhan herba sebagai alternatif penyembuhan penyakit selain obat-obatan berbahan kimia. Namun selaku pembudidaya tanaman herba dan pengrajin jamu sebagai minuman berkhasiat dari hari kehari akhirnya menemui masalah yaitu kehabisan bahan baku untuk pembuatan jamu. Salah satu contoh tanaman kumis kucing saat ini mulai terasa sangat sulit mendapatkannya," ujar Mak Inten.

Dia mengharapkan, pemerintah penuh perhatian untuk memberi bantuan mengatasi persoalan kelangkaan tanam-tanaman herba ini. Menurut pengrajin Jamu Sapu Jagat ini, atas bantuan dan petunjuk pemerintah masyarakat yang memiliki pekarangan yang tidur dapat dimanfaatkan dengan menanam tanaman herbal. Misalnya seperti tanaman kumis kucing, lidah buaya, daun dewa, temu lawak, kunyit dan tanaman lainnya. Selain itu berbagai jenis tanaman ini dapat menjadi apotik hidup pada setiap rumah tangga.

Impor Cina ke Sumut Masih Terbesar

MEDAN Meskipun nilai dan volumenya mengalami penurunan, impor China ke Sumatera Utara (Sumut) selama Juni 2009 masih yang terbesar dibandingkan negara impor utama lainnya, dengan perannya mencapai 25,05 % yakni US$42,26 juta, dari total nilai impor Sumut selama Juni US$168,70 juta.

Dibandingkan bulan sebelumnya, impor negeri tirai bambu itu menurun sebesar 37,13%, sedangkan terhadap Juni 2008 juga turun 38,27%. Begitu juga dilihat dari volumenya, turun dari sebanyak 54,40 ribu ton pada Mei 2009 menjadi 45,42 ribu ton pada Juni 2009.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumut, Drs Alimuddin Sidabalok MBA melalui Kepala Seksi Statistik Niaga dan Jasa, Hafsyah Aprillia SE kepada Medantoday mengatakan, impor utama Cina ke Sumut adalah mesin-mesin/pesawat mekanik , yakni sebanyak 6,84 ribu ton pada Mei 2009. Jumlah ini turun pada Juni 2009 menjadi 3,22 ribu ton. Sedangkan nilainya US$ 29,25 juta pada Mei 2009, turun menjadi US$7,98 juta pada uni 2009.

Dia menyebutkan, selain Cina, nilai impor negara asal lainnya juga mengalami penurunan, yaitu Singapura turun 90,70%, Argentina 44,57%, Thailand 24,68%, dan Australia 7,91%. Sedangkan negara asal utama yang mengalami peningkatan impor adalah Arab Saudi 85,91%, Jepang 48,86%, India 35,33%, Amerika Serikat 29,27%, dan Malaysia 21,91%.

“Secara keseluruhan selama Juni 2009, impor sepuluh negara utama tersebut memberikan peran 73,57 persen terhadap total impor Sumut. Dari sisi nilai, sepuluh negara di atas mengalami penurunan 22,18 persen dibanding impor bulan Mei 2009,” ujar Hafsyah.

IHSG Masih Tertekan, Cermati Harga Saham BUMI

MEDAN Pada perdagangan Agustus ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih mengalami tekanan di sesi awal. Namun, beberapa saham direkomendasikan beli di harga rendah, seperti BUMI, BDMN, BMRI dan BNII.

Analis dari Panca Global Securities Betrand Raynaldi melalui Humas PT Danaraksa (Persero) Cabang Medan, Gunawan Bonjamin mengatakan, IHSG memasuki Agustus ini akan mengalami koreksi di awal perdagangan. Salah satu penyebabnya adalah momentum laporan keuangan emiten kuartal kedua dan semester pertama 2009 yang dinilai sudah berakhir.

Selain itu, tekanan juga berasal dari pelemahan saham PT Bumi Resources (BUMI) yang sepanjang pekan lalu menguat signifikan 36,6%. "Koreksi saham BUMI akan berimbas ke pelemahan bursa" ujarnya.

Menurut Raynaldi, rumor yang beredar di pasar menyebutkan bahwa harga BUMI pekan ini akan ditarik ke level Rp 3.000 per lembarnya. Hal ini terkait convertible bond (CB) yang diterbitkan perseroan untuk mencari dana segar.

"Dengan adanya CB ini, maka harga saham BUMI akan dinaikkan sehingga menarik ketika konversi," katanya.

Bertrand juga mengungkapkan, sentimen saham BUMI masih akan terus mendominasi pergerakan bursa, mengingat emiten batubara ini merupakan saham primadona yang cukup likuid di pasar.

Ia menambahkan, pengumuman inflasi awal pekan ini, juga akan mempengaruhi pergerakan bursa. Tingkat inflasi Juli diperkirakan masih rendah secara tahunan, namun secara bulanan diekspektasikan mengalami peningkatan.

Tekanan terhadap inflasi berasal dari insiden bom di Mega Kuningan pertengahan bulan lalu, yang sempat membuat fluktuasi harga barang-barang. "Selain itu musim tahun ajaran baru, dimana kebutuhan untuk perlengkapan sekolah meningkat," imbuhnya.

Di sisi lain, bursa Wall Street yang akhir pekan lalu ditutup mixed, akibat aksi ambil untung, bisa mendorong pelemahan IHSG. Indeks Dow Jones (DJIA) ditutup naik 17,15 poin (0,19%) ke level 9.171,61, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,73% (0,07%) ke 987,48 namun indeks Nasdaq melemah 5,80 poin (0,29%) ke level 1.978,50.

Sepekan ini, Dow Jones naik 0,9%, S&P 500 naik 0,8% dan Nasdaq naik 0,6%. Sedangkan sejak awal Juli, Dow Jones naik 8,6%, S&P 500 naik 7,4% dan Nasdaq naik 7,8%. Sentimen berasal dari rilisnya angka pertumbuhan ekonomi AS (GDP) yang mengalami kontraksi 1%, lebih baik dari ekspektasi ekonom 1.4%. Selain indeks manufaktur Chicago yang melejit ke level tertinggi sejak September.

Aksi Beli di Harga Rendah
Terkait prediksi pelemahan bursa, Bertrand menyarankan investor untuk melakukan aksi beli di harga rendah, terutama saham-saham yang prospektif ke depannya. Beberapa saham yang direkomendasikan adalah PT Bank Danamon (BDMN), PT Bank Mandiri (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI), seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga. Sedangkan BUMI disarankan karena aksi korporasinya yang diperkirakan akan mendongkrak kinerja perseroan. "Buy on weakness pada saham emiten-emiten ini," timpalnya.

Menurut Raynaldi, sentimen penguatan IHSG bisa jadi datang dari harga minyak yang akhir pekan lalu kembali naik. Harga kontrak minyak mentah Nymex September naik US$ 2,51 menjadi US$ 69,45 per barel.