This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

Selasa, 11 Agustus 2009

Medan To Day

Ketua PWI Sumut Minta Pj Walikota Medan Copot Rusdy Siregar

Buntut sikap Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Pemko Medan Rusdy Siregar yang menghalang-halangi sejumlah wartawan yang sedang melakukan wawancara dengan Pj Walikota Medan Rahudman Harahap usai menghadiri acara perpisahan dengan sejumlah anggota DPRD Medan di Berastagi, Sabtu malam, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Sumatera Utara H Muchyan AA mengaku kecewa dengan sikap Kabag Humas Pemko Medan merasa kecewa dan meminta Pj Walikota Medan mengganti Rusdy Siregar sebagai Kabag Humas Pemko Medan.

Hal tersebut diungkapkan kepada wartawan, Senin (10/8), ketika dimintai tanggapannya soal sikap Kabag Humas Pemko Medan tersebut.

“Saya menyesalkan sikap Kabag Humas Pemko Medan yang menghalang-halangi tugas wartawan, seharusnya itu tidak dilakukan. Ini menunjukan sikap ketidak propesionalan. Kita minta Pj Walikota Medan mengganti Rusdy sebagai Kabag Humas” ucapnya.

Muchyan juga mengungkapkan, seharusnya sebagai Kabag Humas Pemko Medan, Rusdy mampu menjembatani Pers, sehingga tidak terjadi salah penafsiran yang meninbulkan pandangan negative.

“Seharusnya sebagai Kabag Humas Pemko Rusdy mampu menjembatani, dan jangan mengedepankan pandangan negative kepada wartawan,” ucapnya.

Tak hanya itu, dengan sikapnya yang menghalang-halangi wartawan, Muchyan menganggap Rusdy menyepelekan atasannya sendiri. Dimana usai pelantikan Pj Walikota Medan beberapa waktu lalu, Rahudman menggelar pertemuan dengan sejumlah Pimpinan Redaksi sejumlah Media soal keterbukaan pembangunan di Kota Medan.

“Kita semua tahu, setelah pelantikan sebagai Pj Walikota, Rahudman menggelar pertemuan dengan sejumlah Pimpinan Redaksi dan membicarakan soal keterbukaan pembangunan di Medan. Tapi kenapa pada kenyataannya Kabag Humas menghalang-halangi,” ungkapnya.

Untuk itu, lanjut Muchyan, Pj Walikota melakukan tegoran terhadap bawahannya yang tidak melaksanakan pekerjaannya dengan professional. “ Sikap yang ditunjukan Rusdy Siregar menunjukan sikap ketidak profesionalan sebagai Kabag Humas. Untuk itu kita minta Pj Walikota Medan menegur Rusdy Siregar,” ungkapnya lagi.

Sementara itu, Rusdy Siregar saat dikonfirmasi sejumlah wartawan lewat telepon selulernya terkesan menyepelekan. “ Humas Biasa diberitakan, kalo nggak diberitakan bukan humas namanya,” ungkap Rusdy singkat.

Sementara itu pantauan wartawan di Pemko Medan, Rusdy Siregar tidak nampak batang hidungnya.



PKS Godok Lima Nama Untuk Walikota

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Medan tengah menggodok lima nama yang akan diajukan menjadi calon Walikota Medan 2010-2015 mendatang. Hal tersebut diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Surianda Lubis S.Ag kepada wartawan, Senin (10/8) diruangannya.

“Pertama nama-nama ini atas usulan sejumlah kader, dimana semula ada delapan nama yang kemudian mengerucut menjadi 5 nama yang dalam tahap penggodokan,” ucapnya.

Ia juga mengatakan, beberapa usulan yang kemudian menjadi lima nama itu diantaranya, Sigit Pramono Asri SE, M Nuh, Chairul Rahmi, Ikrimah Hamidy dan Surianda Lubis.

Surianda juga mengatakan, ke lima nama tersebut kemudian akan diusulka ke DPW, dimana nantiny akan diciutkan menjadi 3 nama untuk kemudian diusulkan menjadi Calon Walikota atau Wakil Walikota Medan.

“Hingga kini PKS sendiri masih melihat perkembangan serta dinamisasi yang ada, apakah nantinya akan mengambil posisi Walikota atau Wakil Walikota,” ucapnya.

Namun begitu, Surianda juga mengatakan sesuai dengan visi dan Misi PKS kedepan memang akan mengambil posisi sebagai Walikota Medan.

EKONOMI To Day

TPK Hotel Berbintang Sumut Capai Rata-rata 43,81%

MEDAN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Sumatera Utara pada Juni 2009 mencapai rata-rata 43, 81%, atau naik 12,04% poin dibanding TPK hotel Mei 2009 sebesar 31,77%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Drs Alimuddin Sidabalok MBA mengatakan, bila menurut klasifikasi hotel, TPK hotel bintang empat mencapai 48,65% dan merupakan TPK hotel tertinggi dibanding kelas hotel berbintang yang lain. Sedangkan TPK hotel terendah adalah hotel bintang dua yang hanya mencapai 34,28%.

Alimuddin juga mengungkapkan, rata-rata lama tamu asing dan domestik pada hotel berbintang di Sumut di bulan Juni 2009 mencapai 1,47 hari, yang mengalami penurunan 0,01 hari dibandingkan rata-rata lama menginap pada bulan Mei 2009.

Dia menyebutkan, rata-rata lamanya menginap tamu asing pada Juni 2009 turun 0,08 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu domestik pada bulan Juni 2009 turun 0,01 hari dibandingkan bulan Mei 2009.

“Secara keseluruhan, rata-rata lama menginap tamu asing pada bulan Juni 2009 sebesar 1,72 hari, lebih tinggi dibandingkan tamu domestik yakni 1,43 hari. Ini menunjukkan animo wisatawan mancanegara (wisman) datang berkunjung ke Medan dan Sumut mulai meningkat,” ujarnya.

Penertiban Aset Pemprovsu di Dishub Diskriminatif

MEDAN Rencana pengosongan aset rumah milik pemerintah di bawah SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Dinas Perhubungan Pemprovsu menuai masalah. Pasalnya, surat pengosong rumah yang dikeluarkan oleh Pemprovsu seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Pemprovsu Naharuddin Dalimunte, untuk pengosongan rumah dinas yang kini ditempat oleh Widodo mantan Wakdis Perhubungan ini dinilai diskriminatif. Soalnya, pengosongan rumah tersebut, dengan dalih untuk rumah dinas Sekda Pemprovsu juga hanya akal-akalan.

Dari data yang diperoleh wartawan Senin (10/8), pengosongan rumah dinas yang akan dilakukan oleh Dishub Pemprovsu, terhadap rumah dinas kini ditempati oleh Widodo selama ini adalah salah satu agenda dalam menertibkan aset Pemprovsu. Celakanya, penertiban aset dengan cara mengosongkan rumah dinas yang salam ini ditempati oleh keluarga maupun pejabat eks pegawai Pemprovsu khususnya SKPD Dishub, tidak semua dilakukan.

Seperti beberapa rumah dinas aset Pemprovsu yang dikelolah Dishub di antaranya, ruamh dinas di Jalan Hayam Wuruk No 32 yang kini ditempat oleh keluarga almarhum Amin barus pegawai Dinas Pertanian, rumah dinas dijalan Kapten Muslim eks Kantor Speksi Dishub, rumah dinas di jalan penerbangan, rumah dinas di jalan STM eks kantor Fery, rumah dinas jalan Mongonsidi, rumah dinas jalan Binjai dan rumah dinas di Belawan.

Menanggapi hal itu, LIPPSU (Lembaga Independent Pemerhati Pembangunan Sumut), Azhari Sinik, kini telah melakukan investigasi dan mengumpulkan data sejumlah aset Pemprovsu yang kini masih liar dan ditempat oleh orang-orang yang bukan haknya. Karena, alasan Dishub Pemprovsu untuk mengosongkan rumah dinas yang kini ditempati Widodo juga perlu dipertanyakan.

Sebab, kuat dugaan pengosongan rumah tersebut dengan dalih untuk kepentingan pemerintah dan akan digunakan untuk rumah dinas Sekdaprovsu sah-sah saja, Namun, dibalik itu LIPPSU justru mengendus ada niat buruk yang dilakukan oknum Kadishub yakni untuk mencari muka dan bisa mengamankan posisi jabatannya. “ Kita minta Gubsu harus telaah kembali soal rencana pengosongan rumah dinas dibawah naungan SKPD Dishub Sumut. Karena, LIPPSU mengendus ada unsur tidak baik dibalik itu semua, “ tandas Direktur Ekskutif LIPPSU Azhari AMS, pada wartawan, Selasa (11/8).

Lebih lanjut dikatakan, kalau memang rumah dinas yang ada selama ini dikosongkan, mengapa hanya rumah yang kini ditempat widodo saja. Padahal, rumah dinas yang kini ditempat keluarga Alm Amin Barus di jalan Hayam Wuruk no 32, juga tempatnya sangat strategis jika memang benar pengosong rumah dilakukan dengan dalih untuk kepentingan rumah dinas Sekdaprovsu.

Artinya, pengosong rumah dinas harus dilakukan secara serempak dan tidak ada kesan diskriminatif. Karena itu, LIPPSU, kini terus melakukan pendataan terhadap sejumlah aset Pemropsu yang sebagian kini telah dijual, dengan prosedur hanya di bawah tangan. Tanpa mengacu pada peraturan dan undang-undang berlaku, katanya mengakhiri.

Nongkrong di Hotel Melati

Mobil Dinas Satpol PP Deliserdang, Sabtu (8/8) sekira pukul 10 15 WIB terlihat “nongkrong” di lokasi penginapan kelas melati Hotel Cibulan Tanjungmorawa. Ada apa ya, personil Satpol PP, pagi itu membawa mobil berplat merah BK 8790 M ke penginapan Cibulan.

Operasi Pekat Toba

Jaring Pemakai Narkoba dan Pemain Judi

MEDAN Operasi Pekat Toba II yang digelar Polres Deliserdang, selama dua hari (Sabtu-Minggu) berhasil menjaring 7 tersangka judi togel dan leng, serta 2 tersangka kasus narkoba. Para pelanggar hukum tersebut dijaring dari 6 tempat berbeda di wilayah hukum Polres Deliserdang.

Berkaitan digelarnya Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat), 9 tersangka diamankan karena meresahkan masyarakat dengan cara sweeping dan penyelidikan tempat-tempat hiburan atau kafe-kafe.

Kapolres Deliserdang AKBP Mashudi, menyebutkan, para pelanggar hukum yang berhasil diamankan pihaknya tersebut diantaranya tersangka judi togel Iwan Saputra Siagian (21) warga Kampung Kristen Dusun XIII Desa Pasar Melintang Lubukpakam, diamankan dari sebuah kedai kopi, dengan barang bukti uang tunai yang diduga taruhan nomor angka tebakan Rp 115.000, 1 buku bertuliskan angka-angka, 1 buku tapsir mimpi dan 1 pulpen warna hitam.

Tersangka pemain judi kartu domino, Pandapotan Nainggolan (40) penduduk Dusun IX Pasar XIV Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa, diamankan di Jalinsum Km 11,5 Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa dengan barang bukti, 1 set kartu domino dan uang tunai Rp 17.000,.

Pada hari Minggu (9/8), tiga tersangka judi leng diamankan dengan barang bukti uang Rp 35.000 dari Dusun IV Desa Baru Kecamatan Batang Kuis, Ardimin (33) warga Dusun IV Desa Baru Batangkuis, Jahri Rambe (41) warga Dusun II Desa Baru Batangkuis dan Syaiful Anwar (44) warga Jalan Sunda Desa Bakaran Batu Lubukpakam.

Dari Jalan Pamah Dusun V Desa Tanjungmorawa, 2 tersangka judi leng, Dani Syahputra (27) warga Jalan Pamah Dusun V Tanjung Morawa dan Saipul Anwar (38) warga Jalan Pamah Gang Bilal Tanjungmorawa, dengan barang bukti 2 set kartu joker, dan uang Rp 55.000.

Dua pelaku tersangka narkoba, Masda Prihatin Tanjung (28) warga Dusun VII Desa Batangkuis Pekan, berhasil diringkus petugas dari Dusun VII Desa Batangkuis Pekan dan Malem Saragih (29) warga Dusun Penampean Desa Bahbalua Kecamatan Bangun Purba Deliserdang, ditangkap petugas di Dusun Penampean Desa Bahbalua Bangun Purba, saat sedang asyiknya menghisap barang haram tersebut, dari tangannya petugas berhasil.menyita 1 bungkus ganja kering 2,2 gram, dan 3 puntungan rokok yang dicampur dengan ganja.

Para tersangka yang berhasil dijaring petugas Polres Deliserdang, pada razia Operasi Pekat Toba II 2009, saat ini sedang menjalani pemeriksaan, pungkas Mashudi

Lanjutan Sidang Protap

Hari Ini Sidang Chandra, Datumira, Juhal, Burhanuddin, Gelmok dan Johnheidel

MEDAN |Pengadilan Negeri (PN) Medan, Selasa (11/8) kembali menggelar sidang kasus anarkis pembentukan Provinsi Tapanuli (Protap) 3 Februari, yang menewaskan Ketua DPRD Sumut Abdul Aziz Angkat.

Sekira pukul 09.50 WIB, mobil tahanan kejaksaan yang membawa para terdakwa memasuki jalan di belakang PN Medan. Dengan pengawalan ekstra ketat, seluruh pengunjung yang berpakaian sipil diminta petugas untuk meninggalkan areal ruang tahanan PN Medan. Bahkan, wartawan pun dilarang mengambil gambar para terdakwa saat memasuki ruang tahanan.

"Mohon kepada yang berpakaian sipil, meninggalkan tempat ini," kata seorang petugas berpangkat komisaris (Kompol) yang betanggungjawab di lokasi tersebut.

Keluarga terdakwa yang hendak melihat pun harus mengedumel karena pintu penghubung ditutup rapat-rapat. Hanya melalui jendela ruang sidang, para keluarga dan wartawan dapat melihat para terdakwa memasuki ruang tahanan.

Diantara puluhan terdakwa yang akan mengikuti persidangan hari ini, kelihatan Chandra GM Panggabean, Juhal Siahaan, Viktor Siahaan, Datumira Simanjuntak, Gelmok Samosir, Burhanuddin Rajagukguk dan Jhonheidel Samosir.

Seperti sidang-sidang sebelumnya, penjagaan jalannya prosesi persidangan masih tetap kelihatan diperketat dengan pengerahan ratusan personil polisi dari jajaran Poltabes Medan dan Poldasu. Seluruh ruang persidangan yang akan dijadikan tempat menggelar sidang terdakwa, kelihatan sudah dipenuhi sejumlah petugas berpakaian dinas dan sipil.

Sidang Terdakwa "Protap" Jumpa Sihombing

Hanafiah: Anggota Dewan yang Wanita Sembunyi di Bawah Meja


MEDAN Pengadilan Negeri (PN) Medan, Selasa (11/8) kembali menggelar sidang kasus anarkis pembentukan Provinsi Tapanuli (Protap) 3 Februari, yang menewaskan Ketua DPRD Sumut Abdul Aziz Angkat dengan terdakwa Jumpa Sihombing.

Sidang yang digelar sekira pukul 10.15 WIB tersebut, mendapat perhatian serius dari pengunjung, karena Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan saksi anggota DPRD Sumut HM Hanafiah dari Fraksi Partai Golkar.

Dalam kesaksiannya, Hanafiah menggambarkan pada kejadian 3 Fevruari tersebut, suasana di ruang sidang utama (paripurna) memang sangat mencekam dan menakutkan. Saat itu, sedang digelar rapat paripurna, dimana Ketua DPRD Sumut almarhum Abdul Azis Angkat baru membuka sidang. "Tidak berapa lama, masuk para pengunjukrasa ke dalam ruang sidang," kata Hanafiah.

Melihat situasi yang tidak kondusif, anggota dewan beranjak meninggalkan kursi masing-masing dan menyingkir ke jajaran kursi undangan sebelah kiri dan kanan. "Anggota dewan yang wanita, sebagian bersembunyi di bawah meja, takut menjadi sasaran lemparan benda-benda keras yang dilempari pengunjukrasa," kata Hanafiah.

Tidak itu saja, Hanafiah menjadi merasa bingung ketika pengunjuk rasa meneriakkan yel-yel "Hidup Protap...Protap atau Mati.. Satu komando, satu tujuan."

Hanafiah menggambarkan bagaimana beringasnya pengunjukrasa ketika itu. Demikian juga saat menekan (mendesak) Ketua DPRD Sumut untuk menandatangani pembentukan Protap. "Benar-benar di luar kendali. Mereka memaksakan kehendaknya kepada Ketua (maksudnya almarhum Aziz Angkat)," katanya.

Melihat situasi semakin tidak nyaman, apalagi ada teriakan agar anggota dewan tidak diberi jalan keluar, menurut Hanafiah, sebagian anggota dewan yang membawa tas, segera memasukkan jas yang dikenakan. "Jas dimasukkan untuk mengelabui pengunjukrasa, agar terlihat seperti pengunjung biasa saja," kata Hanafiah.

Hanafiah juga menggambarkan bagaimana Gelmok Samosir dengan orasinya yang sangat memanaskan suasana. Kemudian bagaimana Juhal Siahaan, Eron Lumbangaol, Chandra Panggabean, Viktor Siahaan dan pendukung pembentukan Protap melakukan penekanan terhadap almarhum Aziz Angkat.

Menurut Hanafiah, sebagian dari pengunjukrasa tersebut adalah mahasiswa Universitas Sisingamangaraja XII. Ketika JPU menunjukkan jaket berwarna kuning, Hanafiah membenarkan jaket itu yang dikenakan para pengunjukrasa. Sidang ini akan dilanjutkan Kamis (13/8).

Maling Bobol Kantor Depkeu Medan

MEDAN Kantor Departemen Keuangan Ditjen Perbendaharaan Kanwil II Medan Jalan Diponegoro Lantai III Medan, disatroni pencuri yang berhasil membawa kabur sejumlah berkas penting dan uang yang diperkirakan mencapai Rp 27 juta yang tersimpan di dalam brankas kantor tersebut.

Informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi Selasa pagi, ketika itu seorang pegawai yang membuka kantor mengetahui jika brankas tersebut hilang. Melihat kondisi itu pegawai kantor tersebut langsung membuat pengaduan ke Mapoltabes Medan.

Salah seorang petugas sekuriti kantor itu yang coba dikonfirmasi mengaku tak tahu jika dikantor itu telah terjadi perampokan. Menurutnya sejak pagi kantor itu baik-baik saja. “Nggak ada. Dari mana informasinya itu,” ujar salah seorang sekuriti yang berjaga di depan ruangan bendahara kantor itu.

Sementara itu, dua pejabat kantor tersebut Drs Andarsen Sihombing Wakil Bendahara Kanwil Pajak dan Altur Lumban Toruan Kabid Perbendaharaan tak bersedia membeber peristiwa itu. Namun dia mengakui jika telah terjadi pembobolan brankas kantor tersebut.

”Memang benar kantor kita telah dibobol. Namun kita belum bisa memberikan keterangan,” kata Andarsen.

Ditanya mengenai apa isi brankas yang hilang itu, dia pun menutup mulut. “Kami tak bisa memberikan keterangan. Kami bukan menutupi kasus ini namun biarkan polisi yang bekerja,” kilahnya. Demikian juga saat ditanya apakah ada kemungkinan keterlibatan orang dalam terkait kasus itu, diapun hanya mengatakan 'nanti'.

Kasat Reskrim Poltabes Kompol Gidion Arif Setyaman mengakui telah menerima pengaduan itu. Namun dia tak bersedia membeber berapa total kerugian akibat kasus tersebut. “Kita sudah terima laporannya dan masih dalam pengembangan,” tandasnya.