This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

Rabu, 09 Maret 2011

Tersangka Rahudman Masih Belum Dipenjarakan

Medan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) dinilai masuk. Kasus dugaan korupsi dengan tersangka mantan Sekda Tapsel kini Walikota Medan, Rahudman Harahap, gitu-gitu aja. Kajatisu Sution Usman Adji bulan Maret diinforamsikan pindah, Rahudman masih belum dipenjarakan.
"Ada indikasi kalau kasus Rahudman Harahap sebagai salah satu modal di hari tua Sution. Apalagi rumor yang berkembang selama ini, tiap kali Kajatisu pindah atau ganti, keberangkatannya bisa baywa uang untuk beli kapal pesiar," kata Bambang Sukamto SH, aktifis muda Sumatera Utara kepada wartawan hari ini.
Kasus yang mendera dan ditetapkannya Rahudman sebagai tersangka, sudah hampir sepuluh tahun di tangan kejaksaan. Bahkan anggota Rahudman semasa pejabat di jajaran Pemkab Tapsel, yakni Amrin Tambunan, sudah divonis dan dibui dalam kasus ini. Sementara Rahudman sampai sekarang masih bisa senyum dan jalan-jalan serta sesekali menggertak pengusaha advertesing soal kesembrautan billboard atau papan reklame di medan.
Terkait tak juga ditahannya Rahudman, Kajatisu yang dikonfirmasi mengatakan kasus masih diproses. Dalih paling kuat bagi jajaran Adhiyaksa ini, Izin pemeriksaan Rahudman belum juga turun dari Presiden SBY.
"Kasus masih dan terus kita proses," kata Kajatisu.
Sedangkan Rahudman harahap yang dicoba dikonfirmsi di ruang kerjanya, belum berhasil. Lelaki berkumis yang beberapa waktu lalu berurusan ke Polda Sumut karena istri dan anaknya menganiaya wanita dugaan selingkuhan Walikota Medan itu, dikatakan stafnya banyak tamu dan sibuk. Dikontak via selular, tidak aktif.

Kasus Cabul Kadis Pendidikan Medan Ditukar Proyek

Medan Ada yang menarik dalam permainan hukum di Kota Medan. Kasus dugaan perbuatan cabul oknum Kadis Pendidikan Medan, Drs Hasan Basri dengan gadis anak baru gede (ABG), ditukar alias dibungkam dengan pemberian proyek.
Adalah oknum salah satu Pimpinan Umum harian kriminal di Medan, salah satu orang yang meminta paket proyek agar kasus dugaan amoral Hasan Basri tak dipublikasikan. Ironisnya, dalam hal ini si oknum pimpinan koran dan Hasan Basri meminta restu dari Walikota Medan, Drs Rahudman Harahap.
"Benar penggrebekan itu kan (penggrebekan Hasan basri dan gadis ABG). Pak Wali minta kepastian itu. Ya udah lah ya, udah selesai, dia (Hasan Basri) jadi proyek," kata si oknum pimpinan koran berinisial IS.
Sekedar mengingatkan, Hasan Basri digrebek polisi tengah berduaan di dalam salah satu kamar hotel Metro di Jalan Sisingamangaraja Medan, beberapa waktu lalu. Ketika itu, rombongan Walikota Rahudman Harahap termasuk Hasan Basri, baru pulang dari suatu acara di Brastagi.
Saat dikonfirmasi, Hasan Basri melalui ajudannya dan seorang oknum wartawan, berupaya agar kasus ini diredam. Alhasil kasus sampai dan terbit di harian kriminal Medan. Dua kali berita terbit, Hasan Basri `ampun` dan meminta kasus jangan dilanjut dengan janji proyek pada sejumlah oknum pimpinan koran, termasuk IS.
"Nomor Hp bapak (Hasan Basri) kalau ku kasih jangan bilang dari aku ya, Tapi kan udah selesai kasus itu. Bapak udah kawan sama bos koran itu appara (teman semarga,red)," kata ajudan Hasan Basri, kepada wartawan hari ini.


Jakarta Telkomsel kembali meraih predikat "Excellent" bagi Customer Care Online (Caroline) dalam ajang bergengsi Call Center Award 2011. Keberhasilan ini mengukuhkan call center Telkomsel sebagai yang terbaik di industri telekomunikasi selama 6 tahun berturut-turut.
Call Center Award 2011 merupakan penghargaan yang diberikan kepada call center terbaik berdasarkan hasil riset lembaga independen Carre-CCSL (Center for Customer Satisfaction and Loyalty) terhadap 133 merek call center dari 17 industri di Indonesia. Performansi pemenang dinyatakan dalam indeks yang disebut Call Center Service Excellence Index (CCSEI).
Penilaian performansi call center didasarkan pada 3 hal, yakni akses, sistem dan prosedur, serta sumber daya manusia dengan melakukan mystery calling ke masing-masing call center. Dalam hal akses, poin yang diukur adalah aksesibilitas, ketersediaan, dan kecepatan koneksi. Sistem dan prosedur mengukur sistem, kenyamanan, dan konsistensi standar pelayanan. Sementar itu, parameter pengukuran sumber daya manusia adalah soft skill dan hard skill yang dimiliki para petugas pelayanan call center.
Predikat "Excellent" untuk kategori industri telekomunikasi diterima Telkomsel setelah meraih indeks sebesar 81,303%, di atas rata-rata industri, yakni 78,132%. Penghargaan diserahkan oleh CEO CCSL Yuliana Agung kepada VP Customer Lifecycle Management Telkomsel Hastining B. Astuti pada acara penganugerahan yang berlangsung di Balai Sarbini, Jakarta.
Seusai menerima penghargaan, Hastining mengatakan, "Penghargaan ini merupakan bukti keseriusan Telkomsel dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan. Kami akan terus mengembangkan pelayanan pelanggan yang semakin berkualitas dalam upaya memberikan solusi atas berbagai kebutuhan pelanggan, terutama kebutuhan akan layanan mobile lifestyle yang sudah menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari pelanggan."
"Telkomsel telah berhasil melakukan efisiensi dari sisi biaya dengan mentransformasikan call center-nya dari cost center menjadi profit center. Selain itu, Telkomsel juga mampu melengkapi kehandalan para petugas pelayanan call center-nya dalam hal melayani pelanggan dengan kemampuan melakukan cross selling yang tentunya bermanfaat bagi pelanggan sekaligus perusahaan." paparnya.
Dia menjelaskan, dalam upaya memenuhi kebutuhan pelanggan yang kini telah mencapai lebih dari 96 juta, Telkomsel menyiapkan call center di 5 kota, yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar. Sekitar 4.000 petugas pelayanan call center melayani rata-rata 1,5 juta call perhari. Hal ini menjadikan call center Telkomsel sebagai call center tersibuk di Indonesia yang siap menghadirkan solusi pelayanan terbaik didukung sistem canggih interactive voice response (IVR).
Dia mengungkapkan, sekitar 90 persen pelanggan Telkomsel menghubungi call center untuk memperoleh informasi mengenai produk dan layanan terbaru, sementara sisanya berupa permintaan layanan tertentu, seperti: aktivasi value added service (VAS) atau fitur baru, permintaan blokir SIM card hilang, dan sebagainya.
"Ragam alasan pelanggan menghubungi call center tersebut menunjukkan ekspektasi pelanggan terhadap reliabilitas call center Telkomsel dalam menyediakan solusi atas kebutuhannya. Oleh karena itu, first call resolution atau solusi pada panggilan pertama selalu kami upayakan," ungkapnya.
Penghargaan bagi call center Telkomsel selama 6 tahun berturut-turut ini melengkapi pengakuan terhadap call center Telkomsel, di mana Caroline juga telah dilengkapi jaminan manajemen mutu bersertifikasi standar internasional ISO 9001:2008 dari badan internasional TUV NORD, Jerman.

Syamsul Jadi Terdakwa, Akhirnya Buyung juga Ditahan


Medan Setelah melakukan pemeriksaan selama enam jam, mantan Bendahara Pemkab Langkat, Buyung Ritonga ditahan pihak Kejaksaan Tinggi Sumut. Buyung baru sekarang ditahan, sementara Syamsul Arifin sudah resmi terdakwa ditangani KPK. Hal tersebut dikatakan, Demikian dikatakan Kasi penyidikan pidana khusus Kejatisu, Jufri Nasution kepada wartawan baru-baru ini.
"Buyung ditahan lantaran diduga ikut melakukan tindak pidana korupsi penyalahgunaan keuangan daerah senilai Rp 102 milliar berasal dari APBD 2000-2007. Akibat perbuatannya, Buyung dijerat pasal 2 dan 3 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi," paparnya.
Dia menjelaskan, buyung diduga ikut andil membantu mengeluarkan anggaran senilai Rp102 miliar, atas persetujuan Syamsul Arifin. Sementara, untuk pengusutan kasus korupsi ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga telah melakukan pemeriksaan serta penahanan terhadap Mantan Bupati Langkat Syamsul Arifin, bahkan kasusnya sudah disidangkan di Pengadilan Tipikor di Jakarta.
Dia menambahkan dari hasil audit yang dilakukan oleh pihak BPK, ditemukan kerugian negara sebesar Rp 98 Milliar yang berasal dari APBD 2000 hingga 2007. Menurut Jufri, sejauh ini untuk proses pemeriksaan sudah 20 saksi yang telah dipanggil dan diperiksa oleh pihak kejaksaan.
"Dalam kasus ini, tidak tertutup kemungkinan ada tersangka lain. Selain Syamsul Arifin maupun Buyung Ritonga. Saat ini Buyung sudah ditahan di Rumah Tahanan Tanjung Gusta Medan," tambahnya.


Penanganan Kasus Dugaan Korupsi Migor di Poldasu Masih 'Ngambang'


Medan Polda Sumatera Utara dalam menangani kasus dugaan korupsi yang dilaporkan masyarakat. Buktinya, sudah bertahun-tahun kasus dugaan korupsi minyak goreng (migor) di Disperindagsu yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2008 senilai Rp24 miliar tapi kasus masih mengambang.
Padahal, Poldasu telah menemukan adanya kerugian negara sebesar Rp1,2 miliar yang didapat di Kabupaten Langkat dari beberapa lokasi penyaluran migor. Sekadar mengingatkan, dugaan penyelewengan tersebut karena instansi yang berperan mendistribusikan migor bersubsidi di Langkat tidak dapat mempertanggungjawabkan anggaran dimaksud.
Sebelumnya, langkah awal penyidik Sat III Tipikor telah menuangkan temuan dalam sebuah laporan pengaduan (LP). Kasus ini juga telah ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan. Namun sayangnya, belum diketahui siapa tersangka serta orang yang paling bertanggungjawab dibalik penyimpangan tersebut.
Penyelidikan awal, Sat III Tipikor Poldasu telah melayangkan surat penyelidikan tahap awal dengan mengumpulkan berkas-berkas. Laporan masyarakat ini sendiri berdasarkan data anumasi setelah semua daerah menyampaikan laporan dan dicairkan dana subsidi
dari pusat. Namun demikian, ada 9 daerah yang tidak melaksanakan, karena itu sebagian alokasi tidak terserap.
Data yang dihimpun, total realisasi penyaluran subsidi migor bersubsidi di Sumut tahap I, II dan III tahun anggaran 2008 mencapai 5.546.582 liter setara Rp13.866.455.000 berlangsung di 20 kabupaten/ kota. Subsidi migor dengan sasaran rumah tangga miskin (RTM) ini senilai Rp2.500/liter. Penyaluran terbesar di Kota Binjai yakni 600.760 liter senilai Rp1.501.9000, disusul Tobasamosir 579.451 liter senilai Rp1.448. 627.500 liter dan Nias Selatan mencapai 477.117 liter senilai Rp1.192.792.500.
Dua kabupaten/kota terbesar lainnya meliputi Kabupaten Tapanuli Utara 458.966 liter atau senilai Rp1.147.415.00 dan Batubara 392.610 liter atau setara Rp981.525.000. Dari 21 kabupaten/kota yang mengajukan penyaluran subsidi minyak goreng kepada Pemprovsu, Kabupaten Padang Lawas mulai ikut pada tahap II dan III. Total realisasi distribusi migor di daerah ini 357.7780 liter atau setara Rp894.450.000. Sementara, Dairi dan Kabupaten Karo hanya ikut tahap I.
Khusus Kota Medan, Deliserdang, Asahan, Tapanuli Tengah, Pematangsiantar, Labuhanbatu, Tanjungbalai, Padang Lawas tidak menyalurkan subsidi minyak goreng bersumber dari anggaran APBN itu. “ Medan minta, karena Pemko membuat berbagai program penjualan migor dengan harga murah pada saat itu,” kata M Elly Silalahi, Kepala Sub Bina Perdagangan Dalam Negeri Disperindagsu kepada wartawan.
Sedangkan, wilayah dengan tingkat realisasi penyaluran terendah berada di Tebingtinggi yakni 21.507 liter setara Rp53.767.500, Phakpak Barat hanya 21.750 atau senilai Rp54.357.000, Karo (I tahap) yakni 30.267 liter senilai Rp 75.667.500 dan Padang Sidimpuan 40.760 liter senilai Rp101.900.000.
Sementara itu, dalam penyaluran untuk Sumareta Utara (Sumut) mendapat jatah Rp 24 miliar bagi subsidi migor yang dianggarkan dari APBN. Penyaluran subsidi dibagi dalam enam tahapan diperuntukan bagi rumah tangga miskin (RTM) dan masyarakat berpenghasilan rendah dengan harga Rp 2.500 per liter dari harga pasar pada tahun 2008 lalu tembus di posisi Rp 12 ribu/kg.
Tetapi, penyaluran tidak diselesaikn alias dihentikan dengan alasan harga mengalami penurunan Rp 8.000/Kg. Artinya hanya Rp 14 miliar dari total Rp24 miliar yang dicairkan. Dana subsidi diambil dari pungutan ekspor (PE) crude palm oil (CPO) yang dikembalikan dalam bentuk subsidi bagi provinsi penghasil.
Penyaluran migor itu sendiri disalurkan sebanyak 6 tahap. Untuk tahap 1,2,3 telah dialokasikan dana sebanyak Rp 14 miliar. Ada sembilan daerah yang tidak melaksanakan, yakni Kota Medan, Labuhan Batu, Dairi, Tanjung Balai, Karo, Tapanuli Tengah, Deliserdang, Asahan, dan Pematangsiantar.
Sumber menyebutkan, penyaluran tahap I, II dan III tahun anggaran 2008 sebesar 5.546.582 liter atau senilai Rp 13.866.455.000. Dan berlangsung di 21 Kabupaten/Kota. Penyaluran terbesar berada di Kota Binjai yakni 600.760 liter senilai Rp 1.501.9000, disusul Tobasamosir sebesar 579.451 liter senilai Rp 1.448.627.500 liter dan Nias Selatan mencapai 477.117 liter senilai Rp 1.192.792.500.
Dua kabupaten/kota terbesar lainnya meliputi, Kabupaten Tapanuli Utara sebanyak 458. 966 liter senilai Rp 1.147.415.00 dan Kabupaten Batubara sebanyak 392. 610 liter sebesar Rp 981.525.000. Dari 21 kabupaten/kota yang mengajukan penyaluran subsidi minyak goreng kepada pemerintah propinsi, Kabupaten Padang Lawas mulai ikut pada tahapan II dan III. Total realisasi distribusi migor di daerah ini sebanyak 357.7780 liter senilai Rp 894.450.000.
Sedangkan daerah dengan tingkat realisasi penyaluran terendah berada di Tebing Tinggi, yakni 21.507 liter senilai Rp 53.767.500, Phakpak Barat hanya 21.750 atau senilai Rp 54.357. 000, Karo (I tahap) yakni 30.267 liter senilai Rp 75.667.500 dan Padang Sidempuan 40.760 liter senilai Rp 101.900.000.