Selasa, 30 Desember 2008

Dampak negatif mulai dirasakan masyarakat sekitar Kualanamu

Meutya Hafid: Masyarakat harus diberi pengertian

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

MEDAN - Dampak negatif dari pembangunan bandara Kualanamu mulai dirasakan masyarakat yang tinggal di sekitar daerah tersebut. Akibat banyaknya truk penyalur bahan material yang berlalu lalang menuju Kualanamu, kini banyak diantara badan jalan yang menjadi rusak dan gersang.

Hal ini jelas menunjukkan bahwa telah terjadi sebuah kesalahan koordinasi dari tim kontraktor pembangunan bandara yang tidak mempertimbangkan keadaan lingkungan di sekitar Kualanamu. Pantauan tim Waspada Online ketika berkunjung ke daerah tempat pembangunan bandara, Minggu (28/12), terlihat bahwa jalanan yang mengarah dari dan menuju Kualanamu terlihat rusak parah, gersang dan berdebu.

Beberapa penduduk setempat yang dimintai keterangan, juga membenarkan keadaan tersebut. Kebanyakan dari mereka merasa bahwa pihak kontraktor sama sekali tidak memperhatikan keadaan lingkungan sekitar Kualanamu yang menyebabkan badan-badan jalan menjadi rusak sehingga masyarakat sekitar yang menjadi korban.

"Mereka seperti tidak peduli dengan keadaan masyarakat disini. Dengan keadaan seperti yang sekarang, kesehatan warga daerah disini tentu terganggu dengan banyaknya debu yang beterbangan, belum lagi aktifitas harian warga juga menjadi terganggu," ungkap Gunawan, salah seorang warga Pantai Labu ketika dimintai komentarnya.

Berkaitan dengan hal ini, pemerhati sosial yang juga calon legislator dari Partai Golkar daerah pemilihan Sumatera Utara I, Meutya Hafid, mengungkapkan kalau semenjak awal seharusnya pihak-pihak yang punya kepentingan dalam pembangunan bandara di Kualanamu juga memperhatikan kepentingan masyarakat dimana bandara tersebut dibangun.

"Sebaiknya ada saling pengertian dari kedua belah pihak. Para kontraktor tetap menjalankan tugasnya, namun tetap memperhatikan keadaan masyarakat di sekitarnya. Sementara itu, masyarakat juga harus diberi pengertian, bahwa pembangunan ini nantinya juga akan menguntungkan mereka, dan memerlukan proses yang cukup lama. Dengan begitu, pihak pembangun bandara dan masyarakat menjadi saling terkait dan mendukung pembangunan bandara ini," ujar Meutya kepada Waspada Online, tadi sore.

Semenjak pembangunannya sendiri, yang dimulai pada 2006, bandara Kualanamu telah mengundang banyak kritik, karena lambatnya pengerjaan yang menyebabkan rencana awal kalau bandara ini akan diresmikan pada akhir 2009, diundur menjadi tahun 2010.

0 comments: