This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

Minggu, 16 Agustus 2009

Pelaksanaan Ramadhan Fair 2009

* C Ingatkan Dinas Pariwisata

*Dinas Pariwisata: Ancam Black List Bermasalah


Pelaksanaan Ramadhan Fair tinggal sebentar lagi, sejumlah persiapan tengah dilakukan. Hari ini Rabu (12/8) Komisi C DPRD Medan memanggil Dinas Pariwisata Kota Medan yang merupakan SKPD menanggung jawabi pelaksanaan Ramadhan Fair 2009 guna mempertanyakan kesiapan pelaksanaan Ramadhan Fair 2009.

Dalam rapat yang dipimpin Ketua Komisi C DPRD Medan Jamhur Abdullah, DPRD mengharapkan pelaksanaan Ramadhan Fair bisa dilaksanakan lebih baik.

Dalam rapat tersebut, Komisi C DPRD Medan memberikan sejumlah catatan penting pelaksanaan Ramadhan Fair agar pelaksanaannya tidak seamburadul dan penuh masalah seperti halnya tahun lalu yang mengakibatkan dipenjaranya Kepala Dinas pariwisata Kota Medan Syarifuddin.

Jamhur meminta, pelaksanaan Ramadhan Fair haruslah mendukung bulan ramadhan itu sendiri. “Kita berharap pelaksanaan lebih baik dan mendukung bulan ramadhan, dimana pelaksanaan acara-acara yang disajikan tidak berbarengan dengan solat tarawih,” ungkapnya.

Takhanya itu, Jamhur juga mewanti wanti pengunjung yang mamasuki arena Ramadhan Fair hasrulah mamakai pakaian berbusana muslim dan sopan. “Kita mintalah perhatiannya, agar pengunjung yang adatang ke arena Ramadhan Fair memakai pakaian berbusana muslim dan sopan,” ungkapnya seraya mengatakan agar Dinas Pariwisata menugaskan petugannya untuk mengawasi pengunjung yang dianggap berpakaian kurang sopan.

Tak hanya soal itu saja, Jamhur juga mempertanyakan soal teknis pelaksanaan, diantaranya evaluasi pedagang serta pengaturan sejumlah pedagang asongan, penataan kebersihan serta parker dan lainnya juga masalah harga yang dianggap tahun lalu terlalu mahal.


Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan Drs Maju Siregar mengancam akan me Black List pedagang di Stand Ramadhan Fair yang berbuat masalah. Hal tersebut dikatakannya saat medantoday menanyakan soal permasalahan isu jual beli Stand Ramadhan Fair serta keluhan mahalnya harga makanan yang dijual pada tahun lalu.

“Kalau itu kita sudah melakukan evaluasi dan pada pelaksanaan Ramadhan Fair ini kita sudah melakukannya sesuai dengan evaluasi yang kita lakukan terhadap pedagang pada Ramadhan Fair 2008 lalu,” ucapnya.

Maju juga mengatakan, untuk pelaksanaan Ramadhan Fair tahun ini jumlah stand yang tersedia mencapai 200 stand dimana teknis pengelolaannya diserahkan kepada Ivent Orgenaizer (IO). Namun begitu jika juga ditemukan pedagang bermasalah pihaknya akan melakukan Black List dan tidak akan mengikutkannya lagi pada event berikutnya.

“Kita sudah melakukan evaluasi, dan kalau itu terjadi kita akan melakukan black list dan tidak akan mengikutkannya lagi pada event berikutnya,” ucapnya seraya mengatakan soal harga jajanan yang mahal, pihaknya akan memperhatikannya.

Maju mengungkapkan, pelaksanaan Ramadhan Fair tahun 2009 ini dialokasikan anggatan 1,5 M. Sementara untuk pemungut sampah , pembayarannya tidak mengambil dalam anggatan 1,5 M melainakn di bayar melalui dana swa kelola antara Dinas Kebersihan dan Periwisata.

Puluhan mantan pedagang yang berjualan di kegiatan "Ramadhan Fair V" Medan melakukan protes di luar ruangan hotel Garuda Plaza, saat berlangsung pembagian nomor penempatan anjungan Ramadhan Fair VI 2009.

Protes yang dilakukan mantan pedagang itu, karena mereka hampir dipastikan tidak mendapat anjungan di kegiatan Ramadhan Fair VI atau Pasar Malam Ramadhan tahun ini, yang digelar selama satu bulan di seputar Masjid Raya Medan.

Andri, salah seorang mantan pedagang mengatakan sejak pertama dilaksanakan kegiatan Ramadhan Fair tahun 2004, ia telah berjualan di kegiatan itu.

Namun, pada pelaksanaan Ramadhan Fair tahun ini, ia tidak mendapatkan undangan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Medan untuk mengikuti pembagian nomor anjungan di kegiatan tersebut.

"Saya tidak tahu alasannya, saya dan puluhan pedagang lainnya tidak mendapatkan undangan untuk mengikuti pembagian nomor penempatan Ramadhan Fair 2009," katanya kemarin malam.

Menurut dia, kegiatan tahunan dalam rangkaian meramaikan bulan suci Ramadhan tersebut umumnya diisi oleh para pedagang yang berjualan pada tahun sebelumnya.

Hal yang sama juga dikatakan Suwardi mantan pedagang lainnya yang berjualan di kegiatan itu. Ia mengatakan hampir dipastikan tidak berjualan pada kegiatan Ramadhan Fair kali ini, karena berdasarkan informasi yang diperolehnya, akan ada pengurangan jumlah anjungan di kegiatan tersebut.

Penjabat Wali Kota Medan Rahudman Harahap mengaku kalau jumlah anjungan pedagang Ramadhan Fair tahun ini dikurangi 40 anjungan dari tahun sebelumnya sebanyak 220 anjungan.

Masalahnya, anggaran untuk pelaksanaan tahun ini dikurangi dari Rp2 miliar lebih tahun lalu menjadi Rp1,5 miliar, katanya.