This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

Kamis, 09 April 2009

KPPS di Mabar “Human Error”

*Saksi Parpol banyak yang “Ngeluh”

MEDAN 10.00 WIB Pemilu kali disejumlah Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dilingkungan banyak melakukan kesalahan baik karena ketidaktahuan ketua maupun anggota disetiap KPPS. Hal ini terjadi di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli kemarin.

Pantauan HARI INI dilapangan pengembalian surat suara yang masuk pertama dikelurahan Mabar tersebut pada pukul 19.58 WIB hanya TPS 14 mengantar dengan membawa C1-IT DPR RI rangkap 13 dengan baik dan benar sehingga ketika diterima di KPPS kelurahan tidak ditolak oleh mereka tapi sebagian surat suara berada di luar kota suara. TPS-TPS lainnya mennyusul di atas pukul 00.00 WIB dan sampaisaat pagi ini beberapa TPS masih mengantri di kelurahan di Kelurahan Mabar.

Seperti TPS 22, lingkungan VIII, Dedi, yang tidak mengerti mengenai berkas berita acara C1-IT DPR RI sehingga bolak-balik harus bertanya ke TPS 29 lingkungan IX. “Saya bingung dan tidak mengerti makanya saya diutus oleh ketua menanyakan hal ini ke TPS 29,” katanya kepada HARI INI tadi malam. TPS 22 sempat menyerah karena hingga pukul 04.05 WIB dinihari berkas-berkas mereka masih belum siap. “Saya tidak besok pagi saja kita lanjutkan,” cetusnya Karim kepada para saksi-saksi yang menunggu di berjam-jam di TPS tersebut.

Lain lagi dengan TPS 7, Berkas C1-IT DPR RI ditolak oleh kelurahan, “Saya pusing dan lelah karena prosedurnya terlalu rumit,” katanya. Hal yang sama terjadi di TPS 30 lingkungan IX ketuanya tidak mengerti bagaimana membuat berita acara. Pekerjaan in dikerjakan oleh anggotanya. “Saya sendiri yang mengerjakan semua berkas-berkas tersebut,” cetus Amri anggota TPS 30. Anehnya lagi, di TPS 27 lingkungan IX wartawan dilarang meliput tanpa alas an yang jelas.

Menanggapi hal itu, anggota Panwaslu Kelurahan Mabar, Darwin, mengatakan, hal ini terjadi karena “human error” para Ketua dan anggota TPS-TPS. Selain tidak memiliki pengalaman mereka memang tidak mengerti dalam pengisian berkas-berkas baik berita acara dan berkas untuk para saksi. Ditambah lagi karena faktor kelelahan mereka. “selain human error, mereka kelelahan,” ungkapnya kepada HARI INI tadi pagi.

Saksi Parpol “Ngeluh”
“Human error” hampir disetiap TPS- TPS dikelurahan Mabar ternyata berdampak kepada para saksi parpol seperti yang dialami saksi dari PAN, Amrin di TPS 41 lingkungan XII, Saksi dari Golkar, Sandi yang menunggu dengan tidak pasti kapan berita acara mereka disiapkan oleh panitia. Sehingga mereka harus menunggu hingga pukul 02.39 WIB dinihari. “Sampai kapan harus menunggu, apa kami harus menunggu sampai subuh,” kesalnya Amrin.

TPS 37 lingkungan XI para saksi harus mengisi sendiri berita acaranya, di TPS 02 saksi dari Golkar, Wardoyo sangat kecewa dengan kinerja di TPS tersebut. “Sudah dapat uangnya tak seberapa, waktu dan tenaga saya terbuang sia-sia.” Ungkapnya.

Lain lagi, yang dialami oleh saksi dari Golkar, Taufik di TPS 22, lingkungan VIII, kesal bercampur lucu soalnya pihak TPS 22 tersebut menyerah karena tidak sanggup lagi untuk menyelesaikan berkas-berkasnya.”Panitia menyatakan tidak sanggup lagi dan mengintruksikan untuk melanjutkannya besok pagi,” kesalnya.

Pemko Medan akan Gelar MTQN ke-42

HARIAN SORE 'HARI INI'

MEDAN 10.31 WIB Pemko Medan akan menggelar Musabaqah Tillawatil Qur’an Nasional (MTQN) ke-42 tingkat Kota Medan 2009, di Jalan Sri Deli depan Taman Sri Deli atau depan Mesjid Raya Al Mas’un, 13-20 April 2009. Hal itu diungkapkan Kabag Humasy Pemko Medan Rusdy Siregar SE.

Dikatakan, untuk pelaksanan MTQN kali ini mengambil tema “Melalui MTQN ke-42 Kota Medan, kita tingkatkan ukhuwah Islamiyah demi kesatuan dan persatuan bangsa dan pembangunan Kota Medan.” Sub tema, “melalui MTQN ke-42 Kota Medan kita mantapkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama.”

Menurut Rusdy, diperkirakan seratus lebih para qori dan qoriah terdiri dari golongan anak-anak, remaja dan dewasa putra/putri dan golongan tunanetra dari 21 kecamatan akan berlomba.

"Para qori dan qoria ini merupakan hasil seleksi pada MTQ tingkat kecamatan yang telah digelar bulan Januari lalu. Kurang lebih ada 30 jenis yang akan dilombakan, di antaranya mujjawad, tartil Qur’an, hafis Qur’an, kalligrafi, dan tillawah,” ujar Rusdy Siregar.

Selain perlombaan MTQ juga digelar bazar yang diikuti 21 kecamatam ditambah, stand TP PKK dan Posko Kesehatan. Stand bazar ini akan menampilkan berbagai souvenir dan produk unggulan dari masing-masing kecamatan.

Pelaksanaan MTQN ke-42 Kota Medan ini diawali pawai Ta’aruf yang diikuti para qori dan qoriah, pelajar, ormas, perwiritan, pramuka, drumband pada Senin (13/4) pagi dan pada malam harinya dilaksanakan pembukaan oleh Walikota Medan.

Pernak-pernik TPS di Kota Medan

HARIAN SORE 'HARI INI'

Medan 10.21 WIB Sejumlah TPS-TPS (Tempat Pemungutan Suara) di Kota Medan dari TPS yang unik, rapi dan yang apa adanya hingga kondisi memprihatikan

Seperti TPS 29 di Jalan Marelan Pasar II Barat yang berpakaian seragam dan memakai topi berlogo KPU terlihat rapi. Ditambah lagi, dengan kebersihan lokasi dan penataannya yang rapi membuat kenyaman bagi para pemilih yang berada di TPS tersebut.
Menurut Ketua TPS 29, Supadi kepada HARI INI mengatakan biaya yang diberikan oleh kelurahan Rp500.000 masih belum digunakan. Namun, pihaknya bersama rekan-rekan merencanakan dengan baik agar TPS ini berbeda dengan TPS-TPS yang ada di Kelurahan Marelan.

Berbeda dengan TPS 36 di kelurahan Mabar, kondisinya menyedihkan karena keterbatasan tenda. Syukurnya cuaca tidak hujan karena apabila hujan TPS tersebut harus mengungsi ke rumah warga. Ketua TPS 36, Rahmad menjelaskan, pihaknya tidak kebagian tenda makanya kondisi TPS di sini apa adanya. Pihak kelurahan hanya memberikan dana Rp200.000 untuk TPS ini. “Kami hanya bisa pasrah dengan keadaan ini,” cetusnya kepada HARI INI Kamis (9/09) kemarin pagi.

Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 14, Kelurahan Sukaramai III, Kecamatan Medan Area, memakai pakaian etnis Tionghoa pada pelaksanaan Pemilu legislatif 2009 di TPS tersebut.

Hal itu menarik perhatian warga dan membuat suasana pemilihan menjadi terasa meriah dan unik. Gubernur Sumatera Utara, Syamsul Arifin yang berkeliling meninjau pelaksanaan pemungutan suara di Medan bersama rombongan unsur muspida, juga tertarik dan menyempatkan diri untuk singgah ke TPS yang mayoritas pemilihnya warga etnis Tionghoa.

Sebelumnya, Syamsul Arifin memberikan hak suaranya di TPS 8 di Kelurahan Suka Maju, Kecamatan Medan Johor, kepada wartawan seusai memberikan hak suara, Syamsul Arifin mengajak masyarakat mengunakan hak pilihnya dalam pemilu legisltif 2009.

Pemilu, Lalu Lintas di Medan Lenggang

Suasana arus lalu lintas pada hari pelaksanaan pemilu 2009, Kamis, di beberapa ruas jalan Kota Medan terlihat lenggang. Hal ini karena sebagian besar masyarakat Medan telah mengikuti pemilihan umum di sejumlah TPS di kota Medan.

Dari pantauan HARI INI, kondisi lalu lintas di sejumlah jalan di kota Medan seperti di Jalan Gatot Subroto, Setia Budi, Jamin Ginting, dan Puteri Hijau yang biasanya terlihat padat dan macet, terlihat lenggang. Pemandangan serupa juga terlihat pada perdagangan di Medan yang juga kelihatan lebih sepi dari hari biasanya.

Sementara itu, pusat perbelanjaan di kawasan Sun Plaza, Thamrin Plaza, dan Medan Fair terlihat tampak ramai. Ini karenakan habis melakukan pencontrengan, sejumlah warga berlibur dengan menghabiskan waktu di kawasan mall tersebut.

Penumpang KA Naik 25 Persen

Arus penumpang baik yang keluar dan masuk di stasiun Kereta Api Medan, Rabu menunjukkan peningkatan sebesar antara 20 sampai 25 persen.

Menurut Humas Stasiun Kereta Api Medan, Hendro Budi Santoso saat dihubungi, HARI INI Kamis, peningkatan arus penumpang yang masuk dan keluar dari Medan berkaitan dengan libur panjang selama empat hari serta Pemilu 2009. Peningkatan arus penumpang kereta api diperkirakan akan berlangsung sampai 15 April mendatang.

Dari pantauan, tampak penumpang tujuan Medan - Tanjung Balai - Rantau Prapat dan masuk dari Rantau Prapat - Tanjung Balai - Medan mulai memadati Stasiun Besar Kereta Api Medan.

Meski terjadi peningkatan arus penumpang, namun menurut Hendro, harga tiket tetap seperti biasanya. saat ini tiket kereta api kelas bisnis Rp 60.000 dan kelas eksekutif Rp 70.000 untuk semua tujuan yang berlaku pada hari Senin sampai Kamis. Khusus Hari Sabtu dan Minggu ongkos kelas bisnis Rp 65.000 dan eksekutif Rp 75.000.

Guna mengantisipasi membludaknya penumpang, pihak PT KA rencananya akan menambah gerbong.“Rencananya kami juga akan melakukan penambahan gerbong untuk mengantisipasi melonjaknya penumpang”, paparnya.



Atribut Kampanye Masih Berkeliaran di Medan Deli

HARIAN SORE 'HARI INI'

MEDAN 10.31 WIB Pemilu kemrain, sejumlah atribut kampanye dan baliho partai di sejumlah ruas jalan di kawasan Kecamatan Medan Deli. Seperti di jalan-jalan, becak bermotor, angkutan umum, tiang-tiang listrik dan telepon dan tempat umum masih dapat ditemui oleh kita.

Bahkan, bagi Parpol dan peserta Pemilu yang tidak mengindahkan imbauan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sumut dan Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Paswaslu) Sumut, akan dikenakan tindak pidana Pemilu pasal 269 UU No 10 Tahun 2008 tentang penyelenggara Pemilu bagi anggota DPR, DPD dan DPRD.

Pantauan HARI INI dilapangan, dari masa tenang kemarin hingga pagi ini masih banyak terpajang stiker yang menempel permanen, baliho caleg baik DPRRI, DPD, DPRD Provinsi maupun DPRD kabupaten/kota, Bendera dan lambang Parpol di jalan-jalan kecamatan Medan Deli. Seperti sepanjang jalan Titi Papan, Bendera parpol PDIP, Barnas, Demokrat, PBR dan stiker maupun Baliho dari PAN Zunifasman Caleg DPRD Medan no urut.1, Racmad Munte Caleg DPR RI no 8 disimpang pertemuan Marelan raya. Dijembatan Marelan bendera dari parpol PDS, Gerindra, PDP, PKD dan di Pasar III Marelan Raya bendera PKS, Gerindra, PPI (Partai Pemuda
Indonesia) serta Baliho Caleg Golkar, OK Chaidir dilingkungan XII.

Selain itu, dikawasan KIM I Mabar Caleg Pan DPRD Provinsi Sumut No.4, Adi Munasip, Usaha Tarigan Caleg DRD Medan no.10, Martinus Managkis Caleg DPRD Medan no.8 dari PPRN, Panda Nababan Caleg PDIP, dan Caleg Golkar Noorfina Winora DPR RI no urut 20 di simpang Dobi dan tempat-tempat lain yang mengganggu ruang publik di Kecamatan Medan Deli.

Padahal, jelang H-1 atribut parpol dan foto caleg harus sudah bersih. Dari kondisi yang ada, terlihat bahwa Parpol dan caleg peserta Pemilu tidak mengindahkan imbauan KPUD Sumut dan Panwaslu yang merupakan perpanjangan dari KPU Pusat karena masih memajang poster caleg dan lambang Parpol di jalanan.

Dinas Pertamanan Pemko Medan, bersama Satpol PP, Kapoltabes, KP3 Belawan, KPU, Panwaslu dan sejumlah Camat dan muspika lainnya. Melakukan penertiban terhadap sejumlah atrbut parpol tersebut. Namun, penertiban tersebut masih belum maksimal karena keterbatasan jumlah personil. hal ini diungkapkan, Kepala Satpol PP, Musaddat. Dia menambahkan, dengan jumlah 300 personil Satpol PP dan dibantu pihak kepolisian sepertinya tidak mungkin penertiban ini selesai pada hari ini. “kita hanya memfokuskan wilayah inti kota Medan saja,” jelasnya.

Sementara itu, Koordinator Panwaslu Dapil I Kota Medan, Bambang Abimayu SH, menyambut baik apa yang dilakukan parpol dan caleg yang mempunyai inisiatif untuk menurunkan baliho dan spanduknya sendiri. “Selama ini baliho telah mengganggu ketertiban umum, untuk itu kita berharap para caleg supaya menurunkan semua atribut mereka. Jika tidak, kami akan menurunkannya karena sudah memasuki minggu tenang ,” jelasnya.

Menurut Ketua Panwaslu Sumut, Ikhwaluddin Simatupang, kepada HARI INI dinihari tadi mengatakan, sebelumya pihaknya telah melayangkan surat ke seluruh pimpinan wilayah Parpol peserta Pemilu. Dan diharapkan, melalui layangan surat yang diberikan kepada pimpinan wilayah Parpol peserta Pemilu itu hendaknya dipatuhi dan mengikuti ketentuan yang berlaku.

Hal yang sama juga diungkapkan Ketua KPUD Sumut, Irham Buana Nasution. Dikatakannya, foto caleg peserta Pemilu mulai dari DPRRI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/kota sertta atribut kampanye lainnya harus sudah bersih namun hingga hari ini masih banyak terdapat atribut kampanye dikawasan Medan. Padahal sebelumnya
kita telah menyurati para caleg dan parpol untuk segera membersihkan. (darwinsyah)

Masayarakat Perantau di Medan Tidak Menyontreng

MEDAN 12.01 WIB Sejumlah mahasiswa perantau di Medan memilih tidak pulang kampung untuk menyontreng, alasannya antara lain karena kampung halaman jauh dan sebagian lagi sengaja memilih golput.

Mahasiswa Unimed asal Sibolga, Haris Syahputra kepada HARI INI, ia tidak pulang kampung untuk menyontreng karena kampungnya yang jauh. “Ongkos pulang kampung saja sudah berapa, lebih baik liburan di Medan kalau hanya untuk itu,” ujarnya.

Ia menambahkan, begitu banyaknya para caleg membuatnya bingung dan bosan sehingga tidak tertarik untuk memilih. Demikian juga Mahasiswa USU asal Batubara, Rizka mengatakan tidak ingin pulang kampung karena tidak tertarik dengan profil para caleg. “Tugas di kampus sangat banyak, sehingga milih ngerjain tugasm terlebih tidak begitu kenal profil caleg,”tandasnya.

Lain dengan Jefri Siaturi, 22 tahun penduduk warga Jalan Mangaan Lingkungan XI yang ingin menyontrng di TPS 36 Mabar malah tidak diperbolehkan alasan ketua KPPS tersebut dia tidak memilki data di TPS 36. dia disuruh melaporkan ke Kelurahan Mabar namun setelah sampai di sana oleh pihak KPPS Kelurahan tidak bisa menyontreng karena waktu menunjukkan pukul 11.58 WIB.

Jefri kepada HARI INI mengatakan kekesalannya hak pilih tidak dapat digunakan, padahal dirinya tidak ingin golput. "Saya kecewa sekali suara akhirnya golput, pihak Panita Pemilu di sini tidak becus," cetusnya.

Surat Suara Tertukar
Pelaksanaan pencontrengan di Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Seituan Deliserdang, sekitar 13,5 kilometer dari Kota Medan ditandai dengan kesalahan berupa tertukarnya surat suara.

Terungkapnya kasus tertukarnya surat suara ini baru diketahui saat proses pencontrengan tengah berlangsung. Tak ayal petugas di tempat pemungutan suara (TPS) kelabakan karena sudah puluhan orang yang mencontreng.

Untungnya petugas TPS tanggap dengan langsung menghentikan sementara kegiatan pencontrengan menunggu hasil kordinasi dengan pihak Panitia pemungutan Suara (PPS). Sembari menunggu petugas TPS melakukan pensortiran surat suara yang tertukar.

“Maaf bapak dan ibu, proses pencontrengan terpaksa dihentikan sementara,” kata Joko, petugas di TPS X memohon pengertian warga yang sudah berkumpul hendak memilih.

Kasus tertukarnya kertas suara di sejumlah TPS Deliserdang dengan daerah lain ini cukup disesalkan Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Seirotan, Supriyanto BSc. “Kami kecewa dengan kerja KPU yang lalai sehingga surat suara tertukar,” katanya.

Meski kasus tertukarnya surat suara dapat segera diketahui, namun pekerjaan petugas TPS cukup terhambat. Para petugas terpaksa melakukan pensortiran ulang surat suara.



Kapoldasu: Salut Lihat Kondusifitas Kota Medan

MEDAN 12.00 WIB Kapoldasu Irjen Pol Badrodin Haiti dan Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjend Sulistyo Ishak, Kamis (9/4), turun ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) 8 dan 9 Jalan STM Medan Johor.

KaPoldaSU

Kapoldasu nampak telah hadir dari pagi, memantau perkembangan situasi di Kota Medan. Sementara Wakadiv Humas Polri datang belakangan.

Kapoldasu kepada wartawan mengatakan, pihaknya salut dengan kondusifitas Kota Medan dimana jalan-jalan lengang, dan masyarakat antusias menuju TPS.

“Saya cukup bangga, dimana jalan-jalan lengang, dan masyarakat antusias menuju TPS,” ungkapnya.

Kapoldasu mengungkapkan, pihaknya telah menurunkan personil penuh dalam pengamanan Pemilu kali ini.

Poldasu mengerahkan personil untuk wilayah perbatasan Sumut-Aceh dengan pengamanan semaksimal mungkin guna menjaga adanya kemungkinan gangguan.

“Personil kepolisian yang disiagakan mencapai 12.450 personil, dibantu dengan Linmas sekitar 95.000,” ungkap Kapolda.

Sementara itu Wakadiv Humas Polri mengatakan, pihaknya salut dengan kondusifitas Pemilu di Sumut khususnya Kota Medan. “Sesuai laporan dari monitoring se Indonesia, keadaan masih aman dan kondusif,” ungkap Sulistyo.

Menurut Wakadiv Humas, pihaknya akan melakukan pengawalan terhadap proses pemungutan, penghitungan dan distribusi suara hingga ke KPPS di kecamatan.

“Personil kepolisian akan melakukan pengawalan terhadap pemungutan dan distribusi surat suara ke KPPS di kecamatan, sebagai upaya pengamanan maksimal,” ungkapnya.

Dan untuk pengamanan pemilu ini, pihak kepolisian juga akan mengawal selama 223 hari, hingga pengamanan pilpres nanti.

“Kekuatan yang diturunkan Polri untuk pengamanan Pemilu ini mencapai dua pertiga kekuatan yang ada,” katanya.

Biarkan Rakyat Memilih kata GUBSU

GubSU

MEDAN 09.30 Sumatera Utara H Syamsul Arifin SE, meminta masyarakat jangan dipengaruhi dan membiarkannya memilih.

Hal tersebut diungkapkan Syamsul Ariflin kepada Wartawan, Kamis (9/4) sebelum melakukan pencontrengan. “ Saya meminta masyarakat janganlah dipengaruhi, biarkan mereka memilih. Jangan karena kepentingan sekalipun,” ungkap Gubsu.

Syamsul juga mengaku salut dengan antusias warga yang datang ke TPS untuk pemungutan suara. “Lihat saja, masyarakat cukup antusias. Lihat saja jalan-jalan lengang,” ungkap Syamsul.

Gubernur didampingi istri Fatimah Habibi dan ibundanya datang sekira pukul 09.30 WIB. Gubsu langsung melakukan pendaftaran, dan mengantri. Ia juga mengaku, jika dalam Pemilu kali ini dirinya merupakan rakyat yang berkewajiban melakukan pencontrengan.

“Saya kan masyarakat sekarang, jadinya saya melakukan pencontrengan,” ungkapnya.

Bupati dan Wabup Sergai Nyontreng di TPS 14

SEI RAMPAH Bupati Sergai HT Erry Nuradi, Ketua TP-PKK Sergai Ny Hj Evi Diana Erry, Wabup H Soekirman bersama Ny Hj Marliah Soekirman, Plt Sekda Drs H Haris Fadilah MSi bersama istri dan pejabat lainnya, Kamis (9/4) tepat pukul 09.00 WIB, tiba di TPS 14 di lapangan bolakaki Desa Firdaus.

bupati

Bupati, Ny Hj Evi Diana Erry dan Wabup Sergai H Soekirman usai
mencontreng di TPS 14 Desa Firdaus.

Setelah mendaftar dan menunggu sesuai nomor antrian, Bupati dan Wabup beserta istri, menerima kertas suara setelah namanya dipanggil petugas KPPS. Usai mencontreng setelah memakan waktu lebih 5 menit, Bupati, Wabup beserta rombongan lainnya melakukan pencelupan jari tangan tanda sudah selesai menggunakan hak pilihnya.

Kemudian, rombongan Bupati HT Erry Nuradi bergerak menuju Kecamatan Tebing Syahbandar dan kecamatan lainnya guna memantau situasi pencontrengan.