This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

Selasa, 31 Maret 2009

Nasib Bendera Partai Politik

Bendera Partai Demokrat yang berada tanda tidak boleh menikung dipersimpangan jalan.

Nasib bendera Partai Keadilan Sejahtera yang berada tepat di depan kantor Panwaslu Medan Deli di Jalan Mangaan 8 no 74 yang digunakan sebagai tanda ada lubang dijembatan selokan.

Dibalik Kampanye, Pemulung Mengais Untung

HARIAN SORE 'HARI INI

MEDAN 09.25 WIB
Masa Kampanye tinggal delapan hari lagi, namun para pemulung terus mengais untung, beberapa dari mereka kebanjiran rezeki dengan sampah yang dihasilkan dari kampanye yang sudah lama berlangsung ini.

Pantuan HARI INI dilapangan Lapangan Pertiwi Jalan Budi Pembangunan, Lapangan Helvetia, Lapangan Bola Kaki Air Bersih. Kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) Legeslatif yang sedang berlangsung saat ini, ternyata membawa keberuntungan bagi para pemulung. Seperti kampanye yang diselenggarakan di lapangan Gajah Mada, Jalan Krakatau Medan. Para pemulung banyak memperoleh keuntungan dari sampah-sampah yang bisa didaur ulang dan sampah lainnya.

Ketika para Caleg (Calon Legislatif) sedang sibuk melakukan orasi dengan menyampaikan janji-janjinya dengan semangat yang berkobar-kobar, para pemulung yang datang untuk malah mengais rejeki. Mereka dengan tekun mengumpulkan botol-botol atau gelas kemasan isi ulang yang bekas digunakan oleh massa yang memadati lapangan Gajah Mada tersebut.

Salah seorang pemulung di jalan Gajah Mada yang sedang asyik mencari nafkah Anto,35 yang sehari-hari dapat mengumpulkan 4 sampai 5 Kg botol bekas per hari. selama ada kampanye dilaksanakan oleh partai-partai yang ikut dalam Pemilu Legeslatif,” ungkapnya kepada HARI INI tadi pagi.

Diselenggarakannya kampanye model rapat umum/terbuka seperti ini sepertinya memang meberikan berkah kepada para pemulung. Meskipun dengan berpanas-panasan mereka mengutip botol dan gelas kemasan isi ulang , akan tetapi begitu mereka pulang kerumah, mereka bisa membawa uang yang lumayan dari hasil penjualan barang-barang bekas tersebut.

“Ya,lumayanlah bisa cukup untuk makan kami dirumah. Pendapatan kami dari adanya kampanye ini sedikit bisa bertambah, hal ini sudah pasti kami syukuri,” katanya.

Menurutnya, dimanapun lokasi kampanye rapat umum di Kota Medan ini digelar, dirinya tetap mendatanginya dengan berjalan kaki untuk mengutip bararang-barang bekas tersebut. Panas yang menyengat kulitnya pun tidak lagi menjadi penghalang baginya untuk memburu barang-barang bekas tersebut,”setidaknya, selain dapat botol dan gelas kemasan isi ulang yang bisa dijual, kita juga mendapat kaos dari partai-partai yang kampanye. Lumayan untuk ganti dirumah,” tambahnya.(darwinsyah)

Soal Penganiayaan Siswa SMU Pancawan

*Guru Akui Pemukulan

Kasus pemukulan terhadap dua siswa SMK Pancawan Medan, Boyke dan Taufik yang dilakukan dua Guru nya Darmawan Barus dan Veranika mulai terungkap, kedua guru tersebut mengakui telah melakukan pemukulan terhadap dua siswanya yang kini telah pindah sekolah ke SMK di Deliserdang. Hal ini diakui Darmawan Barus, dalam pertemuan yang dilakukan di Komisi B DPRD Medan,. “Sebelumnya kami menerima laporan jika ada tiga siswa yang tidak memakai seragam, namun saya belum menegurnya, begitu juga pada hari kedua,” ungkap Darmawan Barus.


Dia juga mengatakan, pada hari ketika dirinya memanggil siswa tersebut kemudian mendorong mukannya dengan tangan.“Saya panggil siswa tersebut, kemudian saya hanya mendorong mukannya saja,” papar

Darmawan. Sementara itu Veranika mengakui jika dirinya tidak pernah melakukan tindakan penamparan dan lainnya. “Saya tidak pernah melakukan itu, bahkan saya tidak pernah menyentuh anak ibu,” ungkapnya
tegas.

Siswa Ngaku Ditelanjangi

Sementara itu, dua siswa Boyke dan Taufik saat ditanya mengatakan, jika dirinya diperlakukan tidak senonoh oleh guru SMK pancawan. “ Bang, pertama saya dipanggil alasannya karena saya tak memakai seragam dan memakai sendal. Kemudian saya di bawa keruangan dan ditanyai,” ungkapnya.

Lebih lanjut Boyke juga mengatakan tanpa diketahui apa alasannya salah seorang guru bernama Darmawan kemudian melakukan pemukulan.“Setelah saya dipanggil, tiba-tiba pak Darmawan memukul saya. Sudah itu saya disuruh membuka baju oleh ibu Veranika,” paparnya lagi.

Boyke mengakui tidak mengerti dengan alasan penelanjangan dan pemukulan yang dilakukan gurunya tersebut. Boyke juga mengakui jika selama menuntut ilmu di SMK Pancawan dirinya tidak pernah mengalami masalah apa-apa.


Menanggapi permasalahan ini Komisi Perlindungan Anak Daerah Sumatera Utara, Muslim Harahap mengatakan, KPAID telah menerima kasus ini pada 12 Januari 2009 dan pihaknya mengatahui jika masalah tersebut merupakan tindak pidana . “Permasalahan ini masih ditangani Polsek Delitua, dan kini kasusnya masih ditindaklanjuti dan polisi masih mengumpulkan bukti-bukti,” paparnya.


Muslim juga mengakui jika pihaknya telah melakukan wawancara dan menurut bukti forensik dan bukti lainnya terdapat luka tumbuk benda keras.

Akan Beri Tindakan
Sementara itu, Pendiri sekaligus Ketua Yayasan SMK Pancawan, Masti Pancawan ketika dikonfirmasi mengatakan jika pihaknya akan melakukan teguran kepada Guru yang melakukan pemukulan terhadap siswa. “Di Sekolah kita memang diberlakukan disiplin tegas, namun tidak membenarkan pemukulan,” papar nya.Masti juga mengakui jika selama SMK Pancawan berdiri baru kali ini kasusnya mencuat kepermukaan.
Namun yang mengherankan, ketika ditanya soal sanksi yang akan diberikan kepada guru yang melakukan pemukulan Masti Pancawan mengatakan jika permasalahan pemukulan hanya biasa saja.


“Itu biasa saja, namanya juga gurunya masih muda. Dan tidak benar jika ada siswa yang sampai berdarah dan luka akibat pemukulan itu. Ini terlalu dibesar besarkan,” paparnya.

Sementara itu Komisi B DPRD Medan, meminta pihak SMK Pancawan menegur dan memberikan peringatan terhadap guru yang melakukan pemukulan tersebut. “Kita meminta pihak SMK Pancawan memberikan peringatkan Guru yang melakukan pemukulan terhadap siswa “, ungkap Jusmar Efendi .