Selasa, 31 Maret 2009

Soal Penganiayaan Siswa SMU Pancawan

*Guru Akui Pemukulan

Kasus pemukulan terhadap dua siswa SMK Pancawan Medan, Boyke dan Taufik yang dilakukan dua Guru nya Darmawan Barus dan Veranika mulai terungkap, kedua guru tersebut mengakui telah melakukan pemukulan terhadap dua siswanya yang kini telah pindah sekolah ke SMK di Deliserdang. Hal ini diakui Darmawan Barus, dalam pertemuan yang dilakukan di Komisi B DPRD Medan,. “Sebelumnya kami menerima laporan jika ada tiga siswa yang tidak memakai seragam, namun saya belum menegurnya, begitu juga pada hari kedua,” ungkap Darmawan Barus.


Dia juga mengatakan, pada hari ketika dirinya memanggil siswa tersebut kemudian mendorong mukannya dengan tangan.“Saya panggil siswa tersebut, kemudian saya hanya mendorong mukannya saja,” papar

Darmawan. Sementara itu Veranika mengakui jika dirinya tidak pernah melakukan tindakan penamparan dan lainnya. “Saya tidak pernah melakukan itu, bahkan saya tidak pernah menyentuh anak ibu,” ungkapnya
tegas.

Siswa Ngaku Ditelanjangi

Sementara itu, dua siswa Boyke dan Taufik saat ditanya mengatakan, jika dirinya diperlakukan tidak senonoh oleh guru SMK pancawan. “ Bang, pertama saya dipanggil alasannya karena saya tak memakai seragam dan memakai sendal. Kemudian saya di bawa keruangan dan ditanyai,” ungkapnya.

Lebih lanjut Boyke juga mengatakan tanpa diketahui apa alasannya salah seorang guru bernama Darmawan kemudian melakukan pemukulan.“Setelah saya dipanggil, tiba-tiba pak Darmawan memukul saya. Sudah itu saya disuruh membuka baju oleh ibu Veranika,” paparnya lagi.

Boyke mengakui tidak mengerti dengan alasan penelanjangan dan pemukulan yang dilakukan gurunya tersebut. Boyke juga mengakui jika selama menuntut ilmu di SMK Pancawan dirinya tidak pernah mengalami masalah apa-apa.


Menanggapi permasalahan ini Komisi Perlindungan Anak Daerah Sumatera Utara, Muslim Harahap mengatakan, KPAID telah menerima kasus ini pada 12 Januari 2009 dan pihaknya mengatahui jika masalah tersebut merupakan tindak pidana . “Permasalahan ini masih ditangani Polsek Delitua, dan kini kasusnya masih ditindaklanjuti dan polisi masih mengumpulkan bukti-bukti,” paparnya.


Muslim juga mengakui jika pihaknya telah melakukan wawancara dan menurut bukti forensik dan bukti lainnya terdapat luka tumbuk benda keras.

Akan Beri Tindakan
Sementara itu, Pendiri sekaligus Ketua Yayasan SMK Pancawan, Masti Pancawan ketika dikonfirmasi mengatakan jika pihaknya akan melakukan teguran kepada Guru yang melakukan pemukulan terhadap siswa. “Di Sekolah kita memang diberlakukan disiplin tegas, namun tidak membenarkan pemukulan,” papar nya.Masti juga mengakui jika selama SMK Pancawan berdiri baru kali ini kasusnya mencuat kepermukaan.
Namun yang mengherankan, ketika ditanya soal sanksi yang akan diberikan kepada guru yang melakukan pemukulan Masti Pancawan mengatakan jika permasalahan pemukulan hanya biasa saja.


“Itu biasa saja, namanya juga gurunya masih muda. Dan tidak benar jika ada siswa yang sampai berdarah dan luka akibat pemukulan itu. Ini terlalu dibesar besarkan,” paparnya.

Sementara itu Komisi B DPRD Medan, meminta pihak SMK Pancawan menegur dan memberikan peringatan terhadap guru yang melakukan pemukulan tersebut. “Kita meminta pihak SMK Pancawan memberikan peringatkan Guru yang melakukan pemukulan terhadap siswa “, ungkap Jusmar Efendi .


0 comments: