This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

Senin, 01 Desember 2008

Mangkubumi Update: Mana Perhatian Gubsu!

MHD DARWINSYAH PURBA & DIAN SYAHPUTRA
WASPADA ONLINE

MEDAN - Korban kebakaran Mangkubumi mulai membangun kembali rumah mereka pasca kebakaran hebat yang terjadi 20 November lalu.

Sejak sore tadi, warga membangun rumah mereka dengan bahan bangunan seadanya. Mereka mengeluhkan minimnya bahan bangunan yang mereka miliki. “Kami beli sendiri balok-balok ini, tidak ada perhatian dari Pemrov dan Pemko, yang ada cuma bantuan seng dari partai,” ujar Irwanto,42, korban kebakaran.

Warga menuding Pemrov Sumut dan Pemko Medan tidak memiliki niat untuk membantu mereka. Buktinya setelah hampir dua minggu setelah kebakaran, Gubsu dan Wakilnya tidak pernah berkunjung ke lokasi kebakaran.”Mana janji-janjimu Syamsul dan Gatot, pintarnya cuma saat kampanye saja, janjinya akan memperhatikan rakyat kecil, tapi kenyataannya nol, mereka sibuk dengan acara sesama pejabat, salah pilih kami saat Pilkada lalu,” ujarnya dengan kesal.

Selain membangun rumah mereka dengan balok seadanya, tampak juga beberapa rumah yang dibangun permanen dengan batu bata.

Sementara itu di lapangan kosong samping lokasi kebakaran telah dibangun barak hunian sementara, namun tanpa sekat ruangan antarpenghuni. Barak ini umumnya dihuni oleh wanita dan anak-anak. “Lumayanlah ada barak sementara ini, setidaknya saat hujan kami tidak kebanjiran,” ujar Lastri,36.

Pantuan Waspada Online dilokasi penampungan, posko-posko bantuan sudah banyak yang beranjak dari lokasi penampungan seperti posko yang didirikan oleh partai golkar, sejak kemarin sudah beranjak dari lokasi kebakaran. Padahal para korban kebakaran masih sangat membutuhkan bantuan dari berbagi pihak, situasi dan kondisi mereka hingga masih belum baik.

PT Islam belum jelas, kata Syahrin harahap

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

MEDAN - Rektor Universitas Al-Washliyah (Univa) Medan Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA, mengatakan, sampai saat ini belum ada rumusan yang jelas tentang kriteria sebuah perguruan tinggi Islam menyebabkan orientasi pelaksanaan dan kompetensi lulusannya juga menjadi tidak jelas.

“Oleh karena itu Univa akan menggagas terwujudnya universitas Islam, paling tidak dengan dua model universitas Islam yang umum terdapat di dunia Islam,” katanya di Medan, Minggu.

Pertama, universitas yang mengasuh fakultas dan program studi bidang agama namun di dalam fakultas dan program studi umum, keislaman diaktualisasikan dalam bentuk penetapan mata kuliah agama.

Kedua, universitas yang mengasuh fakultas dan program studi umum serta program studi agama, namun keislaman tidak saja diaktualisasikan dalam bentuk mata kuliah agama, akan tetapi nuansa Islam diterapkan dalam seluruh proses dan materi setiap mata kuliah.

Dia menyebutkan, universitas Islam memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan melalui penerapan teori-teori akan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penerapannya yang berlandaskan nilai-nilai Islam.

“Paradigma Universitas Islam sangat mempengaruhi proses belajar mengajar dan sikap terpelajar serta moralitas lulusannya. Paradigma itu harus menjiwai seluruh proses belajar mengajar, kurikulum dan pengabdiannya serta partisipasi civitas akademika serta lulusannya dalam pembangunan,” katanya.

Pembantu Rektor I Univa Sultoni Trikusuma mengatakan, Univa memerlukan paradigma yang lebih jelas mengenai pengembangannya sebagai universitas yang memiliki visi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan berbasis Islam.

Ini dimaksudkan agar dapat mewujudkan Univa sebagai pusat keunggulan (centre of excellence) bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbasis Islam dalam pengembangan peradaban dan kebudayaan, untuk kesejahteraan umat manusia pada tingkat nasional dan regional.

SPBU di Medan diserbu dan kehabisan stok premium

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

Pemerintah resmi menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium atau bensin sebesar Rp 500 per liter, menjadi Rp5.500 per liter, mulai Senin (1/12) ini. Pemerintah menaikkan harga BBM 25 Mei silam karena harga minyak mentah di pasaran dunia tak terkendali, mencapai 145 dollar AS per barrel. Ketika harga minyak anjlok ke level 49 dollar AS per barrel pekan ini, pemerintah menurunkan harga bensin dari Rp6.000/liter yang bertahan selama enam bulan.

"Terhitung berlaku mulai pukul 00.00 WIB tanggal 1 Desember 2008, harga eceran Bahan Bakar Minyak (BBM) tertentu jenis Premium turun menjadi Rp5.500 per liter," kata Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat Departemen Energi dan Sumbar Daya Mineral Departemen ESDM Sutisna Prawira dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu (30/11).

Ketetapan penurunan harga ini didasarkan pada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38 tahun 2008 tentang Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Tanah (Kerosene), Bensin Premium, dan Minyak Solar (Gas Oil) Untuk Keperluan Rumah Tangga, Usaha Kecil, Usaha Perikanan, Transportasi dan Pelayanan Umum, tanggal 28 November 2008.

Ternyata kebijakan tersebut mengakibatkan beberapa SPBU kehabisan premium, karena sejak pagi di Medan diramaikan oleh konsumen pemilik kendaraan. Di beberapa SPBU di Medan terlihat antrean kendaraan untuk mengisi bensin. Para petugas SPBU di sana terlihat sibuk melayani konsumen.

Ramainya konsumen juga diungkapkan petugas SPBU Jamin Ginting Padang Bulan Medan, Daniel Adrian, tadi siang. Menurut Adrian, sejak pagi SPBU Jamin Ginting terlihat lebih ramai dari hari biasa. “Dari tadi banyak yang ngantri, nggak seperti biasanya,” jelasnya.

Hal serupa juga terjadi terlihat di SPBU Jln Sei Serayu. Akibatnya, SPBU tersebut kehabisan premium dari pukul 11.30. “Ini baru habis, tapi sebentar lagi premiumnya datang,” ujar pegawai SPBU Jln Sei Serayu., premiumnya habis dikarenakan SPBU di daerah Setia Budi juga kehabisan premium. “Banyak yang lari ke sini.”

Pantauan Waspada Online dilpanagan hingga pukul 17.00 WIB, beberapa SPBU di Kota Medan kehabisan premium, seperti SPBU Jamin Ginting Padang Bulan dan SPBU di Jln Brigjen Katamso, jln Yos Sudarso, Jln Kapten Muslim dan Jln SM Raja.

Menanggapi turunnya premium, Budi,35, pegawai swasta mengatakan, “Nggak ada artinya, kalau turunnya hanya Rp500. Paling hematnya cuma seribu rupiah,“ katanya.

Penderita HIV/AIDS mayoritas usia muda

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

Pengidap HIV/AIDS di Sumatera Utara merupakan mayoritas usia muda. Melihat hal ini, Komisi Penanggulangan AIDS mengajak pemuda Sumatera Utara menjadikan Hari AIDS se-dunia sebagai momentum merubah prilaku buruk.

Angka pengidap HIV/AIDS setiap tahunnya mengalami peningkatan. Di Sumut sendiri, penyebaran HIV/AIDS semakin meluas hingga di 21 kabupaten kota. Hal ini tentunya cukup memprihatinkan semua orang. Termasuk Komisi Penanggulangan AIDS atau KPA yang konsen mengamati dan berusaha mengurangi pengaruh buruk HIV/AIDS di Indonesia.

Menyambut peringatan Hari AIDS se-dunia yang jatuh pada hari ini, Ketua Pelaksana Harian KPA Sumut, Linda T. Maas mengajak para pemuda Sumatera Utara mengetahui dengan baik dan tepat permasalahan HIV/AIDS. Hal ini tentunya diiringi rasa kesadaran bahwa prilaku bebas yang banyak dilakukan remaja sekarang ini, sangat berpotensi menularkan virus penyakit tersebut.

Linda T. Maas menambahkan, agar tidak terjebak dengan prilaku buruk sangat penting bagi para pemuda untuk mengisi waktunya dengan hal yang positif. Bahkan pengaruh baik yang ada sangat diperlukan untuk mempengaruhi orang di sekitar.

Sedangkan bagi yang telanjur melakukan prilaku beresiko, dianggap perlu merubah kebiasaan kearah yang lebih baik. Karena semua pemuda Indonesia merupakan harapan keluarga, bangsa, dan negara.

Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara, hingga September 2008, kasus HIV di Sumatera Utara sudah mencapai 700 lebih kasus. Sedangkan kasus pengidap AIDS mencapai 500 lebih kasus.

Menurut Koordinator lapangan LSM H2o, Mhd Ariandi, S.Sos kepada Waspada Online mengatakan sebenar banyak kasus penderita HIV/AIDS yang masih belum terdeteksi oleh LSM maupun pemerintah karena malu ataupun dengan alasan lain.

“penyebaran ini disebabkan oleh hubungan seks yang bebas artinya berganti-ganti pasangan dan tidak setia, Drugs no yaitu pemakaian jarum suntik yang bergantian. Edukasi penanggulangan HIV/AIDS dimasyarakat sangat minim padahal apabila langkah sesering mungkin dilakukan dapat menekan laju pertumbuhannya. Masalah kondom meski menjadi pro dan kontra dimasyarakat tapi kondom adalah media alternatif ketiga untuk menangkal HIV/AIDS terus perkembangan dimasyarakat luas,” jelasnya.

Pemerintah gagal pimpin negara, kata buruh

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

Kesesalan masyarakat buruh terhadap pemerintah tampaknya belum selesai. Hal ini terlihat jelas pada statemen pemimpin sejumlah aliansi buruh pada kegiatan dialog kerakyatan yang digelar di kota Medan. Bahkan, sejumlah pemimpin aliansi buruh menganggap pemerintah gagal memimpin negara.

Sejumlah pemimpin aliansi buruh menganggap pemerintah gagal memimpin negara. Hal ini disampaikan oleh para pemimpin aliansi buruh pada acara dialog kerakyatan yang digelar oleh Bugiakso selaku Ketua Jenderal Sudirman Centre, tadi pagi di kota Medan.

Acara dialog kerakyatan ini membahas permasalahan pemilu yang dianggap krisis akan kepemimpinan dan transisinya demokrasi di Indonesia. Dan nyatanya sejumlah pembicara, yang di antaranya juga pemimpin buruh merasa pesimis terhadap pelaksanaan pemilu 2009.

Ketua Umum Solidaritas Buruh Sumatera Utara, Agus Arifin, dia menganggap kegagalan pemerintah dalam memimpin negara terbukti dari kebijakan-kebijakan pemerintah yang memberatkan kaum buruh. Hal inilah yang menjadi alasan dirinya beserta kaum buruh lain, seringnya melakukan aksi. Hal yang tidak jauh berbeda juga diungkapkan Mukhyar, Sekjen Pilar Perjuangan Nelayan Sumatera Utara.

Kegagalan pemerintah memimpin negara terlihat dari ketidak berpihakan pemerintah terhadap kaum buruh nelayan. Banyak kasus yang merugikan nelayan yang hingga hari ini tidak terselesaikan pemerintah.

Menurut Ketua SBSI Sumut Pahala Napitupulu, di meja kerjanya tadi siang kepada Waspada Online, mengatakan kegagalan suatu pemerintahan parameternya adalah pemerintah dapat menanggulangi pangangguran, pertumbuhan perekonomian dan peningkatan perkapita.

Dia menambahkan, bahwa daya beli masyarakat sekarang sangat minim karena gejolak ekonomi yang disebabkan oleh kenaikan BBM waktu lalu walaupun saat ini pemerintah sudah menurunkan namun tidak dapat mempengaruhi daya beli masyarakat.

"Sebuah demokrasi gagal untuk membawa kesejahteraan. Pemilu yang sebentar lagi akan digelar, dianggap tidak akan menyelesaikan permasalahan buruh. Pemilu dianggap sebagai ritual semata. Dan pemerintah hingga hari ini dianggap gagal membawa perubahan kearah yang lebih baik," tegasnya.

Lake Toba in the eyes of Genting International College’s students

MHD DARWINSYAH PURBA & AMIR SYARIF SIREGAR
WASPADA ONLINE

Lake Toba is one of the most favourite destinations for many tourists, domestic or international. It is a volcanic lake with 100 km long and 30 km wide, and 505 m. (1,666 ft.) at its deepest point, in the middle of the northern part of the Indonesian island of Sumatra with a surface elevation of about 900 m. It is the largest volcanic lake in the world. In the middle of the lake, lays a little island named Samosir Island.

Lake Toba has long been one of the most favourite tourist destinations in North Sumatra, besides Bukit Lawang and Nias, for any kind of occasions. For example, a training tour, in which a group of students learning the process of teaching and studying in the schools of North Sumatra, especially around Lake Toba, like 18 of Genting International College’s students, did a few days ago.

They began the study from 27 to 28 November 2008. Those students were so interested to the beautiful view of Lake Toba, its culture and the hospitality of its people. The following is an interview of Waspada Online’s journalist, Darwinsyah Purba, with some of the students of Genting International College, Rose Dalina Hermiza (Malaysia), Apple (Malaysia) and Tsatsa (Mongolia).

What are the objectives of Genting International College’s students in visiting Lake Toba?

Actually, we’re in the middle of semester’s break. And this time, Genting International College decided to do a tour training to Lake Toba, in which the students watch the process of teaching and learning in the schools around here.

What do you think of Lake Toba?

Lake Toba has one of the most wonderful natural views, it’s so amazing. The air is so fresh and clean which makes me really comfortable and fun to stay here.

How’s the society around?

Most people around are nice, like those great traders, who were really kind when they’re offering their stuffs to us. The people are also so humble in greeting every tourist who came here. You can see it clearly through their smiles.

Besides Lake Toba, are there any places which you guys have been visited?

We visited Tuk-tuk by the motorboat with less than 45 minutes and tried “tuak”, it’s deliecious. But the people there told us that it can’t makes you stone, so we don’t really have the guts to drink it much.

What do you think of the society’s culture around here?

All I really know is that mot people here are Batak people. They’re the natives here. They’re nice and friendly. I can’t really explain it in details, but I know that Batak people famous with their ‘ulos’

Is there any special impressions of Lake Toba while you guys here?

Lajke Toba is so beautiful, and the people are so nice. But I notice that the road to come here is a little bit rough and rocky. I hope the Indonesian government, especially North Sumatra government, manages to fix the highway from Medan through here, so more and more people will come to Lake Toba and enjoying its great view.