This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

Senin, 08 Desember 2008

Premium Langka di Medan

*Pengiriman Stok Terganggu Cuaca



WASPADA ONLINE

MEDAN - Persediaan premium di sejumlah SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) di Medan, selama dua hari ini langka. Pantauan Waspada hingga Senin (8/12), beberapa SPBU di Medan kehabisan stok Premium.

Seperti di SPBU 14.202.0118 Jalan HM Yamin Medan. Persediaan premium di tempat pengisian bahan bakar tersebut telah dua hari habis sehingga tidak melayani konsumen.
T. Sembiring, salah seorang karyawan di SPBU itu mengatakan, mereka telah dua hari -Minggu dan Senin- kehabisan stok karena pasokan premium dari Pertamina sebanyak 18 ton sesuai permintaan (DO) belum masuk.

Hal yang sama terjadi di SPBU 14.203.136 di Jl. Letda Sujono. Persediaan premium habis sejak Minggu. Pasokan dari Pertamina belum masuk hingga Senin sore.

Sementara, SPBU di persimpangan kawasan Jl. Aksara yang setiap harinya sangat ramai, pada Minggu dan Senin sepi karena Premium habis.

Salah seorang karyawan di SPBU itu ketika dimintai keterangan menolak menjawab.
Sedangkan Minggu beberapa SPBU di kawasan Jl. Binjai Medan juga mengalami hal sama, di antaranya SPBU di Jalan Medan Binjai Km16 tidak melayani konsumen, karena persediaan premium habis. Begitu pula SPBU di Jl. SM Raja (depan Hotel Semarak) juga tutup.

Staf Humas PT Pertamina Region I Sumut Rustam Aji ketika dihubungi Waspada membenarkan hal itu.

Menurut Rustam, saat ini terjadi kekurangan pasokan premium di sejumlah SPBU di Medan, akibat terganggunya pengiriman stok bahan bakar dari kapal tanker ke depo Pertamina di Labuhan.

Hal ini terjadi akibat faktor cuaca yang kurang baik. ‘’Namun, gangguan tersebut telah dapat diatasi dalam waktu yang tidak terlalu lama, ‘’ ucapnya. Selain itu, habisnya premium karena melonjaknya permintaan konsumen sebanyak 5 persen hingga 10 persen menjelang hari libur dimulai Sabtu.

Alasan lain dikemukakan Rustam, banyak pengusaha SPBU terlambat menebus DO menjelang hari libur.

Khutbah Idul Adha 1429 H di Masjid Agung: Indonesia Masih Bisa Bangkit


WASPADA ONLINE

MEDAN - Bangsa Indonesia masih bisa bangkit dari krisis karena anugerah Allah SWT luar biasa dilimpahkan atas negeri ini. Selain itu, Rasulullah SAW mencontohkan kepada kita bagaimana menghadapi krisis saat ini.

“Ada empat cara yang dilakukan Rasulullah menghadapi krisis,” kata Ir H Tifatul Sembiring dalam khutbah shalat Idul Adha 1429 H di Masjid Agung Medan, Senin (8/12).

Pertama, menurut Tifatul, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT agar Allah melimpahkan keberkahanNya kepada kita. Dan, tunjukkan pengharapan kita hanya kepada-Nya. Selain itu, lanjutnya, perkuat hablum minallah kita.

Kedua, kembali ke jalan Allah, cara-cara yang diridhoi Allah SWT. Tinggalkan sistem bunga dan ribawi. Kembali kepada sistem ekonomi syariah.

Ketiga, perkuat ukhuwah Isla-miyah di antara sesama umat Islam dalam bentuk hablum minannas. Saling mempersaudarakan, saling tolong menolong, memperhatikan berat sama dipikul ringan sama dijinjing.

Keempat, upaya yang maksimal: “Allah tidak membebani dengan apa yang tidak sanggup memikulnya.”

Di hadapan lebih dari seribu jamaah yang memadati ruang dalam Masjid Agung hingga ke pelataran parkir, Tifatul yang juga presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam khutbahnya mengatakan tetap optimis Indonesia bisa bangkit dari krisis global dan lainnya jika potensi dan tuntunan Rasulullah dilaksanakan. “Kita bisa keluar dari krisis ini.”

Menurut Tifatul, anugerah Allah SWT luar biasa dilimpahkan atas negeri ini seperti sumber daya alam: pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dll. Dan, ada sisi lain yang penting untuk dikembangkan yakni entrepreneurship, jiwa pedagang dan Indonesia pasar besar.

Tifatul mengutip hadist: Pintu rezeki ada 20, dan sembilan belas dari dua puluh itu adalah perdagangan” (Al Hadist).

Tifatul mengatakan, Idul Adha bernama Hari Raya Qurban, hari raya kepedulian kepada saudara-saudara yang miskin, duafa dan ditimpa PHK membutuhkan uluran tangan. “Berqurbanlah untuk saudara-saudara seiman kita. Ini bagian merekatkan ukhuwah islamiyah yang dilakukan Rasulullah “ katanya.

Menurut Tifatul, pelaksanaan Idul Adha kali ini disertai dengan krisis moneter yang menghantam seluruh dunia diawali dari persoalan negeri Amerika Serikat seperti kasus macatnya kredit perumahan, kemudian menjadi kisruh dan tidak terkendali.
Dengan sistem jaminan bertingkat, katanya, menyebabkan ambruknya sistem keuangan dan pasar saham di AS. Ditandai dengan bangkrutnya perusahaan Yahudi terbesar Lehman Brothers, sehingga pemerintah George W Bush harus mengeluarkan talangan sebesar 700 miliar dolar setara 8.500 triliun rupiah.

Menurut Tifatul, hal ini semua tidak lain disebabkan kerakusan dan ketamakan manusia. Selain itu, lanjutnya, disebabkan ekonomi sistem super ribawi, ambisi untuk senantiasa menciptakan peperangan dan konflik yang memakan biaya sangat besar, khususnya di Irak dan Afganistan.

Sedangkan Prof Dr H. Hasan Asari, MA dalam khatib Idul Adha di Lapangan Merdeka mengatakan, masyarakat yang tidak melaksanakan ibadah haji, dipersatukan dengan cara menyembelih hewan qurban yang terdapat ikatan sosial mengikat saat pelaksanaannya. Dari pengumpulan dana hingga melaksanakan pemotongan hewan qurban dan pembagiannya terhadap sesama umat maupun yang kurang mampu.

“Ingatlah hadist Rasulullah yang menyebutkan, jika kamu punya rizki, maka berkurbanlah karena itu lebih baik bagimu. Jika kembali kepada kisah Nabi Ibrahim di mana ia rela memenuhi perintah Allah untuk mengorbankan putera kesayangannya,” katanya di hadapan ribuan umat muslim yang melaksanakan shalat Idul Adha di sana.

Menurutnya, berqurban adalah sebagai inti kehidupan terhadap umat muslim. Jika di dalam kalbu anda getaran itu kuat, pupuklah terus agar ia semakin kuat lagi. Jika getaran itu telah lemah, upayakanlah sekuat tenaga agar anda jangan sampai kehilangannya. Jika kalbu anda tidak lagi bergetar oleh gempita takbir, tahlil dan tahmid, bergegaslah mencari frekuensi ilahiyah itu, atau akan terus semakin jauh dari Allah SWT.

Shalat Idul Adha di Lapangan Merdeka dihadiri sejumlah pejabat Pemko Medan seperti Pj Walikota Medan Drs H Afifuddin Lubis MSi, Sekda Medan Dzulmi Eldin, Ketua DPRD Medan Syahdansyah Putra dan Ketua MUI Sumut Prof Dr Abdullah Syah MA.


Masjid Raya Al-Mashun
Sementara itu, di Masjid Raya Al-Mashun Medan, ribuan umat Islam juga memadati masjid dan badan Jalan Sisingamangaraja untuk melaksanakan Shalad Idul Adha. Kendati diwarnai hujan gerimis, namun shalat tetap khusuk dilakukan.

Drs. H. Hasyim Sahid yang bertindak sebagai khatib pada shalat Idul Adha di Masjid Raya Al-Mashun Medan mengatakan, saat ini jutaan umat Islam dari berbagai negara sedang berkumpul di tanah suci Mekkah guna melaksanakan ibadah haji.

Pelaksanaan ibadah haji itu mengisyaratkan semua manusia adalah sama di hadapan Allah SWT. Meski orang yang melaksanakan ibadah haji tersebut adalah pejabat, orang kaya atau orang miskin, namun mereka tetap mengenakan pakaian yang sama.

“Semua manusia diciptakan dari tanah. Yang membedakannya hanya amal ibadah. Karena itu, marilah kita tingkatkan amal ibadah kepada Allah SWT,” ujarnya.

Masjid Assyafi’iyah
Sementara itu, pelaksanaan shalat Idul Adha di Masjid Assafi’iyah Jalan Sukatari, Kel. Suka Maju, Kec. Medan Johor, meski dalam suasana hujan, jamaah membeludak.

Bertindak sebagai imam/khatib ustadz Drs H. Muhammad Soleh, antara lain, mengatakan, pentingnya kaum muslimin melaksanakan qurban setiap tahun.

H. Syaifuddin Zuhri, panitia qurban di Masjid Assyafi’iyah mengatakan, pada Idul Adha ini, warga menyembelih 8 ekor lembu. “Setiap tahun ada peningkatan rata-rata 20 persen.”

Kompleks IAIN

Sedangkan imam dan khatib shalat Id di Masjid Al-Anwar Komplek IAIN Jalan Pancing II Indrakasih Medan, Drs H Muhammad Ali Napiah MA mengingatkan manusia, bahwa di bulan ini, tepatnya Idul Adha, bulan di mana Allah mempersatukan manusia dengan caranya. Yakni dipersatukan antara yang kaya dengan yang miskin, antara negara, antara suku dengan beragam bahasa di Tanah Suci Makkah. Mereka semua tunduk pada peraturan yang diberikan Allah dalam pelaksanaan ibadah haji, sejak dimulai hingga haji perpisahan.

“Dengan Idul Adha ini menelaah lagi pribadi diri untuk tidak menjadi sombong, karena memiliki harta dan kedudukan. Sesungguhnya hal itu hanyalah permainan duniawi semata. Dan yang boleh sombong hanyalah Allah dengan segala zat yang ia miliki,” katanya. [TIMredaksi]