This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

Rabu, 18 Februari 2009

168 Institusi di Dunia Pelajari Bahasa Indonesia

Lebih dari 168 lembaga pendidikan formal maupun non formal di beberapa negara, telah memberikan pelajaran bahasa Indonesia kepada peserta didiknya.

Kepala Balai Bahasa Medan (BBM), Prof. Amrin Saragih, di Medan, mengatakan, Bahasa Indonesia yang juga merupakan sebagai jati diri bangsa Indonesia dapat menjadi bahasa internasional seperti halnya bahasa Spanyol, Inggris, China maupun Prancis.

“Dengan dipelajarinya bahasa Indonesia di lembaga-lembaga pendidikan di beberapa negara di dunia, merupakan peluang emas bagi Bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa internasional,” katanya.

Begitupun, kata dia, usaha menjadikan bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa Internasional harus dimulai dari masyarakat Indonesia sendiri. Artinya masyarakat Indonesia harus lebih mencintai bahasanya sendiri dari pada bahasa asing.

“Yang ironisnya, justru dewasa ini kemurnian bahasa Indonesia banyak dirusak oleh masyarakat itu sendiri terutama kalangan muda dengan banyak menggunakan bahasa campuran. Begitu juga dengan pemimpin-pemimpin kita yang juga banyak menggunakan bahasa campuran baik dalam forum resmi maupun tidak,” katanya.

Sebenarnya, tambah dia, peluang bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa Internasional pernah terbuka pada tahun 60-an ketika Indonesia memprakarsai terbentuknya perkumpulan negara-negara di Asia tenggara yang juga disebut dengan Asean.

Saat itu negara-negara yang menjadi anggota Asean seperti Malaysia, Singapura dan Brunei adalah negara-negara yang banyak masyarakatnya menggunakan bahasa Melayu.

Namun peluang itu menjadi hilang seiring dengan semakin bertambahnya negara-negara anggota Asean yang lebih banyak masyarakatnya tidak menggunakan bahasa Melayu seperti Vietnam, Myanmar, Laos.

Pada bagian lain ia mengatakan, sistem pendidikan Indonesia, bahasa pengantar atau bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Namun, kenyataannya menunjukkan bahwa saat ini sejumlah sekolah telah menyatakan diri mereka sebagai sekolah internasional dengan kebanggaan bahwa bahasa yang digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran adalah bahasa asing, khususnya bahasa Inggris.

Keadaan ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia telah mengalami krisis identitas, yang realisasinya adalah krisis dalam pemakaian Bahasa Indonesia dalam berbagai bidang.

Untuk menggalakkan kecintaan akan Bahasa Indonesia, kata dia, pihaknya dalam waktu dekat ini akan menggelar seminar internasional dan pertemuan Masyarakat Lingustik Utara VII.

Seminar yang digelar tanggal 2-3 Maret di Medan nanti, akan ikuti oleh tokoh-tokoh lingustik dari beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Brunai, dan Indonesai sendiri sebagai tuan rumah.

“Ada sekitar 30 pemakalah dari luar negeri yang akan menyampaikan materinya dan 20 dari Indonesai. Mereka semua merupakan pakar-pakar dalam bidang Bahasa melayu dan Bahsa Indonesai,” katanya.

Sementara Ketua panitia seminar, Dr.T Syafrina M Hum, mengatakan , seminar tersebut bertujuan mencari formula atau rumusan dan strategi dalam menyikapi perkembangan Bahasa Indonesia untuk pembangunan masyarakat dunia.

“Pemateri-pemateri yang berkelas internasional itu nantinya akan menyajikan makalah berupa analisis, kajian pustaka atau hasil penelitian dalam bidang linguistic dan kebahasaan,”katanya.

Sekda Kota Medan: “Stop Proyek di RS Pirngadi!”


Manajemen RSU Pirngadi Medan harus bertanggung jawab dengan menghentikan proyek pembangunan rumah sakit rawat inap kelas III pasien yang telah melewati batas waktu.

Sekda Kota Medan Drs Dzulmi Eldi saat ditemui wartawan, Senin (12/1) di Medan mengatakan proyek itu harus distop (dihentikan). Soalnya telah melampaui satu tahun anggaran. Jadi, tegas Sekda, manajemen RS Pirngadi harus mengambil kebijakan untuk memberhentikan proyek pembangunan. "RSU Pirngadi sudah menyelesaikan tugasnya, pokoknya apapun namanya sudah ada batasannya. Jadi domainnya RSU Pirngadi Medan untuk memberhentikan proyeknya," tegasnya.


Dia menegaskan, sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), RS Pirngadi bertanggung jawab mengelola anggaran. "Bukan lagi penyerahannya ke Pemko Medan atau mana pun, RSU Pirngadi harus menunjukkan tanggung jawabnya," tegasnya.

Sekda juga mengharapkan RSU Pirngadi memiliki komitmen untuk menegaskan seluruh peraturan yang ada terkait penggunaan anggaran. "Bila masih dikerjakan juga, maka seluruh pelanggaran jadi tanggung jawab RSU Pirngadi," ucapnya.

Di tempat terpisah, Kepala Bagian Keuangan Pemko Medan, Datuk Djohansyah mengatakan proyek di RSU Pirngadi Medan cukup beralasan untuk ditelusuri. Sebab, ada kesalahan pemberi pengerjaan dalam hal waktu yakni evakuasi pasien terlambat dilaksanakan. Seharusnya pekerjaan bisa dilaksanakan terhitung 1 Agustus, ternyata baru bisa dilaksanakan 19 September. "Ini alasan cukup kuat, jadi ini harus diperhitungkan lagi dan perlunya ada tim yang dibentuk untuk merumuskan permasalahan proyek pembangunan RSU Pirngadi," katanya.

Dia menambahkan sesuai pembayaran, pihaknya sudah membayar pada November 2008 sebesar 50% dari 95 persen total anggaran, atau 5% dari seluruh anggaran 100% dibuat sebagai jaminan menyosong penyerahan 100% bangunan.

"Tentunya ada pengembangan pengerjaan sekarang ini, maka kami siap membayar untuk tahun ini. Tapi, kalau pengerjaan tetap dilaksanakan tentunya melanggar Keppres No 80/2003," ucapnya.

Dia menerangkan adanya alasan kuat dari RSU Pirngadi ini. Dia menyarankan proyek ini bisa diluncurkan ke tahun 2009 dan dibuatlah anggaran yang tersisa ini menjadi Selisih Penggunaan Anggaran (SILPA) dan dianggarkan lagi pada APBD 2009.

“Kemungkinan ini masih tetap bisa dilakukan dengan catatan perusahaan tetap diberikan denda dan dikenakan black list dari seluruh proyek yang ada di Kota Medan,” ungkapnya

Jurnalis Ramaikan Pemilu Legislatif

(Medan, Hari Ini) – Pemilu legislatif 52 hari lagi, selain selebritis, seniman, pengusahan dan pansiunan jenderal, ternyata para jurnalis ikut berpartisipasi dalam pecaturan politik yang diajukan partai politik (Parpol) menjadi calon anggota legislatif (caleg).

Fenomena politik ini terus bergulir mewarnai dinamika politik ditanah air. sebelumnya jurnais dari Seputar Indonesia yang di bawah naungan RCTI, Putra Nababan juga diisukan menjadi caleg dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Namun berita tersebut dibantah oleh Putra.

Terkait fenomena tersebut, Partai Golkar telah menyerahkan daftar caleg sebanyak 675 orang kepada KPU pada tanggal 19 Agustus 2008. Nama-nama yang diajukan partai berlambang pohon beringin itu di antaranya Tantowi Yahya, Jeremy Thomas dan Nurul Arifin. Sementara, caleg termuda berusia 23 tahun adalah Jerry AK Sambuaga, putra ketua DPP Partai Golkar Theo Sambuaga. Namun terselip salah satu nama dari kalangan jurnalis yaitu Neutya Hafid,30, sebagai calon anggota DPR RI Dapil I Sumatera Utara urut dua di bawah nomor ketua DPP Partai Golkar Burhanuddin Abdullah.

Muetya Hafid seorang sarjana Manufacturing Engineering dari Universitas New South Wales, Sydney-Autralia mengatakan melalui via seluler, Senin (16/02) kepada Hari Ini “saya sudah non-aktif dan bisa kembali kapanpun, resmi sejak bulan September dari Metro TV”

Semula dia tidak tertarik walaupun tawaran itu datang dari politikus senior Golkar Sumut
Tapi, setelah mengetahui dapat restu dari Surya Paloh yang tidak adalah bosnya dan ketua penasehat Golkar.

Hermansyur: UN 2009, PR Semua Pihak!

HARI INI
Mhd Darwinsyah Purba


(Medan. 09.04) – Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2009 semakin dekat berbagai pihak mulai melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi UN yang akan dilaksanakan April mendatang. Baik pemerintah pusat, kabupaten/kota, sekolah dan para murid telah sibuk mempersiapkan diri.

Seperti persiapan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dari Februari hingga Maret akan melaksanakan Pelatihan Penulisan Soal UASBN (Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional) tahun pelajaran 2008/2009 guna mengumpulkan soal-soal yang objektif yang dikumpulkan dari berbagai provinsi seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Riau.

Pemerintah telah menetapakan nilai standar kelulusan nasional dari 5,25 menjadi 5,5. dari data yang dihimpun Hari Ini mengenai nilai kelulusan di Sumatera Utara tahun pelajaran 2008 tingkat ketidaklulusan untuk SMA mencapai 4% dan untuk SMP mencapai 6%.

Sementara apabila diurut per mata pelajaran, mata pelajaran Biologi nilai rata-rata mencapai 7,96, Fisika 7,11, Matematika dan Bahasa Inggris 7,02, nilai yang paling rendah dimata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 6,51. Nilai rata-rata untuk jurusan, IPA mencapai 7,50, IPS 7,34 dan Bahasa dengan nilai rata-rata 6,41. Jadi, nilai rata-rata untuk SMA untuk negeri dan swasta mencapai 6,85 pada tahun pelajaran 2008 lalu.

Kepala SMUN 1 Medan, Rebeca Girsang dimeja kerjanya, Rabu, (18/02) tadi pagi menjelaskan, pihaknya telah banyak melaksanakan berbagai kegiatan untuk menghadapi UN mendatang dengan mengadakan simulasi-simulasi, try out, diskusi dan uji coba pra UN di sekolahnya.

“Kami mencoba melakukan yang terbaik untuk siswa-siswi kami dalam menghadapi UN mendatang, kami pihak sekolah tidak mau dari sekolah ini ada yang gagal satu pun” tegasnya.

Dewi,17, siswi kelas III dari SMUN 3 Medan terkait malasah UN, dia menjelaskan menyiapkan diri baik mental dan fisik karna hal ini juga menjadi salah faktor penghambat untuk mendapatkan hasil maksimal di UN nanti, selain itu harus sesering mungkin melatih diri menghadapi soal-soal yang didapat di sekolah maupun dibimbingan studi.

Kasubdis PMU Dinas Pendidikan Sumut, Hermansyur, Menanggapi adanaya tim sukses sekolah mengatakan, tim sukses dibenarkan asalkan objektif dan tidak menyalahi aturan dengan cara mengadakan pelatihan-pelatihan, simulasi, bimbingan yang dapat membantu siswa-siswanya, bukan dengan berkerja sama dengan tim pengawas.

“kami akan menindak tegas tim sukses yang melanggar aturan dengan memberi sanksi hukum” tegasnya.

Dia menambahkan, “Mari kita bersama-sama menyukseskan UN 2009 ini kerena hal ini adalah PR dan tanggung jawab kita bersama-sama untuk menyiapkan putra-putri kita dalam menghadapi UN mendatang” jelasnya.