This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

Kamis, 03 September 2009





Syamsul Arifin Mandi Keringat
*Saya Tidak Meneken, Itu Tanggungjawab SekdaDIKERUMUNI WARTAWAN: Gubsu H Syamsul Arifin dikerumuni wartawan usai diperiksa di kantor perwakilan KPPU Medan Jalan Ir Juanda Medan, Kamis (3/9).

MEDAN Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Syamsul Arifin, kemarin (3/9), memenuhi panggilan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Pusat. Mantan Bupati Langkat itu diperiksa hampir dua jam di Kantor KPPU Perwakilan Medan, Jalan Ir H Juanda. Syamsul menjalani pemeriksaan pukul 14.40 WIB hingga pukul 16.30 WIB.
Syamsul yang mengenakan baju batik warna biru dan celana panjang hitam itu, datang bersama Kadis Kominfo Sumut, Eddy Syofian. Keberadaan Eddy sendiri dinyatakan untuk mendampingi Syamsul selama pemeriksaan.
Usai menjalani pemeriksaan, Syamsul langsung dihadang wartawan. Dia tampak sedikit panik. Mata dan wajahnya memerah, sementara keringat masih terlihat mengucur deras dan wajah dan kepalanya. Saat dihadang wartawan, Syamsul bersedia memberikan keterangan. Dia mengaku hanya diperiksa sebagai saksi. Kepada wartawan, dia juga bilang,
tak terlibat kasus persekongkolan tender senilai Rp24 miliar pada proyek pembangunan bendungan Irigasi Sei Lepan dan proyek pembangunan jalan lingkar luar Langkat.
Kepada wartawan dia mengaku tidak ikut meneken kontrak atau tender yang diduga KPPU telah terjadi persekongkolan tender atau praktik monopoli. Menurutnya, jika pada dua proyek tersebut terdapat penyimpangan, maka yang bertanggungjawab adalah para pejabat di Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) Kabupaten Langkat yang terlibat dalam proyek tersebut.“Saya sudah beri keterangan terkait pemanggilan KPPU kepada saya sebagai saksi untuk dimintai keterangan. Bahwa saya tidak ada meneken kontrak tender tersebut,” tegas Syamsul.
Dia mengatakan, pemeriksaan dirinya bukan sebagai mantan Bupati Langkat akan tetapi sebagai mantan kepala daerah. Ia bilang, selain para pejabat SKPD yang bertanggungjawab, yang paling kompeten untuk mempertanggungjawabkan dugaan penyimpangan proyek tersebut adalah Sekda Kabupaten Langkat, Surya Djahisa.
“Jadi menurut peraturan perundang-undangan yang baru, yang sudah dijalankan, yang bertanggungjawab atas semua itu adalah Sekda bukan saya. Baik itu berupa kontrak, cek dan giro, bukan tanggungjawab saya,” kata Syamsul mengelak.
Dia menjelaskan, segala yang menyangkut pernyataan, apabila terjadi permasalahan seperti sekarang, itu semua tanggungjawab Sekda dan SKPD. Kepada wartawan, Syamsul menegaskan kembali kapasitasnya dalam pemeriksaan KPPU tersebut. “Kedatangan saya ke kantor KPPU bukan sebagai tersangka, melainkan sebagai saksi,” katanya.
Sebab, lanjut Syamsul, pemanggilan atas dirinya oleh KPPU sebagai saksi, karena pernah menjadi Bupati Langkat. Dalam pemeriksaan itu, kata Syamsul, dia memberi kasaksian di bawah “sumpah”. Isi pemeriksaan sebagai saksi, menerangkan kronologis proses tender dan teknisnya.
“Yang dipermasalahkan itu tender tahun 2007-2008. Walau saat itu sebagai kepala daerah, namun yang bertanggung jawab SKPD. Kenapa? Karena pada saat itu sudah berlaku undang-undang baru,” bilang Syamsul tanpa merincikan undang-undang baru yang dimaksudkannya.
Selain itu, kedatangannya untuk membicarakan solusi, bahwa persaingan usaha ada yang tidak sehat. Maka itu diperintahkan untuk datang dengan sharing mengenai masalah-masalah tersebut.Syamsul, mengatakan, KPPU meminta keterangannya bukan masalah nilai proyek, melainkan masalah teknis tender. Syamsul juga menyangkal kalau dirinya ada menyelewengkan dana proyek sebesar Rp24 miliar itu. Sebab, pemanggilan KPPU atas dirinya menanyakan masalah dugaan persekongkolan tender. “KPPU menanyakan masalah tender, nggak ada dibilang uang itu diselewengkan. KPPU meminta saya menerangkan macam mana proses tender, ya, saya jelaskan,” kilahnya.
Lalu, siapa yang betanggung jawab atas dugaan penyelewengan tersebut? Syamsul sekali lagi dia menampik dan menyalahkan mantan anak buahnya. “Pokoknya yang bertanggungjawab atas semua masalah itu adalah para SKPD, bukan saya,” terangnya.
Ditambahkannya, proyek yang berjalan di Langkat jumlahnya puluhan. Total anggaran 2008 berjumlah Rp240 miliar. “Itu saya tahu dari KPPU, soal jumlah proyek saya sudah tak ingat lagi. Sebab kalau saya coba ingat-ingat, nanti saya jadi tidak Gubsu lagi, Oke…oke…jelas,” tandasnya sambil menuju mobil.
Syamsul boleh saja membantah, mengelak, juga boleh mempersalahkan anak buahnya, atas dugaan persekongkolan tender di Langkat, tapi pemeriksaan kasus tersebut belum selesai. Ketua Tim Komisioner KPPU Pusat, Ahmad Ramadhan Siregar, mengatakan, kasus itu belum bisa disimpulkan karena masih butuh pengusutan secara mendalam. Tapi Ramadhan bilang, untuk sementara pihaknya banyak menemukan kedua proyek itu sarat monopoli.
Saat ditanya, apakah ada kemungkinan kasus tersebut dilimpahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)? Dia bilang, hal itu tidak tertutup kemungkinan. “Saya belum bisa menjawab sekarang soal kepastiannya. Namun tidak tertutup kemungkinan (kasus ini, Red) diperiksa KPK,” ujar Ahmad, usai mencecar Syamsul.
Apakah Syamsul terbukti terlibat dalam praktik persekongkolan tender senilai Rp24 miliar itu? Ramadhan juga belum bisa memastikannya, karena pendalaman kasus masih akan dilakukan. “Dalam pemeriksaan kami, dia mengakui tidak terlibat dalam masalah persekongkolan tender itu,” katanya.
Ramadhan tidak bersedia membeber secara detail soal materi pemeriksaan. Dia hanya menjelaskan secara umum soal pemeriksaan orang nomor satu di Sumut itu. Dia bilang, Syamsul dipanggil untuk memberikan keterangan terkait dengan kebijakan di Langkat pada saat Syamsul menjabat Bupati Langkat. Selain itu, pihaknya juga memeriksa apa urgensi proyek itu bagi pembangunan Langkat. “Jadi kami sudah menelusurinya, memberi uraian dengan bertanya. Apakah kebijakan itu tidak mengarah kepada pemenang tender tertentu?” terangnya.
Apakah pemeriksaan Syamsul Arifin akan berlanjut? Ahmad mengatakan, pemeriksaan Syamsul sudah cukup, sebab yang bersangkutan sudah memberikan keterangan yang dibutuhkan KPPU. Ditambahkannya, kehadiran Gubsu sangat dihargai KPPU. Dan yang harus diingat, KPPU punya kewenangan dan hak untuk memanggil siapapun. Baik dari tingkat menteri sampai ke tingkat lainnya, yang dipanggil wajib datang.
Saat ditanya kapan pihaknya bisa memberikan kesimpulan kasus tersebut? Ramadhan mengatakan, Oktober mendatang, pihaknya sudah bisa menyimpulkan kasus tersebut, termasuk siapa yang bersalah. “Saat ini kita belum bisa berikan kesimpulan mengenai masalah ini,” tandasnya.
Pemeriksaan kasus ini masih akan berlanjut. Rencananya hari ini, Jumat (4/9), mantan Wakil Bupati Langkat, Yunus Saragih, akan menjalani pemeriksaan di tempat yang sama. Sebenarnya Yunus Saragih telah diperiksa di Jakarta beberapa waktu lalu, namun karena masih ada beberapa persoalan yang akan dipertanyakan KPPU, makanya Yunus Saragih akan diperiksa ulang.


Noordin Masih Ada di Jawa


JAKARTA Tersangka teroris Noordin Mohammad Top diyakini masih berada di pulau Jawa. Hal ini disampaikan Kepala Desk Koordinasi Pemberantasan Terorisme Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Ansyaad Mbai.
"Kadang dia keluar Jawa tapi ia selalu kembali ke pulau ini," kata Mbai.
Mbai menjelaskan keberadaan Noordin di Jawa tak lepas dari adanya kelompok-kelompok atau individu yang melindunginya, kata Mbai.
Noordin diduga terlibat dalam beberapa aksi terorisme di Indonesia sejak 2003 hingga pengeboman terhadap dua hotel mewah JW Marriot dan Ritz Carlton di Jakarta Juli lalu.
Noordin diperkirakan lolos dari penggrebekan oleh Detasemen Khusus 88 terhadap sebuah rumah di Temanggung bulan lalu. Dalam penggrebekan ini satu orang tewas. Belalakangan orang tersebut dinyatakan sebagai Ibrohim, penata bunga di hotel Ritz Carlton.
Polisi mengatakan Ibrohim memiliki peran penting dalam perencanaan dan eksekusi serangan. Masih belum tertangkapnya Noordin Mohammad Top ini tak lepas dari kesediaan orang-orang untuk melindunginya.
"Ini yang menjadi perhatian kita. Ada orang yang bersedia untuk melindungi para tersangka teroris," kata Mbai.
Di sisi lain, lanjut Mbai, polisi bertindak sangat berhati-hati dalam memburu Noordin, tersangka berkewarganegaraan Malaysia tersebut.
"Polisi tidak ingin penangkapan ini menimbulkan masalah baru yang tidak perlu. Misalnya penangkapan terhadap orang yang salah," kata Mbai.

'Dianggap mujahid'
Pemerhati masalah terorisme Noor Huda Ismail juga memperkirakan Noordin masih berada di pulau Jawa. Ismail memperkirakan Noordin berada di sekitar tempat-tempat yang dikenal sebagai kantong Darul Islam (DI).
DI adalah gerakan pada masa presiden Soekarno dengan tujuan akhir ingin mendirikan negara Islam di Indonesia. "Misalnya kalau di Jawa Tengah ya di sekitar Wonosobo, Temanggung dan Surakarta," ungkap Ismail. Di Surakarta, kata Ismail, banyak kelompok yang mengkaji jihad.
"Meski banyak yang tidak setuju dengan cara-cara yang ditempuh Noordin mereka tidak akan melapor ke polisi bila Noordin mendatangani mereka misalnya," papar Ismail.
Ia memperkirakan Noordin tidak "dilindungi" oleh organsisasi-organisasi tertentu. Pelindung Noordin adalah individu-individu. "Atau kelompok-kelompok pengajian yang sudah merindukan kehadiran Noordin," kata Ismail.
Ini tercermin dari berbagai diskusi di internet yang menunjukkan ada banyak individu yang menyatakan ingin bertemu Noordin dan siap untuk menerimanya. Ada dua alasan mengapa mereka bersedia menerima Noordin.
Yang pertama Noordin adalah tamu dan dalam ajaran Islam tamu harus dihormati dan yang kedua bagi individu-individu ini Noordin bukan tersangka teroris. "Noordin adalah mujahid, orang yang berjihad," kata Ismail.
Densus 88 sejak lama mencari dan memburu Noordin. Setidaknya tiga kali Densus nyaris menangkap Noordin. Yang pertama ketika Noordin dan tersangka teroris lain Dr Azahari berada di Bandung pada 2003.
Kesempatan kedua adalah ketika Noordin berada di Semarang pada 2005. Dalam dua kesempatan ini Noordin berhasil meloloskan diri. Noordin juga dilaporkan berada di sekitar Temanggung Agustus lalu.
Namun ia diperkirakan meninggalkan daerah ini sebelum Densus 88 mengepung sebuah rumah yang kemudian diketahui dipakai Ibrohim untuk bersembunyi.

Pakar: WASPADAI GEMPA SUSULAN !
RUMAH RUSAK : Sebuah rumah warga di Kota Sukabumi, Jawa Barat, rusak akibat gempa yang mengguncang wilayah Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (2/9). Gempa yang berpusat di wilayah Tasikmalaya dengan kekuatan 7,3 skala ritcher (SR) itu menyebabkan ratusan bangunan rumah, mal dan masjid di Sukabumi mengalami kerusakan. ( FOTO ANTARA/ Syaiful Hakim/ss/nz/09)

PADANG Pakar gempa dari Universitas Andalas (Unand) Badrul Mustafa mengingatkan agar masyarakat mewaspadai gempa susulan, pascagempa 7,3 Skala Richter (SR) yang menimpa Jawa Barat dan sekitarnya.
“Dalam sebulan ini, gempa susulan akan terus terjadi menyusul gempa 7,3 SR,” kata Badrul di Padang, Rabu [02/09]. Dia mengatakan, gempa susulan skalanya bisa lebih kuat dan bisa sebaliknya, lebih kecil. Apabila lebih kuat, maka gempa 7,3 SR disebut sebagai gempa pendahuluan.Namun apabila skala gempa susulan lebih kecil, maka gempa 7,3 SR disebut gempa utama. Menurut Badrul, gempa 7,3 SR yang berpusat di 142 km di barat daya Tasikmalaya, Jawa Barat, merupakan rangkaian dari gempa-gempa yang terjadi di Indonesia sebelumnya.
Gempa itu terjadi akibat tumbukan lempeng Indo- Australia terhadap lempeng Eurasia. Rangkaian lempeng itu mulai dari Aceh, Barat Sumatera, bawah Jawa hingga Laut Banda.
Badrul mengatakan, gempa terjadi akibat lepasnya energi yang terkumpul dan menimbulkan tumbukan lempeng. Seperti yang pernah terjadi pada gempa Aceh 2004, dan disusul gempa Nias 2005. Namun demikian, ia mengingatkan masyarakat untuk tidak panik, karena gempa merupakan gejala alam biasa.
Yang teramat penting kata dia, bangunan yang didiami mesti kuat. Begitu pula terhadap bangunan baru yang akan dibangun, harus benar-benar tahan gempa dan memenuhi persyaratan yang ditentukan ahli. “Karena itu, ketika merancang bangunan, mesti memenuhi standar tahan gempa, kemudian harus diawasi,” ujarnya.
Badrul juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak mendiami bangunan yang sudah kritis. ”Sebab kalau bangunan sudah kritis, dengan gempa 6 SR saja, bisa rubuh dan membahayakan keselamatan jiwa,” ungkap dia.

Dephub Ancam Maskapai Nakal

MEDAN Departemen Perhubungan (Dephub) akan mencabut rute penerbangan maskapai pelanggar tarif batas atas selama Lebaran tahun ini. Untuk melaksakan instruksi Dephub tersebut, Kepala Administrator Bandara (Adban) Polonia, Razali Abubakar meminta seluruh perusahaan penerbangan di Bandara Polonia agar tidak melanggar tarif batas tarif selama lebaran.“Ada ketentuan tarif batas atas yang dihitung dari jarak tempuh, rute, fuel. Tergantung wilayah dan jarak tempuhnya,” ujar Razali Abubakarn saat meninjau terminal Bandara Polonia, Kamis (3/9).
Menurut dia, berdasarkan perhitungan tarif batas atas untuk rute Medan-Jakarta berkisar Rp1,6 juta-1,7 juta. Bila perusahaan penerbangan di Bandara Polonia memberlakukan harga tiket melewati harga yang ditentukan tersebut, Adban akan memberikan surat peringatan yang kemudian dilaporkan ke Dephub.
“Yang berhak mencabut rute penerbangan adalah kewenangan Dephub. Adban hanya melaporkan. Tapi, laporan atau surat peringat yang kita berikan kepada maskapai akan menjadi rapor buruk maskapai. Jika maskapai terlalu banyak menerima surat peringatan, akan berdampak pada rating kelas maskapainya,” ungkap Razali.
Untuk itu, Razali meminta kerjasamanya dengan calon penumpang untuk mau bekerjasama bila dirugikan akibat tingginya harga tiket yang didapat. “ Pelapor harus lengkapi datanya dengan jelas dan ada barang bukti berupa tiket yang dimaksud. Silahkan lapor kepada petugas posko lebaran yang ada di Bandara Polonia,” katanya.
Dia menegaskan, setiap posko lebaran di bandara dilengkapi keterangan tentang tarif batas pada setiap rute penerbangan. “Kalau melebihi, silahkan lapor. Pasti ditindak lanjuti,” tegasnya.
Tak hanya soal tarif batas atas, Adban juga mengimbau kepada calon penumpang untuk tidak menggunakan tenaga calo untuk mendapatkan tiket. Sebab, nama penumpang harus sesuai dengan KTP-nya. Jika tidak, penumpang tersebut tidak diperkenankan terbang. “Keberadaan para calo di Bandara Polonia akan kita berantas agar tidak mengganggu kenyamanan penumpang angkutan lebaran,” kata Razali.
Selain itu, Adban juga menegaskan kepada maskapai penerbangan untuk tidak melakukan delay (menunda keberangkatan terbang, Red) tanpa alasan yang jelas. Misalnya, jika delay terpaksa dilakukan karena kerusakan mesin, cuaca buruk atau alasan teknis, adalah prosudur yang benar demi keselamatan penerbangan, dengan syarat penumpang harus diberi kompensasinya. “Tapi kalau delay karena pesawat belum datang, inilah delay yang tidak jelas. Adban tidak akan mentoleransinya. Kita langsung membuat surat teguran,” bilangnya.
Untuk angkutan lebaran, Adban bersama TNI dan polisi serta pihak keamanan PT (Persero) Angkasa Pura II Polonia akan melakukan keamanan dan kenyamanan penumpang di Bandara Polonia. Salah satunya pengamanan dari teroris bom. “Inilah hasil rapat yang kita gelar pada Kamis (3/9) bersama maskapai, AP II dan pihak terkait lainnya. Pertama soal tarif batas atas, penanganan calo, ketegasan delay pesawat, pengamanan Bandara Polonia dari aksi teroris,” pungkasnya.
Dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (2/9), Dirjen Perhubungan Udara Herry Bakti S Gumay mengungkapkan, prediksi jumlah penumpang moda angkutan udara pada musim angkutan lebaran 2009 mencapai 1,6 juta orang atau naik 15 persen dibanding realisasi tahun lalu sebesar 1,4 juta orang.
Diperkirakan, total pemudik tahun ini mencapai 16,2 juta orang atau naik 6,11 persen dibanding tahun lalu sebesar 15,3 juta orang. Kemudian, total sarana angkutan udara pada Angkutan Lebaran tahun ini sebanyak 276 pesawat dengan kapasitas 2,28 juta orang. Padahal, pada tahun lalu total pesawat yang terlibat sebanyak 280 pesawat dengan kapasitas 2,11 juta orang.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Dearmando Purba, Kamis (3/9) meninjau kesiapan Terminal Kota Pinang Baris Medan terkait dengan angkutan Lebaran.
‘’Terminal dan stasiun sudah siap 90 persen,’’ kata Armando setelah melihat kesiapan sarana dan prasarana untuk pelayanan arus mudik maupun arus balik Lebaran di terminal tersebut.
Bahkan, kata dia, di Terminal Pinang Baris akan dilakukan tes urine terhadap pengemudi bus, untuk memastikan yang bersangkutan benar-benar siap mengoperasionalkan bus, dan tidak dalam kondisi mabuk karena mengkonsumsi minuman beralkohol.
Soal harga tiket, dia mengingatkan daftar harga tiket harus jelas dan ditempel atau dipajang di tempat yang mudah dibaca calon penumpang. Ia berharap pada masa Lebaran nanti bisa diantisipasi sehingga tidak ada calo tiket yang merugikan calon pemudik.
Sedangkan bagi armada yang menaikkan tarif melampaui ketentuan, menurut Mando operatornya akan ditindak. ‘’Dalam urusan ini yang bertanggungjawab kepala terminal dan berkordinasi dengan kepolisian, terutama dalam mengantisipasi adanya calo tiket,’’ katanya.
Sanksi terhadap pelanggar ketentuan tarif akan diberikan oleh dinas perhubungan, dan ini terkait dengan izin trayek. ‘’Sedangkan calo tiket yang tertangkap basah akan ditangani kepolisian,’’ katanya.
Dia mengatakan, berdasarkan tinjauan pihaknya dan laporan Kepala Terminal Pinang Baris, stasiun ini telah siap menampung penumpang mudik maupun balik lebaran. Terminal Pinang Baris biasanya ramai saat arus balik lebaran.‘’Bahkan katanya tiket untuk keberangkatan untuk sejumlah daerah telah habis dipesan,’’ katanya. Sementara itu harga tiket kelas eksekutif menerapkan batas atas, sedangkan tiket kelas ekonomi harganya tetap seperti biasanya

Pelaporan Korupsi Secara Online ke KPK Tepat


Medan (ANTARA News) Sistem pelaporan dugaan kasus korupsi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui jaringan internet "online" dinilai cukup akurat dan dapat dipercaya, kata Sosiolog dari Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Badaruddin, MA.
"Pelaporan itu sangat penting dan lebih cepat, sehingga petugas KPK dapat menindaklanjuti pengaduan tersebut dengan menghubungi secara rahasia pihak pelapor," katanya kepada ANTARA di Medan, Kamis.
Hal tersebut dikatakannya ketika diminta komentarnya mengenai pihak KPK yang menerima pelaporan dugaan kasus korupsi dari masyarakat dengan menggunakan sistem jaringan online (internet).
Badaruddin mengatakan, pelaporan kasus penyimpangan yang merugikan keuangan negara dengan menggunakan internet itu dianggap suatu kemajuan atau terobosan baru yang dilakukan pihak KPK.
"Proses pelaporan seperti itu benar-benar luar biasa dan dinilai mengikuti perkembangan zaman.Proses pelaporan seperti itu juga telah diterapkan seperti di Jerman, dan cara kerja ini dapat terus dikembangkan," katanya.
Selanjutnya ia mengatakan, dengan pelaporan menggunakan internet ini juga dianggap efisiensi dan tidak perlu datang ke kantor KPK, karena cukup dengan mengirimkan melalui internet ke website yang dituju.
Selain itu, pengiriman melalui internet ini, nama pihak pelapor juga dijamin kerahasiannya, yang tahu mungkin hanya petugas KPK yang menerima pengaduan tersebut.
Bahkan, petugas KPK dapat dengan mudah menghubungi pihak pelapor bila diperlukan untuk memberikan penjelasan mengenai kasus yang dilaporkan.
Petugas KPK juga dapat menjaga keamanan pelapor. Tidak usah merasa takut atau cemas dalam mengungkap kasus dugaan korupsi yang menghancurkan negara itu, tegas Badaruddin yang juga Gurubesar FISIP USU.
Dalam pengaduan yang disampaikan oleh masyarakat itu, pihak KPK juga bertindak lebih teliti menerima laporan dugaan korupsi dan tidak asal menerima.

Laba PDAM Turun 23,20%

MEDAN
Laba bersih PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara tahun 2008 sebesar Rp6.283.552.163, bila dibandingkan dengan laba bersih tahun 2007 sebesar Rp8.181.841.226 maka terjadi penurunan sebesar 23,20 persen atau Rp1,8 miliar lebih.
Kepala Divisi Public Relation PDAM Tirtanadi Provinsi Sumut Delviyandri mengatakan kepada Bisnis di kantornya Jumat (4/9) bahwa penilaian laba itu berdasarkan audit oleh Auditor Independen External Badan Pengawasan, Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Namun dalam audit itu, BPKP juga menyatakan Kinerja PDAM Tirtanadi tahun 2008 masuk kategori baik. Jadi untuk mengajukan strukturisasi pinjaman ke Departemen Keuangan RI harus memenuhi persyaratan antara lain tarif yang berlaku sudah full cost recovery, membuat business plan untuk jangka waktu lima tahun dan kinerja perusahaan harus di audit oleh BPKP.
Penilaian kinerja itu, katanya. berdasarkan Kepmendagri no. 47 tahun 1999 tanggal 31 Meri 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum, menunjukan skor 61,76 dengan kategori baik yang meliputi aspek keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi.
Cakupan pelayanan untuk wilayah Sumatera Utara sebesar 46,55 persen. Tingkat kehilangan air sebesar 24,79 persen. Rata–rata harga jual air tahun 2008 sebesar Rp2..106,28/m³, sedangkan harga pokok produksi air tahun 2008 sebesar Rp1.878,60/m³.
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) PDAM Tirtanadi telah memenuhi aspek sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah no. 8 tahun 2000 tentang Pedoman Akuntansi Perusahaan Daerah Air Minum yaitu memuat Proyeksi Neraca dan Proyeksi Perubahan Posisi Keuangan dan Proyeksi Arus Kas yang menggunakan metode akrual sejalan dengan dasar akuntansi yang dianut dalam penyusunan Laporan Keuangan.
Dari hasil Audit terhadap RKAP tahun 2008 yang digunakan sebagai pedoman kerja diketahui antara lain hal hal sebagai berikut : RKAP tahun 2008 telah mendapat persetujuan Gubernur Sumatera Utara dengan Keputusan Gubsu no. 539/458.K/2008 tanggal 21 Januari 2008 dan RKAP tahun 2008 sudah memperhatikan Rencana Strategis Jangka Menengah (Corporate Plan).
Perkembangan usaha antara lain dapat dilihat dari perbandingan data keuangan PDAM Tirtanadi tahun 2008 dan tahun 2007. Total aktiva tahun 2008 sebesar Rp375.689.160.164 meningkat sebesar Rp9.137.587.842 atau 2,49 persen bila dibandingkan dengan total aktiva tahun 2007 sebesar Rp366.551.572.322.
Jumlah sambungan Rumah Tangga untuk air bersih sebanyak 391.450 sambungan dan untuk air limbah sebanyak 12.850 sambungan. Jumlah Pegawai PDAM Tirtanadi per 31 Desember 2008 sebanyak 1.315 orang.
Delviyandri menambahkan mengenai lingkungan pengendalian disebutkan antara lain PDAM Tirtanadi telah menetapkan struktur, uraian tugas, pembagian kewenangan dan tanggung jawab untuk operasional dan keuangan pada setiap tingkatannya dan telah mendapat persetujuan Gubernur Sumatra Utara, penempatan pejabat telah memperhatikan pengetahuan dan pengalaman.
PDAM Tirtanadi memiliki kepedulian, kepatuhan terhadap peraturan perundang undangan dan pelaporan yang akurat dan tepat waktu. PDAM Tirtanadi belum memiliki aturan perilaku yang mengatur konflik kepentingan dan praktek bisnis yang dapat diterima dan PDAM Tirtanadi telah memiliki program pelatihan pegawai yang konsisten.

Sumut Raih Devisa 507,39 Juta Dolar AS Dari Ekspor Juli 2009

MEDAN Pada Juli 2009, Sumatera Utara meraih devisa 507,39 juta dolar AS dari ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah ini, mengalami peningkatan 17,09 persen dibanding bulan sebelumnya sebesar 433,31 juta dolar AS. Namun jika dibandingkan dengan nilai ekspor bulan yang sama tahun 2008, nilai ekspor Juli 2009 turun 26,39 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Alimuddin Sidabalok, mengatakan hal itu kepadawartawan di kantornya Kamis [03/09]. Ia menjelaskan nilai ekspor periode Januari-Juli 2009 melalui Sumatera Utara mencapai 3,31 miliar dolar AS, mengalami penurunan hingga 40,68 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, yakni sebesar 5,58 miliar dolar AS.
Menurut dia, peningkatan terbesar ekspor bulan Juli 2009 terhadap Juni 2009 terjadi pada enam golongan barang utama. Golongan barang yang mengalami peningkatan nilai ekspor tertinggi yaitu lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) sebesar 45,31 persen.
Golongan barang utama lainnya yang mengalami peningkatan adalah berbagai produk kimia (HS 38) sebesar 15,31 persen, karet dan barang dari karet (HS 40) sebesar 12,93 persen, ikan dan udang (HS 03) sebesar 7,06 persen, tembakau (HS 24) sebesar 4,86 persen, serta alumunium (HS 76) sebesar 4,71 persen.
Di sisi lain, golongan barang yang mengalami penurunan nilai ekspor adalah kakao/coklat (HS 18) sebesar 58,51 persen, kopi, teh, rempah-rempah (HS 09) sebesar 24,77 persen, kayu dan barang dari kayu (HS 44) sebesar 10,75 persen, serta sabun dan preparat pembersih (HS 34) sebesar 7,88 persen.
Selama Juli 2009, katanya, ekspor dari 10 golongan barang (HS 2 dijit) di atas memberikan kontribusi 88,23 persen terhadap total ekspor Sumatera Utara. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang tersebut mengalami peningkatan sebesar 20,47 persen bila dibandingkan bulan Juni 2009.

Ekspor Ke Belanda Meningkat
Sementara itu pada Juli 2009, ekspor ke India, Jepang, dan Amerika Serikat masing-masing mencapai 62,52 juta dolar AS, 44,34 juta dolar AS dan 39,52 juta dolar AS dengan peran ketiganya mencapai 28,85 persen terhadap total ekspor Sumatera Utara.
Nilai ekspor ke India mengalami peningkatan yaitu 10,59 persen, negara tujuan ekspor yang juga mengalami peningkatan nilai ekspor yaitu Belanda naik sebesar 100,39 persen, Italia sebesar 93,96 persen, China sebesar 34,55 persen, Malaysia sebesar 21,46 persen, Jepang sebesar 7,08 persen, dan Amerika Serikat sebesar 1,04 persen.
Di sisi lain, negara tujuan utama yang mengalami penurunan nilai ekspor adalah Ukraina turun sebesar 91,43 persen, Singapura sebesar 49,81 persen, dan Mesir sebesar 20,82 persen.
Selama periode Januari – Juli 2009, tambah Alimuddin, India masih merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai 539,79 juta dolar AS (16,30 persen), diikuti China dengan nilai 314,93 juta dolar AS (9,51 persen) dan Jepang dengan nilai 311,01 juta dolar AS (9,39 persen).

Harga bahan pangan naik picu inflasi sumut 0,93%

MEDAN Kenaikan harga bahan pangan memicu terjadinya inflasi Sumatera Utara pada Agustus 2009 sebesar 0,93 persen, lebihbesar dari nasional sebesar 0,56 persen. Sedangkan empat kota Indeks HargaKonsumen (IHK) di Sumut juga mengalami inflasi yakni Medan 0,91 persen, Pematangsiantar 1,38 persen, Sibolga 0,49 persen dan Padangsidimpuan 0,57 persen.
“Inflasi itu terjadi karena sejumlah bahan pangan dan komoditas lainnya mengalami kenaikan,” kata Drs Alimuddin Sidabalok, MBA kepada wartawan di kantornya Selasa [01/09] sore. Saat iru dia didampingi Kabid Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Panusunan Siregar, Kabid Statistik Distribusi Hajizi dan Kasie Diseminasi dan Layanan Statistik Pendi Dewanto.
Alimuddin menyebut dalam dua bulan terakhir yakni Juli dan Agustus, Sumut mengalami inflasi. Pada Juli 2009, bahkan inflasinya mencapai 1,15 persen. Sedangkan dari Januari-Juni, Sumut setiap bulannya mengalami deflasi.
Menurut Alimuddin, terjadinya inflasi pada bulan Agustus 2009 menyebabkan laju inflasi selama Januari-Agustus 2009 masing-masing kota sebagai berikut: Medan 1,09 persen, Pematangsiantar 2,33 persen, Sibolga 0,93 persen dan Padangsidimpuan 0,08 persen. Sementara itu laju inflasi untuk Sumatera Utara Januari – Agustus 2009 sebesar 1,16 persen.
Begitu pula, inflasi year on year (Agustus 2009 terhadap Agustus 2008) masing-masing kota yakni Medan 3,58 persen, Pematangsiantar 3,81 persen, Sibolga 4,90 persen dan Padangsidimpuan 1,83 persen. Sedangkan inflasi year on year untuk Sumatera Utara sebesar 3,57 persen.
Ia menyebut inflasi di Medan pada Agustus 2009 dipengaruhi oleh adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas seperti biaya SLTP/SLTA, cabai merah, kentang, telur ayam ras, tarif/biaya Akademi/Perguruan Tinggi, upah pembantu rumahtangga, gula pasir, bawang putih dan tarif/biaya Sekolah Dasar.
Komoditas yang naik itu antara lain biaya SLTP naik 54,40 persen, harga cabai merah naik sebesar 40,33 persen. Biaya SLTA naik 9,22 persen, harga kentang naik 30,15 persen, harga telur ayam ras naik sebesar 11,57 persen. Biaya Akademi/Perguruan Tinggi naik sebesar 6,72 persen, upah pembantu rumah tangga naik sebesar 2,04 persen. Harga gula pasir naik sebesar 4,24 persen. Harga bawang putih naik sebesar 31 persen dan biaya Sekolah Dasar naik sebesar 3,68 persen.
Di sejumlah pasar tradisional di Medan, harga kentang mencpai Rp7.000 per kg, telur ayam ras Rp900-Rp1000 per butir, gula pasir bahkan naik jadi Rp12.000 per kg (tingkat eceran terendah), namun harganya bervariasi Rp9.800-Rp12.000 per kg. Begitu pula harga bawang putih dari Rp5.000 per kg menjadi Rp13.000 per kg dan bawang merah dari Rp16.000 per kg menjadi Rp20.000 per kg.
Dari 16 kota IHK di Pulau Sumatera, hanya satu kota mengalami deflasi, yaitu Palembang sebesar 0,14 persen, sedangkan 15 kota lainnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Banda Aceh sebesar 1,45 persen dan inflasi terendah terjadi di Tanjung Pinang sebesar 0,11 persen.
Di Indonesia, dari 66 kota IHK sebanyak tiga kota mengalami deflasi, dimana deflasi terbesar terjadi di Sorong sebesar 0,76 persen dan terendah di Palembang sebesar 0,14 persen. Sedangkan 63 kota lainnya mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 2,00 persen dan terendah di Singkawang sebesar 0,03 persen

Diskon bohong berakibat denda Rp5 M

Jelang Lebaran seperti saat ini, pembeli memadati pusat perbelanjaan untuk menyiapkan kebutuhan menyambut hari raya. Obral atau diskon barang pun menjadi daya tarik pembeli berduyun-duyun menghabiskan uangnya, apalagi ada iming-iming ‘beli dua gratis satu’.
Direktur LAPK, Farid Wajdi kepada bisnis mengatakan, melihat hal itu, Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen (LAPK) menduga banyak iklan pancingan berbalut bohong dan bersifat menipu. “Dalam hal ini pemerintah punya kewajiban untuk memastikan soal kebenaran pernyataan diskon, dengan cara pemantauan yang lebih intensif dan efektif,” katanya.
Proses diskon harus dilakukan dengan transparan dan tidak boleh didahului dengan menaikkan harga (mark up). Mengenai obral/lelang menurut UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Pasal 11, Farid menyebutkan: Pelaku usaha dalam hal penjualan yang dilakukan melalui cara obral atau lelang, dilarang mengelabui/menyesatkan konsumen dengan: “…menaikkan harga atau tarif barang dan/atau jasa sebelum melakukan obral.”
“Pelanggaran ketentuan itu, menurut Pasal 61 ayat 2 UUPK dipidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau pidana denda Rp5 miliar. Hukuman perlu dijatuhkan agar memberikan rasa jera bagi pelakunya untuk melakukan pelanggaran hukum,” cetusnya.
Bila obral ternyata tidak benar, maka itu jelas merupakan perbuatan melawan hukum sebagai pemberian keterangan tidak benar berunsur penipuan (fraudelent misrepresentation) dan ingkar janji (wanprestasi). Sanksi dan hukuman bagi pelakunya merupakan keniscayaan agar masyarakat merasa terlindungi.
Farid mengakui, memang salah satu cara berhemat adalah adalah dengan memanfaatkan musim diskon. Diskon atau obral sering diadakan menjelang akhir perayaan hari raya. perlu hati-hati dengan iklan yang menyebut konsumennya ekonomis dan rasional bila membeli produknya lewat obral dan/atau potongan harga.
“Perhatikan saja, bujukan ini biasanya justru mematok harga yang lebih mahal. Trik yang paling banyak dipakai dan efektif memancing konsumen adalah permainan harga. Salah satunya mematok harga dengan angka ekor 99 atau 88, misalnya Rp999 atau Rp988. Konsumen jadi berpikir, harga barang cuma Rp900, bukan Rp1000. Padahal, nilainya lebih dekat ke Rp 1000. Apalagi dalam beberapa kasus ternyata penjual tidak memiliki uang kembalian recehan,” tuturnya.
Permainan lain adalah jumlah ganda. Sering pengecer mengemas produk yang harganya Rp2000 per buah menjadi Rp20.000 per kemasan berisi 10 buah, bahkan didiskon 5 persen menjadi Rp19.000. Tujuannya, agar perputaran stok jadi lebih cepat. Konsumen yang cuma perlu 1–2 buah terdorong membeli 10 buah. Jika tidak perlu sebanyak itu, jangan membeli meski harganya sedikit lebih murah. Selain itu, orang cenderung boros bila banyak persediaan di rumah.
Waspadai tawaran harga murah yang sering dipakai untuk memancing calon pembeli. Begitu konsumen datang, penjual menjawab, produk itu sudah habis, atau mutunya buruk. Lalu ditawarkan produk lain yang lebih mahal. Harga mahal bisa jadi indikasi produksi yang tidak efisien, biaya iklan dan promosi tinggi, serta mark up yang besar pada pengecer. “Padahal, meningkatnya kualitas barang berakibat pada kenaikan harga,” ungkapnya.

70% Bisnis Travel di Sumut Terancam Gulung Tikar

MEDAN Sekitar 70 persen perusahaan perjalanan wisata atau biro travel di Sumut maupun secara nasional, terancam gulung tikar akibat kalah bersaing karena tak siap dengan perangkat teknologi untuk setiap reservasi maupun transaksi.
Ketua Umum DPD Association of Indonesia Travel Agency (ASITA) Sumut Solahuddin Nasution SE MPd, mengatakan, maraknya pertumbuhan atau pertambahan perusahaan biro travel di daerah-daerah belakangan ini ternyata tidak dibarengi dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM-SDM) yang berbasis teknologi sehingga cepat atau lambat akan tersisih dari percaturan bisnis pariwisata yang semakin tajam dalam iklim kompetisi.
“Saat ini, salah satu kendala utama dalam bisnis pariwisata Indonesia adalah teknologi. Artinya, perusahaan-perusahaan travel yang ternyata tak siap dengan perangkat teknologi dengan sendirinya akan tersisih. Soalnya, sekarang ini hanya 30 persen saja perusahaan travel di Sumut maupun secara nasional yang sudah siap dengan perangkat ini, selebihnya (70 persen) belum,” katanya.
Para konsumen pariwisata baik lokal maupun internasional sekarang ini sudah terfokus pada sistem pelayanan komputer dan internet atau perangkat teknologi semacamnya. Misalnya untuk pemesanan tiket penerbangan, perubahan atau pemesanan waktu, pemesanan atau plihan kamar hotel dalam dan luar negeri, perolehan informasi objek wisata atau lokasi-lokasi belanja.

Jelang Lebaran Harga Tiket Gila-gilaan

MEDAN Bagi warga yang akan melakukan mudik di saat Hari Raya Idul Fitri 1430 H ini, mulai sekarang diimbau segera memesan tiket untuk pulang kampung. Pasalnya, harga tiket menjelang hari ‘H’ bisa melonjak hingga dua kali lipat dari harga biasanya. Meskipun, sebelumnya pihak Dinas Perhubungan Sumut memprediksi kalau kenaikan tarif hanya mencapai batas 15 persen.
Kepala Sub Dinas (Kasubdis) Darat Perhubungan Sumut Darwin Purba, kepada Bisnis di Medan. harga tarif biasa pesawat sering melambung hingga dua kali lipat disebabkan membludaknya penumpang. Akhirnya lonjakan harga pun terjadi hingga melambung tinggi. “Sering sekali menjelang hari ‘H’ lebaran harga tiket gila-gilaan hingga dua kali lipat,” ujarnya.
“Contohnya harga biasa yang sudah ditetapkan secara nasional pada saat lebaran Rp670.000, pada saat hari ‘H’ dapat menjadi Rp1.600.000,” terangnya.
Menurut Darwin, kenaikan tarif tersebut masih tergolong biasa, sebab di tahun sebelumnya juga kondisi serupa sudah terjadi. Apalagi perbedaan harga dapat dikategorikan dua yakni harga atas dan bawah. Nah, menyambut Idul Fitri harga ataslah yang bermain. “Contohnya harga bawah Rp670.000 harga atas Rp1.600.000. harga atas inilah yang dimainkan maskapai,” sebutnya.
Begitu juga dengan harga tarif bus, menjelang lebaran ini nanti kata Darwin akan meningkat hingga 15 persen. Untuk mengantisipasi lonjakan ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan semua dinas perhubungan. “Sudah kita koordinasikan hingga saat ini,” terangnya.
Disinggung antisipasi lalu lintas terutama pada daerah yang rawan. Darwin bilang, pihaknya hingga sekarang masih melakukan pengembangan di lapangan guna memastikan daerah-daerah yang menjadi titik rawan lalu lintas.
Dari pantauan wartawan koran ini, baik rute domestik maupun internasional mulai mendapat bookingan (pesanan) tiket untuk mudik lebaran. Namun, jumlah pemesanan tiket tidak terlalu banyak atau masih sepi karena masih low season (musim sepi penumpang).
Seperti diungkapkan Heru Tony Hardjanto, Distrik Manager Sriwijaya Air cabang Medan, sekitar 40-50 persen tiket pesawat udara baik rute domestik maupun internasional untuk mudik lebaran sudah dipesan calon penumpang. Rute tersebut di antaranya, Medan-Banda Aceh, Medan-Padang, Medan-Pekanbaru, Medan-Batam dan Medan-Penang, Malaysia.
Untuk rute “primadona” bagi penerbangan domestik yakni Medan-Jakarta masih sepi pesanan karena Sumut menjadi sebagai satu daerah tujuan pemudik sehingga mengandalkan arus balik. “Penumpang baru padat pesanan tiket ketika arus balik mudik dan bukan pada saat mudik lebaran. Jadi, setelah habis lebaran baru ramai penumpang. Kalau pesanan tiket ramai sebelum lebaran adalah untuk rute Jakarta-Medan,” kata Tony.

Dikatakannya, untuk rute Medan-Penang, pemesanan tiket masih sekitar 30 persen. Kata Tony, sepinya pesanan tiket saat ini membuat harga tiket normal. Untuk rute Medan-Jakarta untuk saat ini berkisar Rp500-600 ribu. Sedangkan harga tiket Medan-Penang saat ini 75 dolar. Namun, harga pada saat peak season (padat penumpang) mulai 11 September atau menjelang lebaran, Sriwijaya akan memberlakukan harga tiket sub kelas atas, namun berada di bawah tarif batas atas sesuai peraturan pemerintah.
Untuk tiket paling atas kelas ekonomi Sriwijaya Air, katanya, seperti rute Medan-Jakarta Rp1.678.000, Medan-Banda Aceh Rp771 ribu, Medan-Padang Rp672 ribu, Medan-Pekanbaru Rp781 ribu, Medan-Batam Rp1.029.000 dan Medan-Penang 137 dolar.
Sementara, General Marketing Garuda Indonesia Cabang Medan, Muchwendi Harahap mengatakan, harga tiket Garuda untuk angkutan lebaran tetap pada patokan harga yang diberikan pemerintah. Sedangkan harga tiket terendah saat ini untuk rute Medan-Jakarta Rp825 ribu. “Untuk pesawat tiket angkutan lebaran rute Medan-Jakarta hingga saat ini masih sepi. Ya, kalau puasa sepi penumpang. Belum ada lonjakan pesanan tiket. Biasanya akan ramai pesanan pada saat arus balik penumpang,” tuturnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada musim lebaran tahun ini terutama pada saat arus balik, maka Garuda rencananya akan mengganti jenis pesawat dengan berbadan lebar. “Kita tidak melakukan penerbangan tambahan, melainkan dengan mengganti pesawat yang lebih besar yakni dari Boeing 737-800 dengan kapasitas 162 tempat duduk menjadi Airbus 330 dengan 293 tempat duduk,” jelasnya.
Sedangkan Distrik Manager Lion Air Medan, Juli Aspita mengatakan hal yang sama. Saat ini pemesanan tiket untuk Medan-Jakarta dan beberapa rute lainnya masih sepi. Harga tiket Lion Medan-Jakarta saat ini dipatok Rp500-an. “Belum ada lonjakan pesanan tiket untuk lebaran. Masih normal saja. Pesanan melonjak pada arus balik atau sesuah lebaran nanti,” ujar Juli.
Selain di bandara Polonia Medan, suasana loket di sejumlah angkutan antar kota juga masih sepi. Ada kecenderungan para penumpang lebih memilih menggunakan pesawat terbang dibandingkan angkutan darat yakni bus.
“Tahun ini penumpang kita sepertinya sepi, untuk pemesanan sampai hari ini belum ada,”kata Alwi Matondang, Staf Operasional bus Antar Lintas Sumatera (ALS) ketika ditemui wartawan koran ini (25/8) di kantornya Jalan SM Raja Medan.
Kondisi ini menurutnya berbeda dari tahun lalu, bahkan sebelum ramadan tahun lalu sudah ada calon penumpang memesan tiket baik datang langsung maupun melalui telepon. “Kami tidak tahu apa penyebabnya apa karena penumpang lebih cenderung memilih pesawat terbang dibandingkan angkutan darat. Sebab saat ini maskapai cenderung menurunkan harga tiket, ini membuat penumpang lebih memilih pesawat karena selain tiketnya relatif sama dengan angkutan darat dan jarak tempuhnya lebih cepat,”paparnya sembari menjelaskan a saat ini PT ALS sudah menyediakan 300 armadanya dan yang 90 persen siap berangkat.
Dengan sepinya pemesanan tiket saat ini, mengakibatkan PT ALS belum bisa menentukan tuslah untuk harga tiket. “Karena sepi kita belum bisa tentukan tuslah, karena tidak tahu kondisi ini sampai berapa lama. Mudah-mudahan 10 hari sebelum lebaran mengalami peningkatan sekitar 20 persen,”ujarnya.
Hal serupa juga dikatakan angkutan Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) Makmur dengan trayek sama dengan ALS, bahkan pantauan wartawan koran ini loket pemesanan terlihat lengang. “Sepi, kami tidak bisa mengatakan kesiapan mudik,”ujar Saut M, staf CV Makmur ketika ditemui di Jalan Tritura Medan.
Kondisi ini diharapkan tidak berlangsung lama, mengingat masih sepekan ramadan. Lonjakan penumpang terjadi memasuki pekan terakhir lebaran. “Bisa jadi lonjakan pemesanan tiket sepekan sebelum Idul Fitri. Ya kita lihat saja nanti,”jelasnya,
Meski belum terlihat adanya lonjakan penumpang sebagian besar AKDP (Angkutan Kota Antar Provinsi) yang jumlahnya 1.094 armada dan 21.880 kursi dan AKDP (Angkutan Kota Dalam Provinsi) jumlah 1.110 armada dan 28.860 sudah menyiapkan armadanya baik mengenai kondisi atau layak tidaknya armada untuk jalan.