Kamis, 09 April 2009

Masayarakat Perantau di Medan Tidak Menyontreng

MEDAN 12.01 WIB Sejumlah mahasiswa perantau di Medan memilih tidak pulang kampung untuk menyontreng, alasannya antara lain karena kampung halaman jauh dan sebagian lagi sengaja memilih golput.

Mahasiswa Unimed asal Sibolga, Haris Syahputra kepada HARI INI, ia tidak pulang kampung untuk menyontreng karena kampungnya yang jauh. “Ongkos pulang kampung saja sudah berapa, lebih baik liburan di Medan kalau hanya untuk itu,” ujarnya.

Ia menambahkan, begitu banyaknya para caleg membuatnya bingung dan bosan sehingga tidak tertarik untuk memilih. Demikian juga Mahasiswa USU asal Batubara, Rizka mengatakan tidak ingin pulang kampung karena tidak tertarik dengan profil para caleg. “Tugas di kampus sangat banyak, sehingga milih ngerjain tugasm terlebih tidak begitu kenal profil caleg,”tandasnya.

Lain dengan Jefri Siaturi, 22 tahun penduduk warga Jalan Mangaan Lingkungan XI yang ingin menyontrng di TPS 36 Mabar malah tidak diperbolehkan alasan ketua KPPS tersebut dia tidak memilki data di TPS 36. dia disuruh melaporkan ke Kelurahan Mabar namun setelah sampai di sana oleh pihak KPPS Kelurahan tidak bisa menyontreng karena waktu menunjukkan pukul 11.58 WIB.

Jefri kepada HARI INI mengatakan kekesalannya hak pilih tidak dapat digunakan, padahal dirinya tidak ingin golput. "Saya kecewa sekali suara akhirnya golput, pihak Panita Pemilu di sini tidak becus," cetusnya.

Surat Suara Tertukar
Pelaksanaan pencontrengan di Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Seituan Deliserdang, sekitar 13,5 kilometer dari Kota Medan ditandai dengan kesalahan berupa tertukarnya surat suara.

Terungkapnya kasus tertukarnya surat suara ini baru diketahui saat proses pencontrengan tengah berlangsung. Tak ayal petugas di tempat pemungutan suara (TPS) kelabakan karena sudah puluhan orang yang mencontreng.

Untungnya petugas TPS tanggap dengan langsung menghentikan sementara kegiatan pencontrengan menunggu hasil kordinasi dengan pihak Panitia pemungutan Suara (PPS). Sembari menunggu petugas TPS melakukan pensortiran surat suara yang tertukar.

“Maaf bapak dan ibu, proses pencontrengan terpaksa dihentikan sementara,” kata Joko, petugas di TPS X memohon pengertian warga yang sudah berkumpul hendak memilih.

Kasus tertukarnya kertas suara di sejumlah TPS Deliserdang dengan daerah lain ini cukup disesalkan Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Seirotan, Supriyanto BSc. “Kami kecewa dengan kerja KPU yang lalai sehingga surat suara tertukar,” katanya.

Meski kasus tertukarnya surat suara dapat segera diketahui, namun pekerjaan petugas TPS cukup terhambat. Para petugas terpaksa melakukan pensortiran ulang surat suara.



0 comments: