Jumat, 28 November 2008

Dialog: Paradigma Universitas Islam kontribusi bagi pembangunan

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

MEDAN - Dialog yang diselenggarakan Universitas Al-Washliyah (Univa) Medan, Jln SM Raja, Km 5,6 No.10 Medan, tadi pagi. Tema dialog kali ini adalah "Paradigma Universitas Islam dan Kontribusinya Bagi Pembangunan".

Dialog yang diikuti 40 peserta terdiri dari unsur pimpinan Univa, cendekiawan Al-Washliyah, dosen, serta pimpinan perguruan tinggi dalam lingkungan Al-Jam’iyatul Washliyah menghadirkan nara sumber dari Koordinator Kopertis Wilayah I Sumut-NAD Prof. Dr. Zainuddin, M.Pd, Direktur Pendidikan Kader Ulama MUI Sumut Prof. Dr. H. Ramli Abdul Wahid, MA, Sekretaris Kopertais Wil. IX Sumut yang juga Sekjen MUI Sumut Prof. Dr. Hasan Bakti Nasution, MA, Guru Besar IAIN Sumut Prof. Dr. Saiful Akhyar Lubis, MA dan Direktur Pascasarjana IAIN Sumut Prof. Dr. Hasan Asari, MA.

Ketua panitia yang juga Pembantu Rektor I Sultoni Trikusuma, MS menyebutkan, Universitas Al-Washliyah memerlukan paradigma yang lebih jelas mengenai pengembangannya sebagai universitas yang memiliki visi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan berbasis Islam.

Dia mengharapkan, melalui dialog ini dapat ditemukan paradigma ke-Islam-an bagi Universitas Al-Washliyah sekaligus dapat mewarnai proses dan ciri pengabdian para lulusannya dalam pembangunan, pengembangan keilmuan dan kebudayaan.

”Untuk mewujudkan Universitas Al-Washliyah sebagai pusat keunggulan (centre of excellence) bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbasis Islam dalam pengembangan peradaban dan kebudayaan, untuk kesejahteraan umat manusia pada tingkat nasional dan regional,” tambahnya.

Menurut Rektor Univa Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA mengatakan, Paradigma Universitas Islam sangat mempengaruhi proses belajar mengajar dan sikap terpelajar, serta moralitas. Oleh karenanya paradigma itu harus dijiwai seluruh proses belajar mengajar, kurikulum dan pengabdiannya serta partisipasi civitas akademika dan lulusannya dalam pembangunan.

“Sampai saat ini belum ada rumusan yang jelas tentang kriteria sebuah universitas Islam. Ketidakjelasan dalam hal ini akan membuat orientasi pelaksanaan dan kompetensi lulusannya menjadi tidak jelas pula. jelasnya.

“Univa mencoba menggagas akan terwujudnya universitas Islam, paling tidak dengan dua model universitas islam yang umum terdapat di dunia Islam. Pertama, universitas yang mengasuh fakultas dan program studi bidang agama, namun di dalam fakultas dan program studi umum, keislaman diaktualisasikan dalam bentuk penetapan mata kuliah agama. tambahnya.

Kedua, universitas yang mengasuh fakultas dan program studi umum serta program studi agama, namun ke-Islam-an tidak saja diaktualisasikan dalam bentuk mata kuliah agama, akan tetapi nuansa Islam diterapkan dalam seluruh proses dan materi setiap mata kuliah.

0 comments: