Selasa, 01 September 2009





Koreksi Kiblat Masjid di Medan

MEDAN Syarat terpenting dalam membangun suatu mesjid adalah arah kiblat yang benar. Arah kiblat yang benar akan menentukan sah tidaknya sholat kita, baik sholat fardhu maupun sholat sunat. Setiap daerah memiliki arah kiblatnya masing-masing, tergantung dari longitude dan latitude daerah tersebut. Untuk Indonesia arah kiblat pada umumnya menghadap ke arah Barat ditambah beberapa derajat ke arah Barat Laut. Jakarta Monas latitude (-6.1754 degrees) 6° 10' 31" Selatan Equator dan longitude (106.8273 degrees) 106° 49' 38" arah kiblatnya berkisar 25.3° dari arah Barat searah jarum jam. Untuk Medan dengan latitude 98° 39' Bujur Timur dan longitude 3° 35' Lintang Utara atau lat=3.59° dan long=98.67° memiliki arah kiblat 21° dari arah Barat searah jarum jam ke arah Barat Laut. Lihat gambar kiri atas. :) (W=West=Barat) :D
Dengan memanfaatkan teknologi pencitraan satelit dari Google Earth, yang dapat di-download gratis di http://earth.google.com/download-earth.html, kita dapat bersama-sama mengkoreksi kebenaran kiblat masjid di wilayah kita. Caranya adalah dengan menarik garis lurus dari Ka'bah langsung ke arah masjid yang akan dikoreksi. Selain mendapatkan keadaan arah kiblat masjid saat ini, kita juga dapat mengetahui jarak Ka'bah ke mesjid kita dalam satuan kilometer bahkan satuan meter! :)

Kita awali dengan menarik garis lurus dari Ka'bah ke masjid Raya Medan. Apakah kiblat masjid ini tepat ke arah Ka'bah? :)

Setelah melakukan penarikan garis lurus dari Ka'bah ke arah masjid Raya Medan didapat hasil seperti gambar kanan berikut. Jarak Ka'bah ke masjid Raya Medan adalah 65.645.383 meter ( 65 juta meter !) atau sekitar 65.645 kilometer. Meski pada saat pembangunan masjid Raya Medan ini belum ada teknologi bantu seperti Global Positioning System (GPS) namun masjid Kesultanan Deli ini memiliki arah kiblat yang tepat. Luar biasa.

Untuk membangun kiblat masjid yang tepat ke arah Ka'bah dapat digunakan teknologi sederhana dengan mengetahui tanggal saat matahari berada tepat di atas Mekkah. Saat yang sama kita menegakkan tiang tegak lurus, hasil bayangan tiang pasti lurus ke arah Ka'bah. Sangat sederhana. Teknologi yang lebih maju adalah dengan menggunakan peralatan bantu GPS yang dapat mengetahui posisi longitude dan latitude suatu wilayah di bumi, tingkat ketepatannya <10 href="http://google.com/">google.com dengan kalimat pencarian 'lubuk linggau latitude' diperoleh informasi dari pagenation.com, bahwa Lubuk Linggau berada pada longitude 102.80° dan latitude -3.29°. Masukkan nilai tersebut ke aplikasi pencari arah kiblat atau masuk ke site http://www.islamicfinder.org/sunQiblah.php. Sesuaikan Time Zone dengan Time Zone komputer yakni GMT+7 untuk Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB), sesuaikan juga Month dan Year, kemudian click Calculate. Selesai... Hasilnya sebagai berikut "Qiblah direction according to Geographical North = 295.293801 (From North Clockwise)" yang artinya arah kiblat Lubuk Linggau yang benar adalah 295.293801° dari Utara searah jarum jam atau 25.29° dari arah Barat sesuai putaran jarum jam. Kompas standar dapat digunakan sebagai penunjuk arah. Jauhilah lokasi yang banyak mengandung besi atau mengandung arus-listrik yang kuat yang dapat membelokkan sudut jarum kompas.

Kita lanjutkan dengan melihat arah kiblat masjid Agung yang terletak di jalan Diponegoro Medan, apakah arah kiblat masjid ini sudah tepat? :) Lihat gambar sebelah kiri di bawah ini. Ops... arah kiblat masjid Raya Medan sangat tepat, lurus ke Ka'bah.

Terus, apa ada contoh masjid yang kiblatnya belum maksimal? Jawabannya, banyak..., berikut satu contohnya, masjid Raya Aceh Sepakat yang terletak di belakang kuburan Kristen Jalan Gajah Mada Medan. Berikut hasil penarikan garis lurus dari Ka'bah ke Masjid Raya Aceh Sepakat Medan, gambar sebelah kanan bawah. Garis kuning menunjukkan arah kiblat yang benar ditarik langsung dari Ka'bah, sedangkan garis putih adalah arah kiblat Masjid Raya Aceh Sepakat saat ini (08.2007), sangat jauh dari arah yang benar. Saran kita bersama untuk manajemen Masjid Raya Aceh Sepakat Medan adalah mengkoreksi arah kiblat ke arah yang benar. Satu cara yang paling cepat adalah dengan mengkoreksi arah sholat di dalam masjid, tanpa perlu membongkar masjid.

Mudah-mudahan informasi ini bermanfaat.


Pulau Jemur Diklaim Milik Malaysia


PEKANBARU-Malaysia mengklaim kalau Pulau Jemur di Gugusan Kepulauan Aruah, Kecamayan Pasirlimau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir miliknya.
Masalah ini menghangat beberapa hari terakhir di Riau, khususnya terkait tampilan di situs pariwisata beralamat http://www.traveljournals.net/explore/malaysia/map/p456617/pulau%20jemur yang menuliskan Pulau Jemur berada di Selangor, Malaysia. Di situs tersebut menyebutkan lokasi pulau terdepan Indonesian di Provinsi Riau itu berada di state Selangor dengan area type Hypsographic, lokasi berupa pulau dengan Latitude 2.869444, Longitude 100.5667, Latitude (DMS) 2° 52′ 10 N, Longitude (DMS) 100° 34′ 0 E. Situs tersebut juga menyebutkan lokasi dimodifikasi tanggal 13 Maret 1998 dan update peta dan lokasi pada bulan Februari 2002.
Tapi di situs tersebut tidak mencantumkan siapa penangung jawab laman pariwisata itu. Namun yang jelas, lokasi pariwisata di seluruh dunia banyak ditampilkan di sana. Bahkan pembaca di situs dengan tagline stories from your friends on the road itu, bisa meng-upload berita dan foto lokasi wisata baru dengan syarat harus register sebagai member dan mengirim dengan Bahasa Inggris.
Menyikapi hal ini, Gubernur Riau HM Rusli Zainal yang dikonfirmasi Riau Pos (grup Sumut Pos) mengaku belum melihat dan berjanji akan mengecek lebih lanjut. “Kita akan cek dulu dan kita tak mau terburu-buru membuat kesimpulan. Indonesia sebagai negara serumpun dengan Malaysia harus mengedepankan semangat kebersamaan dalam menyelesaikan setiap persoalan yang muncul,” ujar Gubri, usai menghadiri Majlis Sambutan Hari Kebangsaan Malaysia ke-52 di Hotel Labersa, Pasir Putih, Kecamatan Siak Hulu, Kampar, tadi malam.
Apakah ini sebuah bentuk provokasi? Rusli menyebutkan bisa saja itu terjadi. “Untuk itu kita harus waspadai jangan terburu-buru klaim apapun terhadap statemen, sebab ini masalah negara,” sebutnya.
Pendapat senada juga disampaikan Konsul Malaysia di Pekanbaru, Zamani Ismail. “Saya bersetuju dengan Gubri (Gubernur Riau), belum ada maklumat, biar yang berwenang saja selesaikan. Ini masalah antara Jakarta dengan Malaysia,” sebutnya.
Ditanya dengan upaya yang dilakukan sehubungan kembali memanasnya hubungan Malaysia-Indonesia, Zamani mengaku akan terus mencari jalan diplomasi. Meski hubungan kedua negara kembali memanas, Zamani mengaku sejauh ini belum ada pengaruh. Bahkan sebut Zamani pihaknya akan lebih serius mempromosikan Riau bahwa Riau merupakan tempat yang bagus untuk melanjutkan pendidikan, demikian juga di bidang ekonomi. Bahkan Zamani menyebutkan saat ini investor Malaysia sedang membuka investasi kelapa sawit seluas 180 ribu hektar di Rohil dan Inhil.
Kepala Biro Pemerintahan Setdaprov Riau, Alimudin mengakui, pulau Jemur amat kaya dengan ragam ikan, satwa laut dan terumbu karang yang menggoda pengunjung untuk memancing dan menyelam. Dari penuturan Alimudin, goa Jepang, sisa benteng Jepang, menara suar, batu Panglima Layar, taman laut dan pantai yang berpasir kuning keemasan, di Pulau Jemur merupakan kawasan yang memang bagus dan menarik. Menurut Alimudin, pulau tak berpenduduk ini berjarak lebih kurang 40 mil atau berjarak 72,4 kilometer dari Bagansiapiapi, ibukota Kabupaten Rokan Hilir, perlu dipertahankan Angkatan Laut di daerah perbatasan.
Di bagian lain, penegasan Pulau Jemur masuk wilayah Kabupaten Rokan Hilir disampaikan TNI Angkatan Laut. “Sampai saat ini dan hingga detik ini, Pulau Jemur yang berada di dalam Gugusan Kepulauan Aruah ini adalah milik Kabupaten Rohil, Provinsi Riau, Indonesia. Dan kita sendiri sudah lama menempatkan anggota kita untuk bertugas di Pulau Jemur sana,” kata Danlanal Dumai Kolonel Laut (P) Arief Sumartono tadi malam.

MUI Sumut Yakin Lebaran Bisa Dirayakan Serentak

Medan Ulama Indonesia (MUI) Sumut berkeyakinan Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1430 Hijriyah akan dirayakan secara serentak oleh umat Islam di seluruh Indonesia pada 21 September 2009.
“Saya yakin serentak karena berdasarkan perhitungan, 1 Syawal (1430 Hijriyah) akan bisa dilihat pada 21 September nanti,” kata Ketua Umum MUI Sumut, Prof Dr H. Abdullah Syah kepada medantoday di Medan, Selasa [01/09].
Dia mengatakan, berdasarkan perhitungan seluruh ahli hisab di Indonesia, bulan sudah dapat terlihat pada tanggal 21 September tersebut.
Saat itu, bulan diperkirakan sudah berada di atas ufuk dengan ukuran di atas dua derajat. “Jadi, kemungkinan bulan dapat dilihat di semua daerah sangat besar,” katanya.
Jika itu yang terjadi, kata Abdullah Syah, umat Islam tidak diperbolehkan lagi untuk menjalankan ibadah puasa karena sudah memasuki bulan Syawal.
“Berpuasa pada tanggal 1 Syawal bukan berpahala lagi, justru sudah haram hukumnya,” kata Gurubesar IAIN Sumut itu.
Apabila ada yang kekurangan hari dalam berpuasa disebabkan terlambat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, diwajibkan kepada mereka untuk “mengqadha” atau menggantinya di lain hari, katanya menambahkan.
Meski demikian, kata dia, umat Islam diharapkan tetap bersatu dan serentak dalam merayakan Idul Fitri jika bulan tidak dapat terlihat secara bersama-sama.
Abdullah Syah mengharapkan tokoh dan pimpinan umat Islam tidak menonjolkan sikap “ego” kelompok masing-masing dan tidak “ngotot” mempertahankan alasan matla’ (tempat terbit bulan).
Dengan wilayah Indonesia yang begitu luas, tentu saja matla’-nya akan berbeda sehingga terus akan menimbulkan perbedaan jika bersikeras mempertahankan alasan tersebut.
Namun, jika penglihatan terhadap matla’ itu tidak terlalu jauh perbedaan waktunya dan tidak melebihi dari 24 jam, sudah selayaknya penetapan 1 Syawal bisa disatukan. ”Jika tidak, umat Islam terkesan tidak bersatu di mata umat lain,” katanya.

Komisi III DPR Panggil Kajatisu

MEDAN-Kinerja Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) terkait penyelidikan dugaan penyalahgunaan kerjasama PTPN II Kebun Limau Mungkur dengan Koperasi Nuansa Baru terus disorot. Kali ini datang dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI, H Maiyasyak Johan SH, MHn
Politisi PPP asal Sumut ini meminta Kejatisu agar transparan dan cepat menangani kasus dugaan penyalahgunaan kerjasama PTPN II Kebun Limau Mungkur dengan Koperasi Nuansa Baru. Apalagi penangan kasus ini sudah mulai sejak Juli 2009 lalu.
“Kejatisu harus transparan dan terbuka kepada masyarakat. Sampaikan apa-apa saja hasil pemeriksaan yang sudah didapatkan dan jangan digantung-gantung seperti ini,” kata Maiyasyak Johan kepada wartawan koran ini melalui telepon, kemarin (1/9).
Sejauh ini lanjut Maiyasyak Komisi III belum ada membahas masalah kinerja Kejatisu terkait penyelidikan penyalahgunaan kerjasama PTPN II Kebun Limau Mungkur dengan Koperasi Nuansa Baru. Namun sambung dia jika semua masalah dikuasai anggota komisi bisa saja Komisi III DPR-RI akan memanggil Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara Sutiyono terkait masalah PTPN II. “Kita lihat saja nanti, kalau ada bahan-bahan kirim saja ke saya,” saran Maiyasyak Johan.
Sementara itu Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) tetap ngotot bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan secara maksimal terhadap dugaan penyalahgunaan kerjasama PTPN II Kebun Limau Mungkur dengan Koperasi Nuansa Baru.
“Kita tetap bekerja kok. Buktinya kita sudah memanggil pejabat PTPN II untuk dimintai keterangan atas kasus itu,” ungkap Edi Irsan Kurniawan Tarigan SH, MHum kepada medantoday saat ditemui di kantornya Jalan Abdul Haris Nasution, kemarin.
Edi Irsan juga mengucapkan terima kasih kepada media yang telah melakukan kontrol terhadap kinerja Kejatisu. Kontrol itu akan dijadikan sebagai motivasi dalam menyelesaikan kasus yang melibatkan pejabat PTPN II ini. Lantas, kenapa penyelidikan lambat? Ditanya begitu Edi Irsan menjawab sah-sah saja jika masyarakat mengatakan penyelidikan lambat. Namun, lanjut Edi Irsan dia tetap bersikukuh pengusutan atas kasus dugaan penyalahgunaan kerjasama PTPN II Kebun Limau Mungkur dengan Koperasi Nuansa Baru masih batas penyelidikan.
“Kan masih penyelidikan,” ujarnya. Saat ditanya progres hasil pemeriksaan lagi-lagi Edi Irsan menjawab kasus dugaan penyalahgunaan kerjasama PTPN II Kebun Limau Mungkur dengan Koperasi Nuansa Baru masih sebatas penyelidikan.
Sementara itu dari hasil penelusuran wartawan koran ini, tim jaksa yang menangani kasus PTPN II itu, kemarin, telah memeriksa Manager Kebun Limau Mungkur Taruna Sinulingga. Pemeriksaan berlangsung pukul 14.00 WIB hingga selesai. Diperiksanya Taruna Sinulingga berkaitan dengan keterlibatannya dalam penekenan kontrak kerjasama operasional (KSO) Kebun Limau Mungkur dengan Koperasi Nuansa Baru.
Diketahui, Taruna Sinulingga ikut menandatangai dokumen kerjasama itu selama dua tahun dan berakhir 2009. Pejabat lain yang menandatangani dokumen kerjasama itu adalah Dirut PTPN II Bhatara Moeda Nasution. Namun ketika dikonfirmasi ke Edi Irsan dia mengaku tidak tahu. “Saya tidak tahu soal itu,” katanya singkat. Tapi sumber koran ini di kejaksaan membenarkan pemeriksaan itu

Pakaian Diskon hingga 50 %

MEDAN-Dalam menjelang Idul Fitri, pusat perbelanjaan yang ada di Kota Medan mulai melakukan perang diskon. Mulai dari diskon 10 persen, diskon 50 persen hingga ada yang memberikan double diskon.
Tak mau ketinggalan, pusat perbelanjaan Suzuya Kampung Baru Medan yang berada di Jalan Brigjend Katamso Medan. Di Suzuya ini tak hanya menawarkan harga murah dan belanja hemat di tiap produknya, juga memberikan diskon hingga 50 persen dalam bulan Ramadan ini.
Ruslan, Store Manager Suzuya Kampung Baru mengatakan, program diskon yang diberikan Suzuya untuk berbagai produk tertentu dan jumlah diskon yang berbeda-beda. Salah satunya, diskon untuk produk fashion (pakaian) mulai dari 20 hingga 50 persen. Diskon pakaian tersebut untuk beragam merek dan model, mulai dari pakaian anak-anak hingga orang dewasa. Program diskon untuk pakaian tersebut diberikan hingga Ramadan berakhir, yaitu mulai 20 September 2009.
“Program diskon yang diberikan Suzuya untuk konsumen bukan hanya berlaku di Suzuya Medan Baru saja, tapi juga semua Suzuya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan dilaksanakan secara serentak,” ujar Ruslan.
Selain itu, kata Ruslan, untuk produk supermarket yang ada di Suzuya ada dua program yang diberlakukan. Yakni, Suzuya Vaganza dan Solmet. Kedua program tersebut sama-sama menawarkan harga murah.
Misalnya saja, program Suzuya Vaganza menawarkan turun harga untuk produk gula dan sirup. Program ini baru berakhir kemarin pada 31 Agustus 2009. Namun program ini diberlakukan kembali pada tanggal 4 September 2009 mendatang.
Sedangkan program Solmet (Solusi Belanja Hemat dan Cermat) ini sudah di mulai 18 Agustus dan berakhir hari ini, Selasa, 2 September 2009. Namun program ini dibuka kembali pada 7 hingga 23 September 2009. “Program Solmet khusus bulan Ramadan ini kita hadirkan dua kali. Biasanya kita hanya menghadirkan sebulan sekali, sekarang ada Solmet di Ramadan dan Solmet jelang lebaran,” tambah Ruslan.

Dalam program Solmet tersebut menawarkan harga yang cukup murah. Seperti produk Gulaku tebu ukuran 1 kg Rp8.950, minyak goreng sunco ukuran 2 liter Rp19.600, teh celup sariwangi dengan isi 50 Rp6.575. Kemudian, hingga tanggal 10 September 2009, untuk produk dari perusahaan Unilever yaitu pasta gigi, body lotion (vaselin dan pond’s) diberikan turun harga.
Persentasi penurunannya mulai 10 hingga 15 persen dari harga normal. Sedangkan pada tanggal 1 hingga 15 September 2009, produk shampo turun harga mulai dari 5 hingga 10 persen.
Tak hanya itu, sejak Senin (1/9) kemarin hingga 13 September 2009, Pantene shampo condisioner all varian, dan olay total efec mendapatkan diskon mulai dari 10 hingga 20 persen. Sementara mulai tanggal 1 hingga 30 September 2009, untuk Rejoice shampo, head and shoulder, gielette, dan oley radial intensitas mendapatkan diskon mulai 10 hingga 15 persen.
Selain bisa berbelanja kebutuhan sehari-hari selama Ramadan, pengunjung juga bisa berbelanja jajanan pasar untuk berbuka. Aneka kue tradisional, bubur, dan minuman, tersedia dengan lengkap yang bisa didapatkan mulai pukul 14.30 WIB.
“Untuk jajanan pasar, kita sudah menjalankan selama tiga bulan dan bertepatan dengan masuknya bulan Ramadan. Jadi kita lebih lengkapkan lagi jenis yang dipasarkan,” pungkas Ruslan.

KPPU Bidik Proyek Rp24 M Langkat

MEDAN- Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) unjuk eksistensi. Komisi antimonopoli itu memeriksa lima saksi dan dua terlapor dugaan penyelewengan pelaksana dua proyek pembangunan bendungan Sei Lepan dan jalan lingkar Langkat tahun anggaran 2008 oleh Dinas PU Langkat.
Pemeriksaan berlangsung di Kantor KPPU Perwakilan Medan, Jalan Juanda Medan dipimpin Anggota KPPU yang juga tim monitoring KPPU, Ahmad Ramadhan Siregar didampingi Kepala KPPU Perwakilan Medan, Verry Iskandar SH dan staf KPPU.
“Objek pemeriksaan adalah paket pembangunan jalan lingkar Kota Pangkalan Brandan tahap I Kecamatan Babalan dengan nilai proyek Rp14 miliar. Kasus lain yakni pembangunan Bendungan Sei Lepan tahap I dengan nilai pagu Rp10 miliar,” ungkapnya.
Pelaksana proyek dilaksanakan semasa Pemkab Langkat dipimpin Syamsul Arifin SE. “Kami sudah temukan bukti awal adanya dugaan persengkongkolan dalam proses tender. Mereka menganggap perilaku pinjam meminjam perusahaan sebagai suatu hal yang biasa,” imbuhnya tanpa menyebut nama para terlapor dan saksi.
Tak heran saat ada pemanggilan KPPU terhadap pelaksana proyek, lanjut Ahmad, mereka merasa kaget karena proses tender dengan meminjam perusahaan orang lain sudah biasa. “Dalam peminjaman ini, kalau tender dimenangkan dapat 2,5 persen dan apabila gagal dapat uang mundur Rp1,5 juta. Harusnya mereka menggunakan prinsip persaingan yang sudah menjadi kultur bangsa,” terangnya.
Di sisi lain KPPU juga telah memeriksa tata niaga pemasaran semen di Indonesia yang harganya 40 persen lebih tinggi dari harga pasaran di luar negeri.
“Diduga tujuh produsen antara lain PT Semen Gresik Grup dan PT Semen Indo Perkasa yang menjual semen dengan harga tinggi,” katanya.
Bahkan, harga itu lebih tinggi dibandingkan harga produk serupa di luar negeri. “Bisa beda capai 40 persen bila dibanding Vietnam, Malaysia dan Filipina,” katanya. Untuk itu, lanjut dia, pihaknya sedang mencari data biaya mulai tingkat pemasok bahan baku, produsen dan pemasaran.
Ahmad juga mengatakan, pihaknya juga tengah membidik pelaksanaan Pekan Raya Jakarta 2009 yang dibuka Presiden SBY. Menurut dia, pelaksanaan perhelatan pameran yang mendapat perhatian luas masyarakat itu dimonopoli PT Jakarta International Expo selama 10 tahun.
“Mereka ini yang menjadi pemilik lahan di Kemayoran yang menjadi lokasi PRJ. Namun mereka pula yang dipercaya sebagai pelaksana pameran selama 10 tahun. Uniknya penghunjukan selama 10 tahun mendapat payung hukum Perda DKI Jakarta,” katanya.
Dampak dominasi ini, lanjut dia, biaya masuk pengunjung dan biaya stan terus meningkat sehingga banyak yang merasa dirugikan. “Masyarakat yang semula membayar uang masuk Rp15 ribu, sekarang jadi tambah mahal,” katanya.
Wakil Ketua KPPU Didik Ahmadi AK Mcom mengungkap, setiap tahun pihaknya menerima sekitar 200 pengaduan dari masyarakat. Umumnya tentang proyek tender. “Dari jumlah itu, KPPU sekitar 100 kasus,” terang Didik ketika menjadi pembicara Forum Diskusi Persaingan Sehat di Sektor Waralaba di Hotel Tiara, kemarin.
Dalam diskusi itu, KPPU mensosialisasikan pengecualian penerapan UU No 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli. “Pengecualian itu diatur dalam pasal 50 ayat b dan c ditujukan untuk melindungi pelaku usaha kecil, usaha monopoli untuk kepentingan nasional yang punya payung hukum, koperasi untuk mensejahterakan anggotanya,” terangnya.
Nur Aisyah Amini, pembicara lain menerangkan guide line pedoman penerapan pasal 50 ayat C. Intinya, KPPU mengatur masalah harga jual waralaba, cakupan ruang waktu dan wilayah penjualan bisnis waralaba dan mendorong terjaganya kekhasan usaha waralaba.
Diskusi ini dihariri perwakilan carrefour, hypermart, utusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Medan, utusan Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara, akademisi dan wartawan.


Bazaar Ramadan Expo 2009
Angkat Perekonomian Pedagang kecil

MEDAN MARELAN Seakan tak ingin kalah dari Ramadan Fair yang digelar Pemko Medan, Muspika Medan Marelan dan OKP se-Kecamatan Medan Marelan menggelar Bazar Ramadan Expo 2009. Kegiatan yang dilaksanakan untuk ketiga kalinya ini digelar di lapangan sepak bola Pasar V, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan sejak 22 Agustus lalu hingga 19 September 2009 mendatang dan akan diresmikan pada 5 September mendatang.
Bazaar Ramadan Expo 2009 ini dipersembahkan sebagai bentuk partisipasi Muspika dan OKP se-Kecamatan Medan Marelan dalam memeriahkan Ramadan dan membantu masyarakat ekonomi menengah ke bawah dalam melengkapi kebutuhan lebarannya. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan mampu mengangkat perekonomian para pedagang kecil di Bulan Ramadan.
Puluhan pedagang yang berasal dari berbagai kecamatan di Kota Medan ikut mengisi stan-stan yang telah disediakan panitia untuk menjajakan dagangannya. Seperti pedagang tradisional dari Pasar Sukaramai, Sei Sikambing, Petisah, Pasar V, Belawan dan sebagainya.
Masing-masing pedagang memamerkan barang-barang dagangan unggulannya, mulai dari sandal, sepatu, pakaian muslim dewasa, pakaian muslim anak-anak dan pernak-pernik lainnya.
Sri, pedagang pakaian muslim yang menyewa stan di Ramadan Expo 2009 ini mengatakan, kegiatan ini merupakan kesempatan baginya untuk mencari tambahan penghasilan dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1430 Hijriyah. Karena menjelang lebaran, tingginya kebutuhan keluarga tak bisa dihindari.
“Ya, walaupun dapat-dapat untung sedikit, tapi kalau pembelinya ramai begini, kan lumayan juga,” ungkapnya.
Mulyadi, Koordinator Bazaar Ramadhan Expo 2009 Marelan mengatakan, kegiatan ini digelar dengan tujuan untuk berbagi rezeki di bulan suci ini. “Rata-rata harganya terjangkau. Di sini, ada juga dijual kain songket produksi khas asal Palembang dengan harga terjangkau. Jadi, inilah wadah yang saling menguntungkan, baik pembeli maupun penjual,” katanya, Sabtu (29/8).
Di lokasi ini juga dijual makanan dan minuman untuk berbuka puasa. Di sore hari, puluhan pedagang tampak menjual bermacam-macam kue untuk makanan berbuka puasa.
“Hal ini diupayakan untuk tumbuhnya rasa kebersamaan, agar tampak bagi kita kebersamaan di bulan Ramadan ini,” tandas Mulyadi.



Bubur Pedas ala Masjid Raya Medan

MEDAN Bagi masyarat suku Melayu yang tinggal di Kota Medan, Sumatra Utara, nama makanan bubur pedas adalah makanan yang ditunggu-tunggu keberadaannya. Pasalnya, karena bubur ini hanya ada pada bulan Ramadhan yang dibagikan secara gratis kepada warga untuk berbuka puasa di Masjid Al-Makshun atau yang lebih dikenal sebagai Masjid Raya Medan.
Tradisi warisan berbuka puasa dengan bubur pedas ini telah dilakukan sejak masa Kesultanan Deli. Caranya, dengan membagikan bubur pedas kepada masyarakat di sekitar Masjid Raya dan Istana Maimoon yang letaknya berjarak 200 meter.
Bubur yang dimasak di pekarangan Masjid Raya menjelang buka puasa ini setiap harinya disiapkan oleh pengelolanya sebanyak 900 porsi bubur. Ini akan dibagikan ke masyarakat sekitar dan musafir yang berbuka puasa di Masjid Raya.
Kini, karena kesulitan mencari rempah-rempah sebagai bahan dasar pembuat bubur pedas, namanya berubah menjadi bubur sop. Hal tersebut diungkapkan oleh seorang juru masak bubur yang merupakan keluarga Kesultanan Deli, H. Hamdan.
Untuk memasak bubur pedas setiap harinya mereka menghabkan sedikitnya 30 kg beras, 10 kg daging, 3 kg garam dan beberapa kg sayur-mayur yang diolah untuk menambah cita rasa bubur.
Seorang pengunjung dari Kota Palembang, Sumatra Selatan, Reni, sengaja datang berbuka di Masjir Rara Medan karena penasaran dengan rasa bubur pedas yang menjadi makanan khas buka puasa suku Melayu di Kesultanan Deli. Ia mengaku rasa bubur Melayu ini berbeda dengan rasa bubur khas di daerah asalnya

Warga Antusias Sambut Pasar Murah

MEDAN Kelurahan Sei Kera Hilir II Kecamatan Medan Perjuangan menggelar pasar murah di halaman Kantor Kelurahan Sei Kera Hilir II, Jalan Prof HM Yamin SH, Gang Bidan Medan.
Fianty Dewi SSos, Lurah Sei Kera Hilir II mengatakan, pasar murah bertujuan meringankan beban masyarakat untuk menghadapi bulan Ramadan dan Idul Fitri. ‘’Pasar murah ini dibuka pada 26 Agustus-16 September 2009. Pasar murah menjual berbagai kebutuhan bahan pokok di antaranya minyak goreng curah Rp5.500 per kg, minyak goreng Madina Rp7.900 per liter, gula pasir Rp5.500 per kg, telur ayam Eropa Rp650 per butir, sirup kurnia Rp9.600 per botol, sirup pohon pinang super Rp9.000 per botol dan sirup pohon pinang premium Rp6.200 per botol.
Fia, seorang warga mengatakan, pasar murah di Kelurahan Sei Kera Hilir II sangat membantu perekonomian masyarakat. Sebab harga barang yang dijual di pasar murah Sei Kera Hilir II sangat berbeda dengan harga di pajak atau di tempat lain. “Uang belanja jadi lebih murah sehingga bisa membeli barang lainnya,” ujarnya.
Kegiatan serupa juga digelar di halaman kantor Camat Medan Petisah, Jalan Iskandar Muda No 270 A Medan. amat Medan Petisah Dra Hannalore Simanjuntak saat ditemui wartawan koran ini Jumat (28/8) lalu mengatakan, pembelian sembako di pasar murah ini dibatasi. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya warga yang menimbun atau memborong bahan pokok.
Sementara Darmita Rahmi, Kasi Pemerintahan Kecamatan Medan Petisah selaku penanggung jawab pasar murah itu mengatakan, sejak pasar murah ini dibuka, antusias warga sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah warga yang belanja ke pasar murah ini setiap harinya.

Kunjungan Wisman ke Masjid Raya Medan Turun 75%

MEDAN Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Masjid Raya Medan menurun sebesar 75 persen atau rata-rata tiga pengunjung dibandingkan tahun sebelumnya yang bisa mencapai 10 wisatawan per hari.
Penjaga Masjid Raya Medan, Adi Sutomo, tadi malam, mengatakan, jumlah wisman yang berkunjung ke Masjid Raya Medan mulai Januari hingga awal Juli ini menurun hanya sekitar satu sampai tiga orang saja setiap harinya.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, setiap hari turis yang berkunjung Masjid Raya peninggalan Kesultanan Deli bisa mencapai 10 sampai 20 orang.
Tidak diketahui secara pasti penurunan kunjungan wisman ini, tapi hal ini bisa disebabkan karena krisis global yang melanda dunia..
Wisman yang berkunjung ke Masjid Raya Medan biasanya berasal dari Amerika Serikat , Australia , Belanda, Jerman, Belgia, Prancis, dan Inggris.
Sedangkan wisman dari Asia sebagian besar berasal dari China, Filipina, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Jepang dan Singapura.
Wisman yang berkunjung sebagian besar ingin melihat kemegahan bangunan dari masjid terbesar di Medan ini dengan keindahan ukiran bunga dan tumbuhan, dan di setiap ujung kubah terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias.
"Secara langsung mereka ingin menyaksikan kemegahan dari Mesjid ini dan melihat makam sultan yang terletak disebelah masjid," ucap Adi.
Wisatawan yang berkunjung ke Masjid Raya Medan diwajibkan bagi wanita untuk menggunakan selendang atau jilbab dan dipakaikan sarung bagi yang memakai celana pendek.
"Karena masjid merupakan tempat beribadah, jadi setiap pengunjung yang masuk harus berbusana muslim dengan diwajibkan menggunakan selendang dan sarung yang sudah kami sediakan," tambahnya.
Masjid Raya Medan salah satu peninggalan Sultan Deli yang dibangun 1 Rajab 1324 H atau 21 Agustus 1906 dan selesai 10 September 1909 oleh Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah.
Masjid yang dirancang oleh Dingemans dari Amsterdam (dengan bentuk yang simetris jika dilihat dari keempat sisinya) memiliki gaya yang diambil dari budaya Timur Tengah , India , dan Spanyol.

Disperindag Realisasikan 800 Gula Pasir

MEDAN Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) Kota Medan merealisasikan 800 ton gula pasir di 115 lokasi pasar murah di 21 kecamatan di Kota Medan, sejak awal bulan Ramadhan. Harga yang ditetapkan tentunya jauh di bawah harga pasar.
Kadis Perindag Kota Medan, Basyrul Kamali mengatakan, jumlah gula yang disalurkan tersebut, merupakan target pemerintah kota setiap tahunnya sejak digelarnya pasar murah tahun 2003.Untuk itu, kata Basyrul, diharapkan kepada para petugas kecamatan dan kelurahan untuk dapat menyalurkannya dengan memperioritaskan kepada masyarakat kurang mampu/pra sejahtera.
“Pelaksanaannya kita serahkan di kelurahan karena mereka yang lebih tahu keadaan di lapangan, maksudnya mana yang masuk kategori keluarga pra sejahtera,” sebut Basyirul kepada Bisnis Selasa (2/9) tadi siang.
Basyirul menambahkan, pengadaan pasar murah itu merupakan subsidi dari pemerintah yang dananya memang diambil dari APBD Kota Medan senilai Rp2.6 M disalurkan saat menjelang Lebaran dan tahun baru.
Selain gula, pemerintah juga menyediakan produk sembako lainnya di pasar murah seperti minyak goreng, terigu, mentega dan telur. Distribusi 800 ton gula pasir menurut Basyirul dianggap sudah mencukupi kebutuhan sekitar 87 ribu masyarakat prasejahtera di kota ini dengan kalkulasi kebutuhan 2 kg gula pasir perminggu.
“Jika dihitung-hitung Rp87 ribu dikali 2 kg sejumlah 174 kg jika dikalikan empat minggu akan berjumlah 696 ton,” papar Basyirul. Sedangkan kelebihan sekira 100 ton lagi, kata Basyirul masih bisa diperuntukkan bagi masyarakat kalangan menengah.
Dalam hal ini, Basyirul juga meminta para petugas benar-benar merealisasikannya pasar murah tersebut dengan tetap menjaga kualitas barang. Petugas kelurahan, harus benar-benar meneliti kualitas gula pasir ketika keluar dari gudang. Tegasnya.
“Jangan sampai nanti kondisi gula basah atau telur busuk sampai kemasyarakat, bagaimana mau mengklaimnya,” kata Basyitrul. Begitu juga dengan kondisi timbangan yang kurang dia juga meminta petugas benar-benar meneliti. Begitupun Basyirul juga meminta pengertian masyarakat mengingat mungkin saja petugas tersebut mengalami kesibukan karena banyaknya barang yang akan ditimbang.

Apalagi menurutnya petugas tersebut bukan penjual barang sehingga tidak biasa memegang timbangan. “Namun intinya jangan sampai kita mengecewakan masyarakat,” ujarnya.

0 comments: