Sabtu, 02 April 2011

*Pasca Banjir Besar di Polonia
Warga Menjemur Barang-Barang yang Terendam Air

Medan Pasca Banjir Besar di Kota Medan terutama di Medan Polonia yang meliputi Jalan Karya Utama, Karya Maduma, Karya Bersama, Karya Kasih, Karya Sehati, Karya Sejati kini sebagian warga mulai membenahi rumah mereka masing-masing.

Pantuan wartawan Minggu (3/4) tadi pagi ribuan warga di Mongonsidi-Polonia Medan membersihkan rumah dan peralatan serta berkas-berkas yang terendam air yang diakibatkan banjir besar yang terjadi pada Jumat (1/4) dinihari. Warga korban banjir menjemur seluruh barang-barang seperti kasur, berkas-berkas, lemari, kareta, mobil, peralatan rumah tangga, peralatan elektronik dan berang-barang pecah belah yang dapat diselamatkan dari banjir besar tersebut. Memang cuaca saat ini sedang panas di mana dimanfaatkan oleh warga korban banjir untuk menjemur barang-barang yang terendam air.

Menurut Bahar salah seorang warga korban banjir di gang B, mengatakan warga korban banjir memanfaatkan cuaca yang panas terik ini untuk menjemur seluruh barang-barang mereka yang terendam oleh banjir besar kemarin. Kini, warga mencoba menjemur barang-barang yang selamat dari terpaan banjir tersebut.

"Kita dapat melihat di mana-mana warga Medan Polonia di sini menjemur seluruh barang-barang dari perabotan rumah tangga, elektronik sampai kendaraan yang terendam banjir kemarin pagi. Kalau diperkirakan kerugian masyarakat di Medan Polonia cukup besar. Namun, bantuan apapun dari Pemko Medan tidak ada sampai detik ini," paparnya.


Korban Banjir di Jembatan Panigara Paling Parah

Medan Pasca Banjir Besar di Kota Medan terutama di Medan Polonia yang meliputi Jalan Karya Utama, Karya Maduma, Karya Bersama, Karya Kasih, Karya Sehati, Karya Sejati di mana salah seorang korban yang tepatnya di pinggir sungai Babura bersebelahan dengan Jembatan Panigara ini mengalami kerusakan yang cukup parah akibat terjangan banjir besar yang terjadi pukul 4.00 WIB Jumat (1/4) dinihari kemarin.

Pantauan di permukiman di sepanjang jembatan Panigara kawasan tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah. di mana puluhan rumah penduduk mengalami kerusakan yang cukup parah. Namun, sejak kemarin bantuan dari Pemko Medan tidak kunjung datang padahal kerugian mereka secara material mencapai puluhan juta untuk satu orang warga saja. Bayangkan kerusakan rumah mereka sangat cukup parah sehingga hampir sama sekali tidak dapat ditempati denga layak lagi.

Menurut salah seorang korban banjir, Tumin Ram salah seorang penduduk warga Jalan Karya Maduma Kelurahan Medan Polonia No.10 mengatakan kondisi rumah kini cukup parah di mana bagian dapur dinding jebol dihantam banjir.Kondisi rumah 50 persen tidak dapat digunakan lagi saat ini.

"Saya meminta Walikota Medan sudikiranya mengulurkan bantuan untuk memperbaiki rumah saya ini. Karena, kondisinya sangat parah dan di mana lagi kami akan tinggal jika kondisinya seperti ini," tegasnya.

Dia menjelaskan, banjir kali tergolong sangat dasyat dan cukup parah sepanjang 30 tahun terakhir ini. Memang, kawasan di sini rutin terkena dampak banjir tapi banjir kali ini selain merendam rumah namun menghancurkan bangunan rumah terutama bagian belakang rumah.

"Saya masih bersyukur meski tidak ada korban jiwa tapi kerugian atas banjir ini mencapai puluhan juta. Saya bingung untuk memperbaiki rumah karena tidak memiliki uang untuk memperbaikinya. Saya meminta Walikota Medan segera meninjau lokasi rumah dan dapat memberikan bantuan kepada kami," tembahnya.


Pipa PDAM di Jembatan Panigara Polonia Bocor dan Patah

Medan Pasca banjir yang terjadi sekira pukul 4.00 WIB Jumat (1/4) dinihari kemarin selain merusak rumah warga di Medan Polonia dan pipa air PDAM Tirtanadi tepatnya di bawah jembatan Panigara mengalami kebocoran dan beberapa pipa patah akibat banjir besar tersebut.

Pantauan di lokasi Minggu (3/4) tadi pagi pipa PDAM Tirtanadi Medan mengalami bukan mengalami kebocoran saja tetapi pipa utama patah akbit dihantam pohon besar yang di bawa arus air sungai Babura. Namun, sejak pipa ini mengalami kerusakan yang cukup parah sehingga masyarakat di Medan Polonia tidak dapat mempergunakan air padahal masayarakan sekitar sangat membutuhkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari untuk masak dan mandi saat ini.

Ketika dihubungi pihak Public Relation PDAM, Delvriandi oleh wartawan melalui via seluler mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak lapangan agar segera memperbaiki pipa yang bocor tersebut.

"Kita baru saja dapat informasi dari warga ada pipa yang bocor di kawasan tersebut disebabkan sebatang pohon yang besar menhantam pipa milik PDAM Tirtanadi. Kita akan segera memperbaikinya dan saat ini pihak lapangan akan terjun langsung ke lapangan untuk memperbaikinya," ungkapanya.

Nurhayati salah seorang warga korban banjir di Jalan Karya Bersana gang i Kelurahan Medan Polonia mengatakan air PDAM mati sejak hari Jumat (1/4) siang kemarin hingga saat ini air tersebut masih mati. Hal, ini sangat menyulitkan masyakatan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari padahal sebagian masyarakat sangat tergantung dengan air PDAM apalagi pasca banjir besar terjadi masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih.

"Kita mandi saja harus menumpang ke rumah tetangg di mana air sumur juga di sini tidak dapat dimanfaatkan karena berlumpur. Jangankan untuk air minum, untuk mandi saja kita sudah sangat kesulitan. Kalau untuk minum kita harus membeli air mineral karena air PDAM tidak berfungsi sama sekali," ungkapnya.

Dilokasi rusaknya pipa air PDAM tersebut dimanfaatkan sejumlah warga setempat untuk mandi, mengambil air minum dan mencuci pakaian. Namun, hingga berita ini diterbitkan pihak PDAM masih belum terlihat untuk memperbaiki pipa meraka yang bocor dan patah ini.

0 comments: