Kamis, 18 Desember 2008

seleksi CPNS amburadul , DPRDSU akan panggil UI dan 3 daerah

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE


MEDAN - Tim yang diterjunkan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) menemukan beberapa kejanggalan dalam proses pendistribusian materi soal dan LJK (Lembar Jawaban Komputer) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Batubara. Selain tidak dilengkapi berita acara serah terima, juga sempat ditemukan berkas soal yang tertinggal di salah satu hotel di Medan.

Dari informasi yang diperoleh tim, kata Mungkur, naskah soal dan LJK untuk Batubara ini diserahterimakan di Lapangan Hotel Asean Medan tanggal 15 Desember 2008, dari Puskom Universitas Indonesia (UI) kepada panitia seleksi CPNS Batubara yang didampingi anggota Polsek Lima Puluh. Namun penyerahan naskah soal dan LJK sebanyak 12 kardus tersebut tidak dilengkapi dengan berita acara serah terima.

Dari situ, panitia bersama polisi dan 2 orang Puskom UI membawa ke-12 kardus tersebut menuju Limapuluh Batubara. Tetapi sesampainya di Lubukpakam Deliserdang, tiba-tiba muncul telefon dari petugas Puskom UI yang berada di Medan menginformasikan bahwa masih ada 6 kardus soal dan LJK lainnya tertinggal di Medan. Rombongan panitia ini akhirnya berhenti di Pakam dan menunggu soal dan LJK tersebut diantar. “Setelah diterima tambahan itu, jadi 18 karduslah yang dibawa ke Batubara,” katanya.

Ternyata pada saat dilakukan pemilahan soal sesuai lokasi ujian pada 15 Desember malam, panitia mendapatkan kekurangan naskah soal untuk S-1. Dan pada pagi hari-H, terjadilah kericuhan karena peserta untuk S-1 gagal ikut ujian akibat kekurangan naskah soal tersebut.

Ditanya soal sikap Pemprovsu terkait permasalahan ini, dia mengatakan bahwa awalnya Pemprovsu dan seluruh bupati/walikota sudah menandatangani kesepakatan jadwal penyeleksian CPNS. Namun saat penandatanganan kerjasama dengan USU, terdapat 8 kabupaten/kota yang tidak ikut.

“Saya tidak tahu apakah ujian lanjutan di Batubara ini akan berjalan mulus karena dari keterangan yang diperoleh tim Pemprovsu banyak peserta yang menolak ujian lanjutan itu,” katanya

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provsu H Mangasing Mungkur SH tadi siang, menjelaskan, setelah menerima informasi terjadinya kekisruhan proses ujian CPNS di Batubara, Pemprovsu pada sore harinya langsung menerjunkan tim ke Batubara dipimpin Inspektorat Wilayah Provsu. Namun sayangnya tim ini tidak mendapat banyak informasi terkait kekisruhan proses ujian CPNS karena saat ke Batubara tidak berhasil bertemu dengan Kepala BKD dan Sekretaris Daerah Batubara.

Sekretaris Komisi A DPRD Sumut Edison Sianturi mengatakan, "buntut amburadulnya pelaksanaan ujian CPNS di Batubara, Simalungun, dan Binjai,Komisi A DPRD Sumut akan memanggil Puskom UI dan ketiga kabupaten/kota tersebut. Dewan meminta ujian CPNS di ketiga kabupaten/kota itu diulang secara keseluruhan. ”Kami mencurigai ada permainan di sana,” ujarnya

Dia meminta agar pemkab/pemko yang bermasalah mengulang ujian untuk seluruh peserta, bukan hanya untuk peserta yang tidak kebagian soal.Sebab,pengulangan sebagian peserta dinilai rentan dengan permainan. Binjai dan Simalungun harus mengulang ujian karena ada peserta yang mendapat soal hasil fotokopi.

Pihaknya telah memprediksikan akan ada kekacauan jika bekerja sama dengan universitas dari Pulau Jawa. Karena itu, mereka merasa kecewa dengan enam pemkab/pemko yang tidak menghiraukan imbauan .

0 comments: