Kamis, 04 Desember 2008

Warga! Keluhkan Sampah dan Drianase

Pemko Medan Belum Ada Solusi

MHD DARWINSYAH PURBA
WASPADA ONLINE

MEDAN - Setelah warga daerah pemilihan (dapil) III yang menyesalkan reses DPRD Medan, kali ini giliran warga dapil I (Medan Kota, Medan Area, Medan Denai dan Medan Amplas) menyatakan hal serupa. warga menyesalkan kinerja Dinas Kebersihan Kota Medan yang dinilai hanya janji-janji palsu. Hal ini terungkap dalam reses anggota DPRD Medan dapil I, di Wisma Umum Jln AR Hakim Medan, kemarin.

Pantuan Waspada Online dilapangan, Pemko Medan hanya mengutuskan orang yang tidak mampu memberikan solusi karena bukan pengambil keputusan. Sehingga aspirasi yang datang dari masyarakat harus disampaikan dulu ke pimpinan masing-masing. Makanya wajar saja ketika warga menggangap reses DPRD Medan kurang bermanfaat.

Jumalik, 68, warga Medan Kota mengatakan Dinas Kebersihan dulu pernah berjanji akan melengkapi armada konvektor untuk mengatasi sampah di kawasan itu. Namun sampai saat ini, Armada tersebut tak kunjung terlihat. "Katanya peralatan lengkap, kalau mau jujur gerobak sampah yang ada pun sudah rusak. Kalau tak percaya lihat saja di Kantor Lurah Sudirejo I jln Santun," katanya.

“hal itu karena Medan mau menjadi peserta penilaian Adipura seluruh. "Mereka (camat-lurah) disuruh melakukan pembenahan lingkungan. Sampai mereka terkesan dipaksa untuk membersihkannya. Tapi tidak selesai juga sampai sekarang," tegasnya.

Hadir dalam rombogan reses tersebut Sabar S Sitepu, Yunus Rasyid, Jhoni Marpaung, Azwar Manday, Zulkifli Husein, Yoserizal Lubis, Tahi Sinambela dan Zulfan. Sementara dari Pemko Medan hanya diwakili oleh sejumlah Kepala Subdinas dan Kepala Seksi dari Dinas Pertamanan, Perkim, Kependudukan, Kesbang Linmas dan Dinas Kebersihan.

Jumalik menambahkan reses Dewan ini nyaris tidak bermanfaat sama sekali. Dia menilai, walau reses sudah dilakukan berkali-kali namun apa yang dikeluhkan masyarakat tidak pernah terealisasi. "Contohnya parit (drainase) di Jln Air Bersih. Sudah berganti-ganti pemimpin kelurahan tapi sampai sekarang tidak pernah diperbaiki. Parit itu sumbat dan menyebabkan banjir di lingkungan itu," tandasnya.

Budiman,46, mengeluhkan kondisi Jln Rahmadsyah yang rusak parah. Dia meminta, untuk sementara lubang-lubang tersebut ditutup jangan sampai mengambil korban. "Ini membahayakan. Saya yakin kalau itu tidak segera diaspal akan menelan korban," tukasnya.

Dia menambahkan, yang menyebabkan rusaknya badan Jalan Rahmadsyah itu karena banyaknya pembangunan rumah toko (ruko) di kawasan itu. Dampak lain akibat pembangunan ruko yang semena-mena menimbulkan penyempitan drainase. Karena penyempitan parit, akhirnya sampah menyumbat dan banjir pun datang setiap kali hujan turun.

Koordinator tim Reses, Sabar S Sitepu mengatakan banyak keluhan warga di dapil I karena mereka merasa dirugikan. Untuk itu Sabar meminta kepada Dinas terkait agar segera menyahuti keluhan warga untuk dijadikan prioritas utama dalam anggaran APBD 2009 nantinya.

"Dinas tidak boleh mengabaikan begitu saja setiap keluhan warga ini. Jangan sampai anggapan reses ini ada manfaatnya meluas. Satuan kerja terkait yang ada di Pemko harus menjawab semua keluhan warga tersebut. Jangan legislatif saja yang disalahkan oleh masyarakat padahal eksekutif selaku pengguna anggaran harusnya tahu mana yang menjadi prioritas pelayanan publik," jelasnya.

0 comments: