Minggu, 12 April 2009

Kampus USU Tidak Aman

MEDAN 09.35 WIB Peristiwa perampokan dan pembunuhan dikompleks Dosen USU Jalan Prof Sofian No. 12 Bulan Medan, Minggu (12/04) kemarin pagi sekira pukul 06.30 WIB. Hingga merenggut nyawa istri Guru Besar Fakultas Ekonomi, Prof Drs H Bachtiar Hasan Miraza dan dirinya masih dirawat RS Elisabeth. Fakta yang menyatakan USU (Universitas Sumatera Utara) salah kampus terkemuka di Indonesia ini tidak aman.

Pantauan HARI INI dilapangan, ada tiga pintu alternatif dikampus USU yaitu, pintu I dan Pintu II (Tembok) sebelah Timur pintu masuk mahasiswa ke kampus dari Jalan Sumber, Pintu II Kampung Susuk sebelah Barat yang tidak dijaga oleh security. Menurut, informasi dilapangan pada malam kejadian gerbang utama I tidak ada security yang menjaga dan mengawasinya.

Menurut Chalisbah, salah satu keluarga korban, menjelaskan, Bachtiar Hasan Miraza. Korban tinggal di perumahan ini sudah 40 tahun lamanya dan dapat kita lihat tembok yang berdiri kokoh setinggi 3 meter yang mengelilingi perumahan ini namun pihak keluarga menyesalkan kenapa perampokan dan pembunuhan ini bisa terjadi berarti perumahan di sini tidak aman. “Perumahan USU ini tidak aman di mana security saat kejadian,” kepada HARI INI tadi malam mengungkapnya.

Dia menambahkan, seharusnya pihak USU harus lebih pro aktif untuk menciptakan keamanan dilingkungan kampus dan pihak security harus lebih selektif untuk mengawasi setiap orang-orang yang keluar masuk minimal ketika masuk ke kawasan USU harus meninggalkan identitasnya. Kita tidak tahu apakah setiap malam mereka mengadakan ronda dan seperti dia antara mereka tidak ada saling koordinasinya. Kita ketahui di peruamahan ini ada tiga pintu alternatif bagi mahasiswa dan masyarakat seharusnya ketiga pintu tersebut ditutup dan menggunakan Gerbang Utama sebagai pintu keluar masuk.

Alumni Fisip USU, Adytia,23 tahun mengungkapkan, keamaan USU saat ini semain tidak aman dan sebelumnya juga kondisinya sudah rawan sekali, seharusnya pihak unversitas sudah lama mengambil tindakan dan antisipasi untuk mengamankan areal kampus tersebut. Selama ini mahasiswa USU sering kehilangan kenderaan bermotor dan kali ini nyawa seseorang hilang berarti keamanan di kampus USU memang sudah tidak kondusif lagi.

Dia menambahkan, USU sebagai universitas terkemuka di Indonesia selain meningkatkan kualitas pendidikan, keamanan juga harus menjadi prioritas karena selama ini kondusivitas civitas akademika kampus diabaikan. Dari kejadian ini pihak universitas dapat bercermin agar dikemudian hari hal tersebut tidak terjadi lagi.

Ketika dikonfirmasi masalah ini, Kepala Security, Wara Sinuhaji, menjelaskan, pihak security setiap malam dan setiap dua jam sekali pihaknya mengadakan patroli mobile dikawasan kampus untuk mengawasi lingkungan kampus. Apabila, ada terjadi sesuatu pihaknya hanya dapat mencegah dan meminimalisir selajutnya pihak kepolisian yang bertanggung jawab. “Kita hanya bisa mencegah dan meminimalisir saja,” jelasnya.

Seharusnya pihak Kamtibmas Kota Medan dalam hal ini pihak kepoltabes Medan lebih intensif melakukan pengamanan disetiap sudut Kota Medan apalagi dilingkungan kampus karena hal tersebut merupakan sebagian tanggung jawab dari mereka. tambahnya.

Menanggapi hal itu Humas USU, Bisru Hafi kepada HARI INI tadi pagi menjelaskan, pada pada prinsipnya pihak akademis USU bersama telah semaksimal mungkin untuk melakukan pengawasan dan pengamanan di areal kampus secara intensif oleh satuan pengamanan dan waktu tetrtentu pihak sering melakukan koordinasi dengan pihak Polsekta Medan Baru. Kejadian kemarin hingga terbunuhnya istri Guru Besar Fakultas Ekonomi, Prof Drs H Bachtiar Hasan Miraza. Dia berharap agar pihak kepolisian dalam hal ini Kapoldasu segera menangkap pelaku dan di hukum seberat mungkin. Pihak kampus akan mengambil pelajaran dari kejadian ini agar dikemudian hari hal ini tidak terjadi lagi dilingkungan kampus.

0 comments: