Senin, 11 Mei 2009

Soal Drainase di Kota Medan

Bina Marga akan Beli Alat Sedot Lumpur

MEDANtoday Dinas Bina Marga Kota Medan merencanakan pembelian alat sedot lumpur. Alat ini akan digunakan menyedot lumpur yang selama ini menghambat saluran drainase.

Kadis Bina Marga Kota Medan Gindho Hasibuan mengatakan, rencana ini sudah disampaikan ke Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan untuk ditindaklanjuti. Gindho berharap, alat sedot ini sudah bisa dibeli paling lama akhir tahun ini, untuk dioperasikan di awal tahun 2010. "Kami berharap, alat sedot ini sudah terbeli di akhir tahun ini," jelas Gindho kepada wartawan di Medan, baru-baru ini.

Pejabat yang baru saja ditunjuk Pj Walikota Medan H Afifuddin Lubis membenahi sarana infrastruktur ini mengatakan, kondisi tersumbatnya saluran drainase akibat lumpur yang menumpuk, cukup sulit dikorek dengan cara manual. Ini diakibatkan telah lamanya lumpur menumpuk, dan tak jarang sudah mengeras. "Lumpur sudah menaik ke arah permukaan jalan. Artinya, kedalaman drainase termakan jika merujuk pada konsep pembangunannya," katanya.

Selain membutuhkan waktu relatif lama, pengorekan manual ternyata kurang optimal. Pihaknya telah memulai pengorekan beberapa titik drainase. Namun tidak seimbang jika dibandingkan jumlah drainase yang ada, ditambah kuantitas turunnya hujan yang memicu terjadinya banjir. "Daerah lain di Indonesia, sudah memiliki peralatan ini. Hasilnya cukup optimal. Tingkat intensitas banjir, ternyata dapat diminimalisir.

Bukan berarti dengan adanya alat ini lantas pengorekan manual dihentikan. Kami tetap memberdayakan tim yang ada," jelasnya. Rencana pembelian alat sedot lumpur ini, dibenarkan Kepala Bappeda Kota Medan Syaiful Bahri Lubis. Dikatakan, pembelian alat sedot lumpur dengan perkiraan harga di bawah Rp5 miliar ini, menjadi perhatian. "Pembeliannya tentu melalui mekanisme. Anggarannya bisa saja ditampung di Perubahan APBD tahun ini, dan tentunya setelah mendapat persetujuan DPRD Medan," ungkapnya.

Sebelumnya, DPRD Medan dan Dinas Pekerjaan Umum (PU-sebelum berganti nama Bina Marga), perbah membahas rencana pembelian ini di pembahasan R-APBD Medan 2009 pada Februari lalu. DPRD yang menginginkan peralatan itu dibeli, ditolak Dinas PU dengan alasan keterbatasan anggaran, baik pada pembeliannya maupun perawatannya.

0 comments: