Kamis, 16 April 2009

Pedagang informal Medan berharap banyak kepada parlemen baru



MEDAN 12.32 WIB Sejumlah pedagang informal di Medan berharap kepada anggota parlemen periode 2009-2014 memberi perhatian kepada pedagang informal terutama dalam mendapatkan lokasi dan tempat usaha.
Rangga, 32, pedagang kacamata dan asesoris di Jalan Abdul Haris Nasution berharap banyak kepada anggota dewan yang baru, kiranya dapat membuat UU perlindungan kepada pedagang informal.

''Kami hanya ingin dilindungi dari kejar-kejaran penertiban petugas Satpol PP. Kami hanya mencari sesuai nasi,'' ujar alumni perguruan tinggi swasta di Medan ini.


Dia mengaku sejak menamatkan kuliah, dirinya mencoba peruntungan berjualan kaca mata dan asesorisnya. ''Hasilnya lumayan bisa menghidupi kebutuhan sehari-hari.''

Selama berjualan, tuturnya, dia sering menghadapi penertiban petugas Satpol PP. ''Kalau lagi apes, barang dagangannya bisa ludes.''

Untuk itu, dia bersama teman-teman pedagang informal lainnya, berharap para anggota dewan yang baru nanti, dapat memperjuangkan nasib mereka, misalnya dengan membuat aturan yang jelas terkait keberadaan pedagang informal di jalanan.

''Misalnya seperti diterapkan Malaysia, dimana pemerintahnya menyediakan ruang khusus di jalanan tertentu dengan ketentuan waktu yang juga sudah ditentukan. Hal itu bisa diterapkan juga di Medan,'' ujarnya.

Jenny (46), pedagang informal di sekitar Pasar Sambu Medan, mengatakan keberadaan pedagang informal sangat penting dalam memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Jadi, katanya, jika pedagang informal itu dapat dibuatkan zona khusus maka kinerjanya pun dapat lebih ditingkatkan sehingga bisa lebih maksimal memberikan kontribusi kepada PAD, ''Itulah harapan kami kepada para anggota DPR, DPRD I dan II yang baru nanti,'' ujarnya.

0 comments: