Sabtu, 08 November 2008

KUMPULAN Sang pujangga

‘Risalah Perempuan’

Lafal nafasmu….
Adalah mantra klasikal yang slalu bertawaf di antara bulan sabit
Yang mengajak bintang-gemintang menari tarian khayangan
Lisanmu…
Bak, sekuntum himne yang diyanyikan oleh para biarawati didalam gereja kuno
Seperti senandung merdu burung-burung penyanyi di pagi hari
Sepasang bola matamu…
Ada sabda-sabda rohaniah yang didakwahkan oleh kaum sufi tempo dulu
Ada cerpen-cerpen tentang asmara nan syahdu
Ada wiridan kudus yang terdengar romantika
Ada seorang musikus yang sedang memetik arfah tua yang diiringi beberapa peri mungil mengitari tangga nadanya……….
Ada juga kasidah rindu, dendam dan benci
ada instrumen do..re…mi…fa…sol…la..si ..do…
ada pula orkestra sakit hati yang sudah klise
Dan bagaikan merpati putih matamu dibalik mukenahmu….wahai perempuan
Rambutmu…
Semacam kawanan ombak biru yang sedang menuju pesisir
Tempat laut dan pantai bercinta di mana pasir-pasir berbisik-bisik malu tentang—
Bibirmu…
Seperti seuntai pita kirmizi yang hampir menyerupai mawar merah di tengah-tengah kebun marifat
Seelok benda-benda pusaka kerajaan romawi
Alismu…
Laksana bianglala yang saling bertautan satu sama lain
Di mana batara-batari bercumbu rayu diatasnya buluh-buluh lentiknya
Dadamu…
Bak, sepasang anak rusa yang sedang makan rerumputan hijau di tengah-tengah bunga bakung
Sebagus taman syugaloka di atas langit tertinggi
Dan lekukkan tubuhnya….duhai perempuan
Adalah puisi-puisi dan sajak-sajakku yang lain
Yang dibalut kiswah yang melindungi marwah kaum adam
Yang banyak menyimpan hikma, keajaiban, teka-teki, kasih-sayang dan misteri illahi
Saat hamba menyaksikannya…..
tubuhku gemetaran seperti ilalang-ilalang yang ditiupkan oleh sang angin
terdiam laksana berhala-berhala miliknya fir’aun
dan seperti rasul yang sedang menerima wahyu
“O,…Maha Suci Tuhanku!!!
Yang menciptakan makhluk bernama perempuan

Makhluk Bodoh

menangis, tertawa dan canda adalah sajak-sajak hikmah
yang ditiupkan oleh sang maha pemilik maha
mengapa…????
gereja, kuil, masjid, rumah berhala
Kau bangun lambang-lambang penghambaanmu
Tidak pernah dalam hatimu kau membangun dirimu
untuk menjadi sebuah makhluk sesungguhnya..???
Maka itu kau takkan pernah jadi utusan tuhan yang merdeka…
oleh sebab itu kita selalu merengek seperti bayi yang ingin menetek…
takut miskin dan takit hina
takut mati dan takut hidup
sesungguhnya kau adalah Makhluk bodoh hingga akhir hayatmu…

biarkan aku duduk sendiri
di antara kamuflase duniawi
diam……..
terpaku…..
termangu…..
dalam suasana barzah alam kudus orang-orang yg telah mati
agar dapat aku meresap menjadi bunga-bunga kamboja


Nama…???

Namaku tidak ada
Di dalam abjad romawi tidak tertulis di batu nisan sansekerta
Apalagi tertera di perasasti-perasasti purbakala
Tidak juga tersimpan di balai pustaka para ilmuwan

Namaku tidak terdaftar di notebook anak-anak ingusan
Tidak tertelaah di dalam puisi, sajak dan syair kaum pujangga
Tidak ada tercantum di paragraph dan alinea kata pengantar sastrawan
Namaku juga tidak terangkum bersama lirik-lirik lagu terpopuler
Apalagi di antara tembang-tembang malam berjelaga
Serta tidak tersimpulkan oleh siapapun………..

Jika ada, itu nama-namaku yang lain
Jika ada, itu nama warisan dari ibu bapaku
Jika ia tidak mengetahui…..
ia tidak mengetahui siapa namanya….

Jika ia mengetahui…???
Niscaya ia mengetahui perkara “AKU”
Mahasuci tuhanku yang menciptakan nama itu………

Namaku tidak ada
Di dalam abjad romawi tidak tertulis di batu nisan sansekerta
Apalagi tertera di perasasti-perasasti purbakala
Tidak juga tersimpan di balai pustaka para ilmuwan

Namaku tidak terdaftar di notebook anak-anak ingusan
Tidak tertelaah di dalam puisi, sajak dan syair kaum pujangga
Tidak ada tercantum di paragraph dan alinea kata pengantar sastrawan
Namaku juga tidak terangkum bersama lirik-lirik lagu terpopuler
Apalagi di antara tembang-tembang malam berjelaga
Serta tidak tersimpulkan oleh siapapun………..

Jika ada, itu nama-namaku yang lain
Jika ada, itu nama warisan dari ibu bapaku
Jika ia tidak mengetahui…..
ia tidak mengetahui siapa namanya….

Jika ia mengetahui…???
Niscaya ia mengetahui perkara “AKU”
Mahasuci tuhanku yang menciptakan nama itu………

Senandung Munajat al-Majanin

pada malam di mana manusia terlelap dalam tidur dan bermimpi tentang
keindahan dunia al-majanin datang bertandang dan mengetuk pintu sang kekasih:

wahai kekasih yang terkasih,
segala puji-pujian dan segala kesucian
bersumber dari kebesaran dan kehendakmu
kami datang bertandang dan mengetuk pintumu,
dengan rasa malu yang besar pada kami
karena kemulian dan kesucian yang engkau miliki

wahai penguasa segala cinta dan keridhoan,
tiada kuasa kami mendekat padamu
tiada kuasa kami mencintaimu
tiada kuasa kami memohon ridhomu
bila engkau tidak mendekati kami,
mencintai dan meridloi segala keinginan kami

wahai pujaan hati kami,
bukalah pakaian yang melekat di tubuh kami
bukalah pakaian diri yang kami pakai ini
hingga kami dapat benar-benar berserah padamu
karena sebenarnya kami tiada memiliki apa-apa
kami terlalu hina untuk menyandang segalanya
kami terlalu kecil untuk melihat kebesaranmu

wahai yang menjadikan kegilaan kami,
tiada kami melihat kesempurnaan pada dunia
tiada kami tergiur akan keindahannya
tiada kami mempertuhankan ciptaanmu
karena sekejap saja mereka akan hacur
dan dalam kerugian yang berkepanjangan

kegilaan kami pada dirimu
kegilaan kami melihat keindahan wajahmu
kegilaan kami pada nurun 'alan-nuur

wahai penguasa malam,
wahai maha raja dunia dan akhirat,
wahai yang memiliki cinta,
kami selalu berusaha tuk ikhlas mengembara
walau perjalanan jauh akan kami tempuh
dan duri-duri serta bebatuan terjal nan tandus senantiasa menghadang
demi menuju dan mengetuk pintu rumahmu yang sebenarnya...

0 comments: